Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kronologi Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Anak Buah Ridwan Kamil, Ini Pengakuan Bambang

Kronologi Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Anak Buah Ridwan Kamil, Ini Pengakuan Bambang

Editor: Waode Nurmin
Suara Nasional/KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI
Kronologi Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Anak Buah Ridwan Kamil, Ini Pengakuan Bambang 

TRIBUN-TIMUR.COM - Video Ketua DPRD Jabar Taufik Hidayat yang merupakan kader Partai Gerindra menampar salah seorang pegawai beredar luas di pesan berantai.

Dilihat dari sudut pengambilan gambar, video berdurasi 38 detik itu kemungkinan berasal dari kamera pengawas kantor DPRD Jabar.

Dalam video tanpa suara itu terlihat empat orang pria tengah berbincang di luar pagar kantor DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro. Tiba-tiba salah seorang pria menampar pria lainnya sebanyak dua kali.

 Video itu sudah beredar sejak Jumat (4/10/2019) kemarin. Saat itu, baik Taufik maupun Humas DPRD Jawa Barat enggan berkomentar soal insiden tersebut.
Pada Sabtu (5/10/2019) sore, Humas DPRD mengundang awak media untuk memberi penjelasan soal video itu di salah satu kafe di Jalan Progo.

Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol DPRD Provinsi Jawa Barat Yedi Sunardi, konferensi pers itu dibuat atas inisiatif anggota DPRD Jabar dari Partai Gerindra Buky Wikagoe.

Dalam pertemuan itu, hadir Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Jabar Bambang Nugraha yang merupakan pria yang ditampar Taufik dalam video itu.

Kronologi Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Anak Buah Ridwan Kamil, Ini Pengakuan Bambang
Kronologi Kader Prabowo Subianto Ketua DPRD Tampar Anak Buah Ridwan Kamil, Ini Pengakuan Bambang (KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI)

"Ini inisiatif Pak Buky. Saya hanya akan sampaikan dan klarifikasi yang sudah terjadi. Kami kemarin malam atau semalam sudah melakukan pertemuan antara bapak ketua DPRD dengan saudara Bambang ini," kata Yedi.

Bambang yang juga anak buah Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini membenarkan insiden itu. Ia menceritakan kejadian itu berlangsung pada 30 September 2019 malam.

Penyebabnya, Taufik tak puas dengan hasil pengerjaan perbaikan pagar Kantor DPRD Jabar yang roboh akibat aksi demonstrasi.

"Pertama kita ada demo tanggal 23 dan pagar runtuh, kami benerin sudah berdiri. Tanggal 30 ada demo lagi yang mengakibatkan pagar roboh lagi dan kami betulkan kembali," kata Bambang, dengan terbata-bata.

Pada proses perbaikan terakhir, kata Bambang, politisi Partai Gerindra itu datang untuk melihat proses pengerjaan. Menurut dia, Taufik marah karena proses pengerjaan berjalan lambat.

"Darurat sebenarnya, kekurangan personel. Itu harus selesai sebelum ada demo. Makanya Pak Ketua menekankan harus tambah personel mungkin itu sebab kemarahan Pak Ketua," tutur dia.

Bambang pun enggan mengakui jika ia ditampar. "Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya," ungkap dia.

Jumat kemarin, Bambang diundang ke rumahnya dan sepakat menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.

"Karena memang saya juga ada kesalahan. Pa ketua khilaf kita saling memafkan tidak menjadi permasalahan lebih lanjut lagi," ujar dia.

Sementara, Taufik tak hadir dalam pertemuan itu. Menurut Yedi, Taufik tak hadir lantaran merasa persoalan itu sudah selesai.

"Pak Taufik merasa ini sudah beres, Pak Ketua enggak dateng," pungkas dia.

Korban Mundur?

Beredar kabar jika setelah kejadian ini, korban mundur dari jabatannya, Kasubag Perlengkapan dan Pemeliharaan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

Namun, Bambang membantah.

Bambang menegaskan dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan pengunduran diri ataupun membuat surat pengunduran dirinya sebagai ASN di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Informasi tersebut butuh klarifikasi lebih lanjut, saya tidak pernah memberikan statemen apa-apa kepada media di mana pun terhadap hal tersebut. Itu sumbernya dari mana saya juga tidak tahu dan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.(*)

Viral Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tampar Suporter

Di kasus lain, juga sempat viral video penamparan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi

Dilansir dari Tribun Medan dalam artikel 'Beredar Video Gubernur Edy Rahmayadi Marah dan Tampar Supporter PSMS Medan', video tersebut merekam Edy Rahmayadi menampar salah satu suporter PSMS

Video itu direkam saat Edy datang ke Stadion Teladan Medan untuk menyaksikan pertandingan PSMS Medan melawan Persela Lamongan, Jumat (21/9/2018) malam.

Saat laga berjalan 65 menit, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang awalnya duduk di Tribun VVIP mendadak turun.

Dia menyambangi suporter yang ketahuan menyalakan flare.

Kala itu, Ayam Kinantan tertinggal 1-2 dari Persela Lamongan. Flare di Tribun Utara langsung dimatikan sebelum Ketua PSSI itu tiba di kerumunan suporter.

Namun Edy menyambangi para suporter dan menyuruh mereka duduk tersebut. Namun, para suporter terus menyanyikan lagu dukungan khas suporter PSMS Medan

Dalam nyanyiannya terdengar permintaan agar Sekretaris Umum PSMS Medan, Julius Raja, dikeluarkan dari PSMS Medan.

"Keluar, keluar, keluar Julius, sekarang juga," teriak para suporter seperti terekam dalam video tersebut.

Edy lalu memarahi para suporter dan tampak menampar salah satu dari mereka.

Beberapa saat setelah video tersebut viral, Edy mengunggah fotonya berada di tengah kerumunan suporter PSMS dan menuliskan keterangan di akun Instagram miliknya.

"Kita semua pasti menginginkan kedisiplinan dalam setiap laga sepak bola di Indonesia," demikian tulisnya.

Tak lama kemudian, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membantah video dirinya menampar salah satu suporter PSMS Medan.

Viral Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tampar Suporter
Viral Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tampar Suporter (Tribun Medan)

"Kalau ku bilang nggak, wih bapak ini nipu. Ku bilang iya, tega kali bapak ini. Memangnya cocok saya nampar anak kecil?" ujar Edy seusai silaturahim dengan awak media di Aula Bina Graha Pemprov Sumut, Selasa (25/9/2018).

Dia mengatakan, banyak yang melihat peristiwa tersebut, sehingga bisa menyimpulkan sendiri apakah memang benar dirinya menampar.

"Ya gak lah..." katanya meyakinkan.

Di tempat terpisah, Sekretaris Umum PSMS Medan Julius Raja juga membantah adanya insiden penamparan tersebut.

"Tidak ada penamparan, Pak Edy saat itu menyuruh pinggir, apa karena tangannya menyuruh pinggir begitu namanya penamparan?" ucap pria yang biasa dipanggil King itu.

Menurut King, saat itu Edy mengajak para suporter menepi dan tidak menyalakan flare. Dia lalu memborong makanan dan minuman lalu memberikannya kepada anak-anak tersebut.

"Dia borong semua jualan pedagang di situ. Jadi kita heran, kok ada yang mengedit-edit video itu," ucapnya.

Saat ini pihaknya sedang mencari pelaku pengeditan video yang menghebohkan itu.

King menduga, penyebaran video dilakukan orang-orang yang tak senang dengan Edy Rahmayadi.

"Yang viral itu yang diedit. Lucu kadang-kadang, kita lagi cari orang yang mengedit dan memviralkannya, orang yang ingin menjatuhkan Pak Edy," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Video Ketua DPRD Jabar Tampar Pegawai, Begini Kronologinya, https://medan.tribunnews.com/2019/10/05/viral-video-ketua-dprd-jabar-tampar-pegawai-begini-kronologinya?page=all.Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Cerita Sebenarnya Video Ketua DPRD Jabar Tampar Pegawai Viral di Whatsapp, Penyebabnya Terungkap, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/06/cerita-sebenarnya-video-ketua-dprd-jabar-tampar-pegawai-viral-di-whatsapp-penyebabnya-terungkap?page=all.


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved