Napi Lapas Makassar Gantung Diri Pakai Sarung, Istri Hantui
Jaya, terpidana kasus pembunuhan tahun 2014 ini ditemukan gantung diri memakai sarung salat sekira pukul 08.30 Wita.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Aryanto Jaya (31), narapidana Lapas Klas 1 Makassar, ditemukan tewas gantung diri dalam Blok A, Rabu (9/10/2019) pagi tadi.
Jaya, terpidana kasus pembunuhan tahun 2014 ini ditemukan gantung diri memakai sarung salat sekira pukul 08.30 Wita.
Menurut Kapolsek Rappocini Kompol Edhy Supriyadi, Narapidana Jaya akhiri hidupnya usai dihantui oleh bayang-bayang istrinya.
BREAKING NEWS: Kalahkan Persebaya, PSM Putri Raih 3 Poin Perdana
PSM Raih Kemenangan Perdana di Series Pertama Liga I Putri
Demi Gerindra dan PKB untuk Lolos di Pilkada Maros, Dosen Unhas ini Rela Mundur dari ASN
"Korban ini kan narapidana pembunuhan istrinya sendiri, jadi keterangannya ini dari keluragan korban," ungkap Edhy, siang.
Kata Kompol Edhy, narapidana Jaya baru saja di Lapas Makassar Jl Sultan Alauddin ini seminggu, usai dipindahkan dari Rutan.
Selama satu minggu itu, dari pengakuan keluarga Jaya ke penyidik. Jaya dihantui oleh bayang-bayang istri yang dia bunuh.
Narapidana Jaya divonis kurungan penjara, usai membunuh istrinya Amira, 16 Oktober 2014, karena ia menduga Amira selingkuh.
"Sesuai keterangan keluarganya, dia (Jaya) menelpon selalu dihantui istrinya yang dia bunuh pada tahun 2014 itu," jelas Edhy.
Selain mengaku dihantui istrinya, Amira. Jaya juga minta keluarganya agar jangan lagi membesuknya setelah dia di Lapas.
"Informasi yang kami dapatnya juga, dia (Jaya) ini tingkahnya mulai tidak terkontrol saat didalam lapas," kata Kompol Edhy.
BREAKING NEWS: Kalahkan Persebaya, PSM Putri Raih 3 Poin Perdana
PSM Raih Kemenangan Perdana di Series Pertama Liga I Putri
Demi Gerindra dan PKB untuk Lolos di Pilkada Maros, Dosen Unhas ini Rela Mundur dari ASN
Narapidana Jaya, pertama kali ditemukan oleh salah satu warga binaan atau napi di Lapas Kelas 1 Makassar, Supiani (39).
"Ada napi lain yang temukan korban dalam keadaan tergantung, korban gantung diri memakai sarung salat," tambah Edhy.
Sekitar pukul 10.35 Wita, penyidik Inafis Polrestabes Makassar dan Dokpol Polda Sulsel membawa korban ke Bhayangkara.
Pihak kepolisian mengaku, pihak keluarga korban menolak untuk diotopsi. Keluarga pun membawa korban ke Lapri, Bone. (dal)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
A