Gara-gara Demo, Pelaksana Proyek Tol Pettarani Rugi Rp 4 Miliar
Diketahui, proyek Tol Layang Pettarani jadi arena "pertempuran" antara pihak kepolisian dan oknum mahasiswa pada unjuk rasa yang berujung ricuh.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Pihak pekerja proyek pembangunan Tol Layang Pettarani Makassar mengalami kerugian sekitar Rp 3-4 miliar.
Kerugian itu akibat demo besar-besaran yang dilakukan mahasiswa selama beberapa hari pada akhir September lalu.
Anggota Polsek Sinjai Barat Dorong Generasi Qurani dengan Bagikan Buku Iqra ke Desa Botolempangan
VIDEO: IPA Pattontongan Tak Beroperasi, PDAM Maros Ngaku Rugi Ratusan Juta
Peserta Diklatpim Jeneponto Benchmarking ke Sleman, Ini Harapan Sekda Syafruddin Nurdin
Info Lowongan Kerja Besar-besaran BUMN PT Pelni, Ada untuk Lulusan SMA/SMK, Segera Daftar Online!
KPID Sulbar Ikut Hadiri FGD KIP Pusat, Bahas Isu-Isu Krusial Pengawasan Isi Siaran
Diketahui, proyek Tol Layang Pettarani jadi arena 'pertempuran' antara pihak kepolisian dan oknum mahasiswa pada unjuk rasa yang berujung ricuh.
Lokasinya yang tak jauh dari kantor DPRD Sulsel, membuat area proyek menjadi salah satu titik kumpul massa selama unjuk rasa berlangsung.
Deputy Project Manager PT Wika Beton, Emmy Yanuar mengatakan pengerjaan proyek terhambat sekitar 15 hari akibat unjuk rasa.
" Jadi memang unjuk rasa tidak bisa kita larang, kalau tertib yah pasti aman saja. Tapi memang dari kejadian kemarin sudah menimbulkan kerugian bagi kita. Kami dari unjuk rasa kemarin tersita waktu hampir 15 hari," ungkap Emmy, Selasa (9/10/2019).

Menurut Emmy, selain waktu, mereka juga mengalami kerugian material yang jika ditotal berkisar Rp 3-4 miliar.
Kerugian berasal dari berbagai peralatan proyek yang dirusak oknum pengunjuk rasa.

"Misalnya peralatan kita dilempari. Paling banyak kerusakan pagar dan kabel-kabel instalasi listrik. Termasuk coretan-coretan yang menggunakan bahasa tidak pas. Itu tidak mencerminkan mahasiswa," bebernya.
Meski terhambat dan merugi, Emmy mengaku pihaknya akan tetap mengebut pengerjaan fisik agar proyek yang dimulai sejak April 2018 lalu itu bisa selesai sesuai target.
Saat ini progres pengerjaan konstruksi Tol Layang Pettarani telah mencapai 32,5 persen.
Rinciannya, tahap pemasangan sudah rampung 100 persen, substructure 70 persen, dan upper structure yang masih 10 persen.
Terkait adanya isu demo besar-besaran yang akan kembali dilakukan mahasiswa, Emmy hanya berharap para pengunjuk rasa dapat tertib dan tak merusak peralatan proyek.
"Kami harapkan tidak sampai menganggu ke peralatan. Silahkan unjuk rasa tapi kami harap tidak harus huru-hara. Semoga demonya lebih dewasa," pungkasnya. (tribun-timur.com)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: