Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Forum Mahasiswa Maluku Bersatu Demo di Makassar, Singgung Wiranto

Forum Mahasiswa Maluku Bersatu Demo di Makassar, Singgung Wiranto. Saat melakukan demo di Flyover, Jumat (4/10/2019) siang.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI
Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara di Makassar demo di Flyover, Jumat (4/10/2019) siang. 

Forum Mahasiswa Maluku Bersatu Demo di Makassar, Singgung Wiranto

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara di Makassar menganggap, Menkopolhukam Wiranto saat ini lagi tidak sehat rohaninya.

Hal tersebut diungkapkan mahasiswa asal Maluku dan Maluku Utara saat melakukan demo di Flyover, Jumat (4/10/2019) siang.

Demo ini merupakan bentuk reaksi para mahasiswa, berdasarkan dari pernyataan Wiranto soal gempa di Maluku waktu lalu.

Pasalnya, Wiranto secara terbuka melalui media, menyebutkan pengungsi di Maluku jadi beban Pemerintah daerah dan Pusat.

Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara di Makassar demo di Flyover, Jumat (4/10/2019) siang.
Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara di Makassar demo di Flyover, Jumat (4/10/2019) siang. (TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI)

"Pak Wiranto saat ini tidak sehat rohani, kami anggap pernyataan ini tidak harus ada," kata jenderal aksi, Erick Kwaitota.

Kata Erick, Wiranto sebagai pejabat negara tidak semestinya keluarkan pernyataan itu saat warga Maluku yang terkena bencana.

"Pernyataan inibagi kami adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak usah dikatakan seorang pejabat menteri," ungkap Erick.

Mahasiswa Maluku dan Maluku Utara ini melakukan demo, dengan mengatasnama dari Forum Mahasiswa Maluku Bersatu.

Menurut mahasiswa, pernyataan Wiranto telah merendahkan dan melukai martabat orang-orang Maluku dan Maluku Utara.

Karena selama ini lanjut Erick, masyarakat Maluku dan Maluku Utara selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa ini.

"Ingat bahwa kekayaan laut kami Maluku, sebagai penyumbang terbesar dari sektor perikanan, Migas di Masela," tegas Erick.

"Untuk itu, kami meminta kepada bapak Wiranto agar minta maaf. Jika tidak, kami desak presiden untuk pecat," lanjut Erick.

Diketahui, sebelumnya masyarakat Maluku di Kota Ambon, Kamis (26/9/2019) waktu lalu. Diguncang gempa 6,8 skala riter (Sr).

Akibat dari gempa, kurang lebih 20 orang meninggal dunia, ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya dan harus mengungsi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved