Profesor Asal Jepang Kenalkan Bahasa Program Komputer untuk IoT di Unhas
Profesor Asal Jepang Kenalkan Bahasa Program Komputer untuk IoT di Unhas
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
Profesor Asal Jepang Kenalkan Bahasa Program Komputer untuk IoT di Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Profesor asal Jepang, Prof Kazuaki Tanak, menjadi narasumber di workshop International Workshop on Fundamental IoT and Robotics.
Kegiatan ini diselenggarakan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Hasanuddin di Science Building FMIPA, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (9/10/2019).
Prof Kazuaki Tanaka merupakan salah satu Guru Besar di Kyushu Institute of Technology (Kyutech).
Baca: Terduga Dalang Kerusuhan Papua Benny Wenda Pasang 6 Syarat Ketemu Jokowi, Wiranto Ungkap Bahayanya
Baca: Lowongan Kerja SMA D3 S1 - PT Astra Honda Motor Terima Karyawan Besar-besaran, Link Daftar Online
Baca: Cara Aktifkan Instagram Dark Mode, Mode Gelap Facebook, WhatsApp, Twitter, Gmail di Android dan iOS
Ia membahas mengenai Internet of Things (IoT) yang merupakan trend baru di dunia komputasi dan digitalisasi saat ini.
Kegiatan workshop dimulai dengan pemaparan materi pengantar kepada peserta.
Dalam materinya, Prof Kazuaki menjelaskan penggunaan bahasa programming mruby pada perangkat IoT serta implementasinya.

Mruby adalah salah satu bahasa programming lebih kecil dari Ruby dan banyak digunakan dalam pembuatan teknologi digital.
Seperti pembuatan games, pembuatan robot, Network router, GUI libraries, dan sebagainya.
Bahasa programming ini memberikan kemudahan dan sifatnya yang mudah dikontrol.
"Mruby bahasa programming yang mudah digunakan, mudah untuk dibaca, memberikan banyak manfaat bagi perangkat lunak lain, mudah dikontrol, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk menambah fitur baru, ukuran memorinya lebih kecil," jelas Prof. Kazuaki.
Armin Lawi, salah satu dosen FMIPA sekaligus sebagai koordinator kegiatan menjelaskan bahwa workshop tersebut menjadi salah satu wadah memperkenalkan program IoT kepada mahasiswa.
Sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan dan informasi baru untuk peningkatan kualitas mereka.
"Sebenarnya, selain memberikan ilmu mengenai pokok pembahasan hari ini , kehadiran Prof Kazuaki juga ingin merekrut mahasiswa untuk lanjut studi di tempatnya, lebih spesifiknya bergabung di lab yang dipimpin. Harapan kita tentunya banyak mahasiswa yang tertarik. Karena ini bisa menjadi langkah yang baik untuk mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan, " jelas Armin.
Usai pemaparan materi Prof. Kazuaki kemudian melakukan demonstrasi sekaligus mengajarkan kepada peserta yang hadir mengenai implementasi bahasa programming mruby.
Kegiatan ini menghadirkan kurang lebih 30 peserta yang didominasi oleh mahasiswa Ilmu Komputer Unhas.
Pekan Seni Unhas 2019
Universitas Hasanuddin kembali menghelat pagelaran Pekan Seni Mahasiswa Unhas 2019.
Kegiatan tahunan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas ini berlangsung, Rabu-Jumat (9-11/2019).
Ashanty Tak Tahu Dirinya Sakit Apa, ini Contoh & Gejala Autoimun, Penyakit yang Diidap Istri Anang
Ketua KPU Makassar Jelaskan Program KPU Sambil Lahap Ubi Goreng
Pengendara Sepeda Motor Tewas di Tempat Setelah Bertabrakan Truk di Jl Yos Sudarso Makassar
TRIBUNWIKI: Istilah Viral, Apa Itu Buzzer?
Laudya Cynthia Bella Blokir WhatsApp (WA) Raffi Ahmad, Zaskia Sungkar: Mampus Lu!
Acara pembukaan rencananya bakal berlangsung di Baruga AP Pettarani, Kampus Tamalenra Unhas, Kamis (10/11/2019).
Tahun ini sebanyak enam item diperlombakan.
Yakni Lomba puisi (pria/wanita), lomba tari, lomba nyanyi lagu solo pop (pria/wanita).
Kemudian lomba nyanyi solo dangdut (pria/wanita), lomba vocal grup dan lomba fotografi.
Wakil Ketua panitia, Burhan Kadir, menjelaskan bahwa peserta merupakan mahasiswa perwakilan setiap Fakultas.
"Hingga akhir technical meeting sebanyak 147 peserta telah mendaftar dari seluruh item lomba," ucapnya.
Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas ini menerangkan bahwa kegiatan kesenian ini bertujuan sebagai wadah pengembangan potensi mahasiswa.

"Pekan Seni Mahasiswa Unhas ini bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berbudaya dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung-jawab," terangnya.
Ia menambahkan bahwa tahun ini pekan seni mengangkat tema 'Seni, Inspirasi untuk Kemajemukan'.
"Sesuai tema tahun ini hal yang ingin dicapai yakni hadirnya penyelenggaraan pendidikan
yang demokratis dan berkeadilan tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa," tutupnya.
(tribun-timur.com)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
A