Cinta Tak Direstui, Pasangan Dibawah Umur ini Kabur dan Tinggal Bersama Tanpa Nikah
Empat remaja itu terdiri dari dua perempuan berinisial RMU (14), siswi kelas 3 SMP di Kecamatan Gunung Labuhan, dan WP (17), warga Kecamatan Baradatu.
"Jadi saya kerja banting tulang demi masa depannya dia dan nantinya dia bisa bantu saya. Saya lihat anak saya rindu untuk sekolah makanya saya dukung dia, ada juga yang omong bilang dia jangan sekolah tapi saya tetap sekolahkan dia demi masa depannya," katanya.
Diakuinya, proses kepindahannya anaknya di sekolah yang baru dilakukan agar anaknya tetap bersemangat dan tidak terbeban atas persoalan.
Namun demikian, ia juga bersyukur karena sekolah VMN sebelumnya memberikan perhatian dan support terhadap anaknya hingga mengizinkan untuk pindah sekolah.
Sementara itu, di sekolah yang baru, ia tidak memberitahu perihal persoalan yang dihadapi anaknya karena takut tidak diterima di sekolah yang baru.
Namun, saat ini anaknya sudah bersekolah di sekolah baru tersebut dan sehari-hari, lanjut YG, ia menjaga dan merawat cucunya hingga kepulangan anaknya dari sekolah.
Setelah itu, barulah YG melanjutkan pekerjaannya untuk mendapatkan uang demi menyambung hidup.
"Di sekolah baru, kami tidak kasitahu, takut dia tidak terima. Tapi demi masa depan dia. Saya pikir masa depan supaya lanjut sekolah dan takutnya dia malu dengan guru dan teman-temannya," ujarnya.
Ranitidin Dilarang Beredar, Dinkes Sidak Dua Apotek di Pangkep
Disdukcapil Luwu Timur ke Seberangi Danau Towuti Demi Layani Warga
VIDEO Detik-detik Wiranto Ditusuk, Pelaku Pria Inisial SA dan Perempuan FA Sudah Diamankan
Walaupun komentar tidak mengenakan juga ia terima dari beberapa oknum akibat persoalan yang dihadapi, ibu paruh baya ini mengaku bersyukur banyak pihak terus memberikan support dan doa bagi keluarganya.
Hal itu ditunjukkan dari dukungan moril pihak keluarga, tetangga dan terlebih pihak gereja.
"Awalnya masyarakat sekitar curiga, tapi setelah mereka tahu mereka mendukung kami. Terlebih pihak gereja yang selalu mendoakan dan membantu kami, saya kuat karena dukungan semua itu," ungkapnya.
Ia berharap, pria yang menghamili putrinya tersebut segera ditangkap oleh polisi.
"Saya mau dia dihukum. Kalau bertanggung jawab itu sudah lewat," katanya.
Pihak Polsek Oebobo Polres Kupang Kota tengah memburu tersangka pencabulan siswi SMA di Kota Kupang hingga hamil.
Kapolsek Oebobo Polres Kupang Kota, Kompol I Ketut Saba ketika dihubungi pada Jumat (4/10/2019).
"Tersangka telah melarikan diri dan kami telah tetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang)," katanya.