Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Aktivis 98 Fadjroel Rachman Beberkan Perbedaan Demo 1998 dengan Demo 2019, Ini Katanya, dan Profil

opinion makers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2014.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Ina Maharani
instagram.com
aktivis 98 Fadjroel Rachman 

Ia terlibat Gerakan Lima Agustus ITB (1989) yang menuntut penurunan Soeharto dan menjadi tahanan politik berpindah-pindah 6 (enam) penjara termasuk Sukamiskin dan Nusakambangan.

Di balik empat penjara yang dijalaninya, Fadjroel menulis esai, novel dan puisi.

Puisi-puisi yang dituliskan di balik terali penjara itu kemudian diterbitkan dalam kumpulan puisi Catatan Bawah Tanah dan Sejarah Lari Tergesa.

Mochtar Lubis berminat menerbitkan puisi-puisi yang tercantum dalam pledoinya, kecuali dua puisi yang dianggap terlalu keras pada waktu itu.

Esai-esai penjaranya dimasukkan dalam buku "Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat" dan "Democracy Without the Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State," lalu novelnya (direncanakan pentalogi) diterbitkan Gramedia Pustaka Utama berjudul "Bulan Jingga dalam Kepala."

Puisi-puisi perjalanannya di Eropa (Berlin dan Amsterdam) diterbitkan dalam antologi puisi "Dongeng Untuk Poppy" yang memenangkan Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007.

Kegiatan Pra-Reformasi 1998

Di ITB, aktif dalam kegiatan sastra, pers, kebudayaan, dan kelompok studi, antara lain: Presiden Grup Apresiasi Sastra (GAS), Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyakatan (PSIK), Kodim Sabtu (Kelompok Diskusi Mahasiswa Sabtu), Badan Koordinasi Unit Aktivitas (BKUA) ITB, Komite Pembelaan Mahasiswa (KPM) ITB, Majalah Ganesha ITB (Pendiri dan Ketua Dewan Redaksi), serta Kelompok Sepuluh Bandung.

Ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), organisasi profesi jurnalis, yang didirikan oleh para wartawan muda Indonesia pada 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat, melalui penandatangan Deklarasi Sirnagalih, setelah pemberedelan majalah Tempo, Editor dan Tabloid DeTik oleh rezim Soeharto.

Di lembaga think-tank Forum Demokrasi yang dianggap kekuatan oposisi utama melawan Soeharto dan Orde Baru, Fadjroel aktif sejak 1992 bersama Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Marsillam Simanjuntak, Theodorus Jacob Koekerits (Ondos), Arief Budiman, Todung Mulya Lubis, Rocky Gerung, Rahman Tolleng dan Bondan Gunawan.

Gerakan mahasiswa 1998

Ia memilih meniti karier sebagai manajer pengembangan bisnis dan analis keuangan di Grup Bukaka, tetapi hanya bertahan selama tiga tahun.

Ia kemudian merintis usaha sendiri bersama kawan-kawannya sembari melanjutkan aktivisme dan melanjutkan kuliahnya di pascasarjana Universitas Indonesia (UI) bidang studi ekonomi dan hukum ekonomi.

Ia kembali terjun menjadi aktivis dengan statusnya sebagai Ketua Presidium Forum Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Forum Wacana UI, bersama ribuan mahasiswa, kembali menuntut Soeharto turun dari kekuasaannya pada 18 – 21 Mei tahun 1998, hingga Jenderal Besar Soeharto mengundurkan diri dan Rezim Orbe Baru dibubarkan.

Fadjroel adalah seorang sosial-demokrat, penyokong penuh Negara Kesejahteraan (Welfare State) seperti yang diimpikan para founding fathers seperti Sutan Sjahrir (Perdana Menteri I Republik Indonesia) dan Mohammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia), lihat Sutan Syahrir dan Mohammad Hatta

Kegiatan Pasca Reformasi

Ikrar Kaum Muda Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 2007 bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, Jakarta Fadjroel Rachman bersama dengan teman-temannya mendeklarasikan Ikrar Kaum Muda Indonesia dengan tema sentral "Saatnya Kaum Muda Memimpin."

Pasca jatuhnya Soeharto-Orde Baru, Fadjroel aktif menjadi presenter acara talkshow di radio dan televisi: JakNews FM, RRI, TVRI, Indosiar, SunTV, JakTV, selain narasumber ekonomi-politik-hukum di SCTV, RCTI, MetroTV, NetTV, GlobalTV, KompasTV, dan narasumber tetap politik-hukum di Indonesia Lawyers Club TVOne yang diasuh Karni Ilyas.

Kolumnis yang sangat aktif di semua media nasional Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Pikiran Rakyat, bahkan menulis di The New York Times (6 Februari 2010) bersama aktivis 'kelas dunia' Wang Dan (China), Ko Bo Kyi (Myanmar), Nguyen Dan Que (Vietnam) untuk memperingati 20 tahun mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dibebaskan dari penjara Apartheid Afrika Selatan.

Dukungan Terhadap Calon Independen dan Kegiatan Anti Korupsi

Selain itu, Ia turut mendirikan perhimpunan berbadan hukum Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) yang turut meloloskan Pemilukada Independen di Mahkamah Konstitusi pada 23 Juli 2007, meloloskan Pemilukada Independen untuk Provinsi Aceh pada tahun 2010, dan bersama Aliansi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak (Effendi Gazali, Prof. Hamdi Muluk, dll) memenangkan judicial review Pemilu Serentak di Mahkamah Konstitusi yang akan dilaksanakan pada tahun 2019.

Ia juga memperjuangkan Calon Presiden Independen di Mahkamah Konstitusi dan bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memperjuangan Amendemen Ke-V di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Mahkamah Konstitusi juga mengabulkan judicial review Fadjroel Rachman sebagai Presiden Gerakan Nasional Calon Independen (GNCI) untuk mengubah persyaratan Pemilihan Kepala Daerah dari jalur Independen (kandidat perseorangan) dengan memperhitungkan prosentase proporsional terhadap Daftar Pemilih Tetap pemilu sebelumnya, bukan lagi berdasarkan populasi (jumlah penduduk).

"Kemenangan rakyat dan demokrasi," kata Fadjroel Rachman di Mahkamah Konstitusi pada tanggal 29 September 2015.

Kegiatan Lain

Selain itu, Ia mendirikan KOMPAK (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi) bersama sejumlah tokoh LSM dan Akademisi, merintis usaha di PT. Pedoman Group (media, komunikasi, riset dan konsultan), media online nasional yang dirintisnya adalah www.pedoman.id sejak 29 November 2010.

Juga menjabat Komisaris Independen di Persada Group, perusahaan penyedia menara BTS (Tower Provider), Gedung Perkantoran dan Hydro Power.

Fadjroel juga menjadi Direktur Eksekutif Pedoman Indonesia Research and Consulting (PIRC) dan menjabat Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) 2013–2016.

Pendiri dan anggota Lingkar Muda Indonesia (LMI) perkumpulan para kolumnis Harian Kompas @hariankompas.

Kegiatan sosial yang sedang dirintis Fadjroel Rachman sejak tahun September 2011 adalah Yayasan Indonesia Cerdas dengan tagline: Indonesia Cerdas, Mencerdaskan Indonesia (lihat akun twitter @RI_Cerdas di Twitterland) yang dikhususkan untuk membangun infrastruktur dan Sumber Daya Manusia pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD), meliputi pembangunan perpustakaan, perbaikan/renovasi gedung Sekolah Dasar, pelatihan guru Sekolah dasar agar berdaya saing Internasional, dan memberikan beasiswa kepada siswa/i Sekolah Dasar berprestasi dan berbakat.

Perpustakaan yang sudah dibangun dan diserahkan berlokasi di SDN 01 Pagi Cilincing Jakarta Utara, DKI Jakarta, pada tanggal 5 Juni 2013.

Sekarang sedang menggarap pembangunan Perpustakaan Multatuli di bekas rumah Multatuli (nama pena Eduard Douwes Dekker) yang mengarang novel satiris Max Havelaar (1860)dan difilmkan dengan judul "Saijah dan Adinda", lokasi perpustakaan Multatuli di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten (lihat Eduard Douwes Dekker). Fadjroel Rachman dapat dihubungi di akun twitter @fadjroeL.

Relawan Jokowi 2014

Menjadi Relawan Salam Dua Jari (bersama Abdee 'Slank' Negara, Addie MS, Joko Anwar, Nia Dinata, Olga Lydia, Triawan Munaf, Andien Aisyah, Adib Hidayat, Glenn Fredly, dll) dan opinion makers Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye pemilihan presiden tahun 2014.

Ia juga menjadi juru bicara Panitia Nasional "Gerakan Ayo Kerja" untuk Peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang diketuai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc dan dicanangkan Presiden Jokowi dari Nol Kilometer Indonesia 10 Maret 2015 di Kota Sabang, Provinsi Aceh dan berakhir di Kota Merauke, Provinsi Papua.

Setelah peristiwa penembakan brutal oleh sejumlah teroris di pertokoan Sarinah Mall Jakarta pada tanggal 14 Januari 2016.

Bersama sejumlah tokoh nasional seperti Goenawan Mohamad, Todung Mulya Lubis, Franz Magniz-Suseno, Yenny Wahid (putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid) membuat Gerakan Nasional #KamiTidakTakut (We Are Not Afraid) untuk mengajak semua rakyat Indonesia dan internasional bersama-sama melawan segala bentuk terorisme di Indonesia dan dunia.

Kegiatan Lain

Saat ini, ia aktif mengembangkan Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Negara Kesejahteraan (Pedoman Indonesia) atau Research Institute of Democracy and Welfare State dan kerjasama internasional di jaringan Southeast Asian Forum for Democracy, dan Asia Pacific Youth Forum (Tokyo).

Pernah aktif di Forum Demokrasi, Konfederasi Pemuda dan Mahasiswa Sosial-Demokrat Indonesia (KPMSI), dan Masyarakat Sosial-Demokrat Indonesia (MSI/Ketua Badan Pekerja).

Kandidat (42 besar) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR).

Sejumlah penelitian dan artikelnya dibukukan bersama seperti Social Democracy Movement in Indonesia (FES, 2001), May Revolution and Mass Media (Gramedia, 2001), dan Soetan Sjahrir: Guru Bangsa (PDP Guntur 49, 1999).

Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat (Penerbit Koekoesan, 2007), Democracy Without The Democrats: On Freedom, Democracy, and The Welfare State (FES, 2007), Bulan Jingga Dalam Kepala (Novel, Gramedia, 2007), dan Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia (2013).

Data Diri:

Nama: Fadjroel Rachman

Nama Lahir: Mochammad Fadjroel Rachman

Instagram: @fadjroelrachman

Twitter: @fadjroeL

Lahir: 17 Januari 1964

Tempat Lahir: Banjarmasin, Indonesia

Kebangsaan: Indonesia

Almamater: Institut Teknologi Bandung

Universitas Indonesia

Pekerjaan: Aktivis

Pembawa acara

Pengamat politik

Peneliti

Tempat kerja: PT Adhi Karya (Persero) Tbk., (Komisaris Utama)

Dikenal atas: Aktivis 98

Demonstran ITB tahun 1989-1990

Partai politik: Independen

Buku dan karya

Menggugat Indonesia: Republik Tanpa Publik (Pledoi Pengadilan Mahasiswa ITB, 1990)

Democracy without The Democrats: On Freedom, Democracy and The Welfare State (Friedrich Ebert Stiftung, 2007) ‎

Demokrasi Tanpa Kaum Demokrat (Penerbit Koekoesan,2006)

May Revolution and Mass Media (Penerbit Gramedia, 2001)

Antologi puisi Catatan Bawah Tanah (Yayasan Obor Indonesia, 1992)

Antologi puisi Dongeng untuk Poppy (Penerbit Bentang, 2007) menjadi Lima Besar Khatulistiwa Literary Award 2007, dan dianugerahi 100 Puisi Indonesia Terbaik 2008

Antologi Puisi Sejarah Lari Tergesa dinominasikan pada Khatulistiwa Literary Award 2005

Bulan Jingga Dalam Kepala (Novel, Gramedia, 2007)

Indonesianisasi Saham Penanaman Modal Asing: Studi Tentang PT Freeport Indonesia (2013)

Sumber berita: https://wow.tribunnews.com/amp/2019/10/05/fadjroel-rahman-nilai-demo-mahasiswa-saat-ini-seperti-flower-generation-soroti-spanduk-spanduk?page=all

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved