Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Atlet Bone Ikut Bawa Indonesia Juara Dunia Junior Bulutangkis 2019, Begini Cerita Ibu Indah

VIDEO: Atlet Bone Ikut Bawa Indonesia Juara Dunia Junior Bulutangkis 2019, Begini Cerita Ibu Indah

Penulis: Justang Muhammad | Editor: Suryana Anas

VIDEO: Atlet Bone Ikut Bawa Indonesia Juara Dunia Junior Bulutangkis 2019, Begini Cerita Ibu Indah

TRIBUNBONE.COM, WATAMPONE -  Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Ibarat itu menggambarkan sosok Indah Cahya Sari Jamil (17), atlet muda asal kabupaten Bone yang membawa Indonesia juara di Kejuaraan Dunia Junior bulutangkis 2019.

Indah jago bulutangkis karena keturunan dari orang tuanya, H Muhammad Jamil(55) dan
Hj Amriati Rauf (50).

Kedua orang tuanya merupakan mantan pemain pelatda Sulsel yang kini menjadi pelatih dan pembina bulutangkis di Bone.

Baca: Terduga Dalang Kerusuhan Papua Benny Wenda Pasang 6 Syarat Ketemu Jokowi, Wiranto Ungkap Bahayanya

Baca: Lowongan Kerja SMA D3 S1 - PT Astra Honda Motor Terima Karyawan Besar-besaran, Link Daftar Online

Baca: Cara Aktifkan Instagram Dark Mode, Mode Gelap Facebook, WhatsApp, Twitter, Gmail di Android dan iOS

Bapaknya, guru olahraga SMPN 1 Awangpone itu pernah menjadi pemain hingga pelatih di PON Sulsel dulu.

Sementara ibunya, Hj Amriati Rauf (50) yang berasal dari Makassar pernah juara se Indonesia Timur sewaktu diadakan di Makassar.

TribunBone.com yang menemui kedua orang tua Indah menceritakan perjuangan dan perjalanan karir puteri bungsunya hingga juara dunia 2019.

BWF World Junior Championships 2019

Pebulutangkis asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Indah Cahya Sari Jamil (17), mengharumkan nama Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.

Indonesia mencatatkan sejarah setelah memastikan juara BWF World Junior Championships 2019/Kejuaraan Dunia Junior 2019 atau yang dikenal Piala Suhandinata 2019 yang berlangsung di Kazan Gymnastics Center, Rusia, Sabtu (5/10/2019) lalu.

Indonesia terakhir kali meraih gelar juara ajang bulutangkis tertinggi kategori junior itu belasan tahun silam.

Baca: 17 Figur Daftar Penjaringan Calon Wali Kota Makassar di PKS

China selalu berhasil mendominasi.

Pada partai puncak, Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor 3-1.

Adalah Indah Cahya Sari Jamil, atlet junior jebolan PB Djarum ini berhasil menyumbangkan poin pertama.

Atas prestasi tersebut, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyampaikan ucapan selamatnya kepada Indah.

Baca: Akhsan Rahman Bakal Maju Pilkada Luwu Timur, Mau Daftar di PAN dan Hanura

"Kami ikut bangga atas prestasi yg diraih pebulutangkis putri asal Bone, Sulsel Indah Cahya Sari Jamil bersama tim bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih Piala Suhandinata yang merupakan trophy Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2019 setelah menaklukkan China di final yang berlangsung di Rusia 5 Oktober lalu, ini merupakan pertama kalinya Indonesia membawa pulang Piala Suhandinata," kata NA dalam akun instagramnya @nurdin.abdullah, Senin (7/10/2019).

Baca: Kontroversi UU KPK, Jokowi Didesak Keluarkan Perppu, Apa Itu Perppu? Ini Arti dan Fungsinya

"Sekali lagi selamat buat Indah, semoga terus mengharumkan nama daerah dan negara," tambahnya.

Indonesia awalnya unggul 2-0 setelah wakil sektor ganda campuran dan tunggal putri menyumbang poin.

Ganda campuran Indonesia, Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil mengalahkan wakil China, Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling.

Marthin/Indah menang tiga set, 21-18 18-21 21-11.

Baca: FOTO: UIT Makassar Penyambutan Mahasiswa Baru Angkatan 2019

Lalu, nomor tunggal putri antara Putri Kusuma Wardani vs Zhou Meng.

Laga ini juga berlangsung tiga set, yakni 21-18, 20-22 21-14.

Gelar Indonesia tertunda setelah wakil ketiga di sektor tunggal putra, Bobby Setiabudi kalah tiga set dari Liu Liang dengan skor, 17-21 21-17 20-22.

Sektor ganda putri akhirnya jadi penentu setelah pasangan Putri Syaikah/Febriana Dwipuji Kusuma menang dari Li Yi Jing/Tan Ning, 16-21 25-23 21-13.

Ternyata Sang Ibu Juga Atlet

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

Ibarat itu menggambarkan sosok Indah Cahya Sari Jamil (17), atlet muda asal kabupaten Bone yang membawa Indonesia juara di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2019.

Indah jago bulutangkis karena keturunan dari orang tuanya, H Muhammad Jamil (55) dan Hj Amriati Rauf (50).

Pebulutangkis kelahiran Makassar, 16 Maret 2002 lalu diperkenalkan bulutangkis sejak bangku kelas 3 SD.

Selalu Bela Jokowi, Denny Siregar Dianggap Buzzer Bayaran Istana, Benarkah? Ini Profilnya

Serunya Perayaan Milad ke-26 Masika ICMI Sulsel di Redaksi Tribun Timur

Sm*sh Kembali Eksis dan Tampil di Synchronize Fest 2019, Ini Profil dan Perjalanan Karier

Kedua orang tuanya merupakan mantan pemain pelatda Sulsel yang kini menjadi pelatih dan pembina bulutangkis di Bone.

Bapaknya, guru olahraga SMPN 1 Awangpone itu pernah menjadi pemain hingga pelatih di PON Sulsel dulu.

Sementara ibunya, Hj Amriati Rauf (50) yang berasal dari Makassar pernah juara se Indonesia Timur sewaktu diadakan di Makassar.

"Aktifitas kami kan di lapangan, sehingga Indah kecil sering ikut kami ke lapangan, saat itu Indah kelas 3 SD," kata Hj Amriati Rauf (50) yang ditemui tribunbone.com di rumahnya, Kompleks Pasar Sentral Lama, Jl Ade Irma Nasution, Kota Watampone, Selasa (8/10/2019).

Namun berawal dari seringnya ikut ke lapangan, Indah yang berusia 8 tahun saat itu kemudian cinta bulutangkis dan menggelutinya.

Sementara itu bapak Indah, H Muhammad Jamil(55) yang ikut menerima tribunbone.com di kediamannya menuturkan Inday

"Kami tidak pernah meminta Indah menjadi atlet, kami hanya memperkenalkan, kebetulan kami memang dari pasangan menggeluti bulutangkis. Berjodoh dengan ibu juga dari perkenalan sama-sama mengikuti kejuaraan di Makassar," kata Jamil.

Bahkan, lanjut Jamil saat Indah memasuki bangku kelas 1 SMPN, dia meminta Indah memilih pendidikan atau karir menjadi atlet.

"Dia dengan sejuta mimpi memilih menjadi atlet, sejak saat itu kami mendukung penuh Indah, dan saya tidak setengah-tengah saya bawa ke Jawa berlatih, untuk pendidikannya home schooling," kata Jamil.

Indah kemudian fokus berlatih dan dititipkan pelatih bernama Irham, rekan Jamil di Jakarta.

"Pada tahun 2014 kemudian masuk  PB Jarum di Kudus, pada tahun 2016 sudah masuk di pelatnas Cipayung, PBSI," kata Jamil.

Sejak tahun 2014, Indah malang melintang mengikuti sejumlah kejuaraan kategori junior dan kerap juara.

Ibu Indah, Hj Amriati Rauf (50) yang setia mendampingi anaknya sebelum masuk PB Djarum menceritakan Indah kerap diprotes sebelum bertanding karena postur tubuhnya yang besar.

Selalu Bela Jokowi, Denny Siregar Dianggap Buzzer Bayaran Istana, Benarkah? Ini Profilnya

Serunya Perayaan Milad ke-26 Masika ICMI Sulsel di Redaksi Tribun Timur

Sm*sh Kembali Eksis dan Tampil di Synchronize Fest 2019, Ini Profil dan Perjalanan Karier

"Dari kecil lahir dia memang badannya paling besar di antara empat bersaudara, jadi sejak SD ikut kejuaraan di Makassar antar sekolah hingga PB Djarum di protes terus karena dikira curi umur, jadi saya selalu bawa akta kelahiran,"katanya.

Ia juga mengungkapkan kebiasaan Indah sebelum bertanding selalu meminta restu dan didokan menang dari orang tua.

"Setiap mau tanding pasti dia menelpon dulu minta didoakan, itu yang tak ia lupa, bukan cuma ke saya atau bapaknya, Indah juga menelpon ke kakak-kakaknya," ungkap Amriaty.

Kini, Indah selalu menjadi andalan Indonesia di ganda perempuan mulai dari Kejuaraan Asia Junior Bulutangkis hingga di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis.

Baru-baru ini, pebulutangkis asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Indah Cahya Sari Jamil (17), mengharumkan nama Indonesia di World Junior Championship (WJC) 2019 atau Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis.

Indonesia mencatatkan sejarah setelah memastikan juara BWF World Junior Championships 2019/Kejuaraan Dunia Junior 2019 atau yang dikenal Piala Suhandinata 2019 yang berlangsung di Kazan Gymnastics Center, Rusia, Sabtu (5/10/2019) lalu.

Indonesia terakhir kali meraih gelar juara ajang bulutangkis tertinggi kategori junior itu belasan tahun silam.

China selalu berhasil mendominasi.

Pada partai puncak, Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor 3-1.

Adalah Indah Cahya Sari Jamil, atlet junior jebolan PB Djarum ini berhasil menyumbangkan poin pertama.

Ganda campuran Indonesia, Indah Cahya Sari Jamil dipasangkan Daniel Marthin mengalahkan wakil China, Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling.
Marthin/Indah menang tiga set, 21-18 18-21 21-11.

Saat ini masih berjuang di nomor ganda campuran, Indah Cahya Sari Jamil dipasangkan dengan Leo Rolly di Kejuaraan Dunia Junior 2019.

Pada tahun 2019, dalam ajang Asian Junior Championship (WJC) 2019, Indah Cahya Sari Jamil dipasangkan dengan Leo Rolly berhasil keluar juara.

Pada tahun 2018 lalu, Word Junior Championship (WJC) 2018 yang digelar di Kanada. Mereka juga berhasil juara.

Di partai final ganda campuran terjadi All Indonesia, dimana pasangan Leo Rolly/Indah Cahya Sari Jamal menghadapi Rehan Naufal/Siti Fadia Silva, Senin (19/11/2018) lalu.

Rehan/Fadia yang merupakan unggulan Indonesia dan berstatus finalis ajang yang sama di tahun 2017 lalu harus takluk dari Leo/Indah yang datang sebagai peserta non unggulan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved