Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORT

Diduga Kelompok Radikal Susupi Aksi Tolak RUU KUHP dan RUU KPK

Pembicara Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Diky Sondani, dosen FH Unhas Dr Sakka Pati, akademisi Dr Ahmad Nur dan dosen Unismuh Makassar Arqam Azikin

Penulis: CitizenReporter | Editor: Jumadi Mappanganro
handover
Diskusi yang digelar PPI Sulsel di Warkop Cappo, Makassar, Senin (7/10/2019) siang. 

Fauzi Ali Akbar
Panitia Diskusi
Melaporkan dari Kota Makassar

Diduga Kelompok Radikal Susupi Aksi Tolak RUU KUHP dan RUU KPK

Seratusan pemuda dan mahasiswa mengikuti dialog kebangsaan yang digelar Poros Pemuda Indonesia (PPI) Sulsel di Warkop Cappo, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin (7 /10/2019).

Hadir dalam diskusi tersebut yakni Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Diky Sondani, dosen FH Unhas Dr Sakka Pati, akademisi Dr Ahmad Nur dan dosen Unismuh Makassar Arqam Azikin Msi.

Dialog kali ini bertema Momentum Hari Kesaktian Pancasila Mari Kita Jaga Harmonisasi Antarsesama Anak Bangsa Demi Terwujudnya Indonesia Damai.

Pada diskusi ini mencuat bahwa aksi yang dilakukan sebagian kelompok di Makassar beberapa waktu lalu di luar konteks gerakan mahasiswa. Sebab diduga justru disusupi dengan dua gerakan yang anti-Pancasila yakni kelompok radikal kiri dan radikal kanan.

Pengamat Politik dan Kebangsaan Arqam Azikin menilai bahwa minimnya sosialisasi dan pemahaman Pancasila membuat sangat mudah gerakan anti-Pancasila masuk kampus dan mendoktrin mahasiswa.

Rocky Gerung Skakmat Ruhut Sitompul yang Mempertanyakan Gelar Akademiknya

Kronologi Aktivis Walhi Sumut Golfrid Siregar Tewas Tergeletak di Jalan, Begini Hasil Rekaman CCTV

Beberapa laporan yang ia terima, katanya, ada kelompok Anarko yang sudah rutin melakukan pengkaderan di dalam kampus. Dicuriga kelompok inilah yang menyusup ke dalam gerakan sebagian mahasiswa dan berbuat kerusuhan secara nasional, termasuk di Makassar.

“Ada juga ormas lain yang telah eksis 30 tahun namun telah dibubarkan pemerintah diduga juga tampil terdepan menunggangi aksi anarkisme tersebut,” kata Arqam.

Kabid Humas Polda Sulsel Dicky Sondani di hadapan para aktivis mahasiswa memperkuat adanya gerakan radikalisme kiri dan radikalisme kanan di balik anarkisme saat aksi sebagian kelompok mahasiswa di Makassar.

Dengan pakaian preman mereka menyusup ke tengah aksi bahkan juga aksi sendiri tapi memakai penutup wajah.

“Inilah yang berbuat onar di mana-mana. Polisi sudah punya bukti video dan data valid lainya keterlibatan Anarko dalam keributan di Makassar,” ungkap Dicky.

Sementara akademisi yang tampil sebagai pembicara juga mengecam adanya dugaan kelompok tertentu yang menyusup di balik aksi-aksi di Makassar beberapa waktu lalu. Pasalnya, sangat jauh dari pola gerakan mahasiswa.

Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara Terjaring OTT KPK, Ini Profilnya

Ingin Beli Kuota Mobile Legends Tak Ada Uang, Pelajar ini Nekat jadi Kurir Sabu

Mereka yakin pelakunya bukan mahasiswa, tapi di balik itu ada gerakan radikal yang memanfaatkan dan merusak gerakan mahasiswa.

Akademisi Dr Abdul Wahid membeberkan bahwa ada beberapa spanduk yang dipajang di Kota Makassar yang sifatnya menghina aparat serta hendak memancing perpecahan antarsesama anak bangsa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved