PSM Unggul Statistik dari Arema, Sayang Kalah Telak
Empat peluang on target tersebut masing-masing dihasilkan Raphael Maitimo dengan dua sepakannya.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Berakhir sudah pertandingan pekan 22 antara Arema FC versus PSM Makassar.
Tuan rumah berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor telak 2-0, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (2/10/2019).
Meski kalah, statistik jalannya pertandingan dimenangkan Laskar Pinisi sejak dua kali 45 menit.
Pada babak pertama, Pasukan Ramang unggul dalam jumlah peluang on target.
Di mana ada delapan sepakan yang dihasilkan pemain PSM, empat diantaranya on target.
Empat peluang on target tersebut masing-masing dihasilkan Raphael Maitimo dengan dua sepakannya.
Kemudian sepakan Ezra Walian yang mampu ditepis Aji Kurniawan.
Menyusul sundulan M Rahmat namun sukses diamankan Aji Kurniawan.
Sementara dari kubu Arema, terdapat delapan peluang yang dihasilkan.
Hanya saja, peluang on target hanya satu melalui sepakan Makan Konate di menit 45+1 yang sukses ditepis Hilman Syah.
Dalam penguasaan bola, pun PSM unggul 58 persen dan Arema 42 persen.
"Kalian bisa melihat bahwa siapa yang lebih di atas dalam pertandingan ini terutama di babak pertama," imbuh Pelatih PSM, Darije Kalezic usai pertandingan.
"Kita mengontrol pertandingan, kita membuat peluang dan kita lebih dominan di pertandingan tapi tak ada gol yang tercipta," beber Darije.
Memasuki babak kedua, PSM kembali mendominasi jalannya pertandingan.
Meski terdapat momen tim hanya bermain 10 orang setelah Hasyim Kipuw diganjar kartu merah di menit 54.
Statistik menunjukkan, PSM menguasai 52 persen jalannya pertandingan dan Arema hanya 48 persen.
Dari segi peluang, PSM sukses membekukan 18, empat diantaranya on target.
Sementara Arema, membikin 17 peluang dengan empat on target.
Empat dari peluang tersebut dua diantaranya sukses dikonfersi menjadi gol.
Gol itu lahir setelah PSM hanya bermain 10 orang yakni melalui Silvano Comvalius di menit 64 dan Muhammad Rafli di menit 72.
"Di babak kedua, dengan tidak memanfaatkan peluang di babak pertama kita harus membayar dengan golnya Arema," keluh pelatih asal Bosnia ini.
Terkait kartu merah yang diberikan wasit kepada Kipuw, Darije sangat menyesalkan.
Menurutnya, tekel yang dilakukan Kipuw terbilang biasa saja.
Dibandingkan saat PSM melakoni pekan 21 atas tuan rumah Persipura Jayapura, terjadi tekel keras yang menimpah Aaron Evans.
Tekel itu dilakukan Boaz Solossa pada babak kedua berlangsung dan menghasilkan skor 3-1 di Stadion Delta Sidoarjo.
Telapak sepatu Boaz, mendarat tepat di paha kanan Aaron namun wasit hanya memberi kartu kuning.
"Kalau saya bandingkan dengan tekel yang diberikan pemain lawan di Sidoarjo, saya tidak bisa lebih pintar untuk memberikan komentar," tegas Darije.
19 Pekan Liga 1 Bergulir, PSM Nyaris Ulangi Perolehan Kartu Merah Musim 2017
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Musim yang sulit bagi PSM Makassar pada 2019 ini.
Laskar Pinisi belum meraih kemenangan pada laga tandang dari total 10 pertandingan yang dilakoni.
Apesnya, sejumlah laga tandang ini menghasilkan kartu merah yang diberikan kepada beberapa amunisi.
Ada total empat kartu merah yang sementara ini dikantongi Pasukan Ramang setelah melakoni partai tandang.
Baca: Munafri Arifuddin: HZB Palaguna Sangat Konsen Pada Pembangunan Sulsel
Kartu merah pertama yang diberikan saat menantang Bali United beberapa waktu lalu.
Tidak tanggung-tanggung, dua kartu merah diberikan pemain PSM pada laga yang berakhir 1-0 untuk tuan rumah di Stadion Kapten I Wayan Dipta, (1/8).
Masing-masing kartu merah ini, didapat oleh Aaron Evans di menit 83 dan Eero Markkanen di menit 90+3.
Parahnya, tak ada kartu kuning terlebih dulu diberikan wasit kepada kedua pemain bersangkutan.
Baca: Hari Batik Nasional, Jubir Wapres: JK Intruksikan Kenakan Batik Saat Pembukaan SMU Ke-74 PBB
Menyusul kartu merah ketiga, didapat oleh Zulham Zamrun saat PSM bertandang ke markas Perseru Badak Lampung FC.
Laga itu berkahir imbang 1-1 dan PSM bermain dengan 10 pemain usai Zulham Zamrun menerima kartu kuning kedua dan berbuntut kartu merah.
Bermain 10 orang, PSM kemudian dihukum dengan gol Johan Yoga Utama di menit 62.
Padahal sebelum bermain 10 orang, PSM telah lebih dulu unggul lewat Amido Balde pada menit 36.
Baca: VIDEO: Aliansi PMII Orasi di Markas Polres Barru, Tuntut Kasus Penembakan Randy
Kartu merah ke empat yang didapat Pasukan Ramang yakni lewat Hasyim Kipuw.
Di mana PSM lagi-lagi bertindak sebagai tim tamu hadapi Arema FC yang berakhir 2-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rabu (2/10).
Pada menit 52, Kipuw menerima kartu kuning pertama dan dua menit kemudian kartu kuning kembali didapatnya.
Alhasil, wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Thoriq Alkatiri mengusir keluar Kipuw setelah menarik kartu merah.
Baca: Mantan Pelatih Juve Giat Belajar Bahasa Inggris, Diisukan Gantikan Solskjaer di MU. Bersaing Wenger?
Empat kartu merah ini, didapat pemain PSM setelah 19 pekan liga berjalan pada musim 2019.
Namun Wiljan Pluim dan kawan-kawan nyaris menyamai perolehan kartu merah pada 2017 lalu.
Dari data yang dikumpulkan pada putaran pertama musim 2017 atau 17 pekan berjalan, ada lima kartu kuning yang didapat pemain PSM.
Baca: Guru Ini Sering Disangka Murid TK dan Tidak Ada Bulu di Tubuhnya, Simak Foto-fotonya
Adalah Ferdinand Sinaga, Zulkifli Syukur, Asnawi Mangkualam, Reva Adi Utama, Marc Klok dengan masing-masing satu kartu merah.
Sedangkan di musim 2018 putaran pertama, mengalami penurunan dengan hanya dua pemain yang mendapat kartu merah.
Adalah Fauzan Jamal dan Hendra Wijaya dengan masing-masing satu kartu merah.
Wagub Sulsel Kenang HZB Palaguna Beri Uang Rp 10 Juta ke Mentan Amran Sulaiman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melayat ke rumah duka wafatnya mantan Gubernur Sulsel, Haji Zainal Basri Palaguna di Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar, Rabu (2/10/19).
Adik kandung Menteri Pertanian Amran Sulaiman tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 wita dengan mengenakan baju koko warna putih.
Andi Sudirman menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya mantan Gubernur Sulsel periode 1993 hingga tahun 2003 Zainal Basri Palaguna.
Baca: Bang Hasan Melayat ke Rumah Duka Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna
Di hadapan wartawan Andi Sudirman mengenang sosok Almarhum. Jasa Zainal Basri Palaguna terhadap keluarganya, terkhusus kepada kakanya Amran Sulaiman sangat besar.
Betapa tidak, Zainal Basri Palaguna inilah yang selalu memberikan semangat kepada Amran Sulaiman untuk melanjutkan temuannya.
"Sosok beliau saya kenal sejak masih kecil dengan namanya. Tetapi harus dipahami jasa beliau yang pertama kalau diingat kisahnya dia membantu pak mentan,"ceritanya.
Baca: Jan Vertonghen Dilaporkan Tiduri Istri Eriksen, Harry Kane Terlibat: Penyebab Spurs Dibantai Bayern?
"Waktu itu saya masih duduk dikelas IV SD. Beliau memberikan uang Rp 10 juta dan merekomendasikan untuk lanjutkan penemuan patenya . Beliau memberikan semangat," ujarnya.
Selain itu, kata Andi Sudirman Sulaiman mengaku Zainal Basri sebagai tokoh Sulsel memiliki cukup banyak jasa di daerah ini.
Baca: Delia Septianti Jual Fesyen di Mandiri Vaganza, Tampil Menyanyi di Pembukaan
Bang Hasan Melayat ke Rumah Duka Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah pelayat mulai berdatangan di rumah duka Zainal Basri Palaguna di Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Rabu (02/10/2019).
Pelayat yang hadir tidak hanya dari kerabat, pejabat, maupun politisi, tetapi beberapa pengusaha ternama di Sulawesi Selata Bang Hasan.
Pendiri PT Tosan Permai Lestari sekaligus Owner Karebosi Condotel itu tiba di rumah duka sekitar pukul 19.00 wita malam.
Baca: Jan Vertonghen Dilaporkan Tiduri Istri Eriksen, Harry Kane Terlibat: Penyebab Spurs Dibantai Bayern?
Ia datang tak sendiri, tapi ditemani beberapa anaknya termasuk Direktur Utama PT Tosan Permai Lestari, Bisnar J Samosir.
Sekedar diketahui mantan Gubernur Sulawesi Selatan periode 1993 hingga tahun 2003 meninggal dunia di kediamanya di Jl Hertasning, Kecamatan Rappocini, Makassar
Purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir bintang dua atau Mayor Jenderal (Mayjen) menghembuskan nafas terakhir, Rabu (02/10/2019) sekitar pukul 16.30 wita.
Baca: 10 Laga PSM Tanpa Kemenangan, Rekor Terburuk?
Berdasarkan informasi diperoleh Tribun dari menantu almarhum, Juniar Arge mengatakan kondisi kesehatan almarhum mulai menurun sejak satu minggu terakhir.
"Satu minggu terakhir kemarin dia tidak mau makan, tapi dua hari kemudian bagus kembali normal," kata Juniar Erge saat ditemui di rumah duka.
Juniar mengaku sebelum meninggal Zainal Basri Palaguna tidak pernah menderita penyakit terlalu signifikan.
Baca: Delia Septianti Jual Fesyen di Mandiri Vaganza, Tampil Menyanyi di Pembukaan
Almarhum hanya merasakan sakit pada bagian lut dialami pada saat masih usia muda.
Lututnya terkilir ketika mengikuti pendidikan lantihan terjung payung dan cederanya kembali dirasakan beberapa hari terakhir.
"Tidak ada penyakit lain. Secara fisik bagus . Hanya itu cedera lututnya dan sempat diterapi sebutnya.
Baca: Curhat Pengungsi Asal Takalar, Sembunyi di Kandang Babi dan Trauma Kembali ke Wamena
Mantan Gubernur Sulsel Wafat, Panglima Kodam XIV Hasanuddin: Beliau Tentara Hebat
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Surawahadi, turut belasungkawa atas wafatnya mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna, Rabu (2/10/2019) sore.
"Kami sampaikan turut berdukacita dari kami keluarga besar Kodam XIV/Hasanuddin," kata Surawahadi, Rabu (2/10/2019).
"Jujur saja, beliau dalam sejarah termasuk tentara hebat, tentara yang luar biasa khususnya jaman awal Kodam ini. Beliau bukan hanya tentara, tapi juga ahli dipemenrintahan," katanya.
Baca: Aplikasi Truecaller Disebut Bisa Identifikasi Nomor Telepon, Begini Fitur dan Cara Kerjanya
Karena beliau hebat, kata Surawahadi, makanya itu juga terpilih sebagai Gubernur Sulsel dan t entunya sebagai generasi penerus sebetulnya ingin masih banyak belajar agar bisa seperti beliau, tetapi Allah menghendaki harus segera berpulang.
"Mari kita doakan semua semoga arwahnya ditempatkan yang terbaik disisi Allah SWT. Dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan, mudahan-mudahan beliau dimudahkan jalannya menuju surga tentunya," katanya.
Baca: Mandiri Vaganza di TSM Resmi Dibuka, Banyak Promo dan Diskon
"Sekali lagi kami semua turut berduka. Kita hormat, salut beliau banyak berbuat bagi wilayah ini. Baik tentara sendiri dan juga wilayah Pemerintah Sulsel," ujar Surawahadi menambahkan.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Surawahadi, turut memberikan belasungkawa atas wafatnya mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna, Rabu (2/10/2019) sore.
Surawahadi tiba di rumah duka, Jl Letjen Hertasning, Rappocini, Makassar sekitar pukul 18.05 wita dan meninggalkan rumah duka pada pukul 18.20 wita.
Baca: Pasca Jalani 3 Away, PSM Mainkan 4 Laga Kandang
Ia didampingi Kasdam XIV Hasanuddin Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Budi Sulistijono, Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel TNI Andriyanto serta sejumlah perwira lainnya.
Saat tiba di rumah duka, Surawahadi langsung memberikan salam.
"Assalamualaikum," katanya kepada awak media, Rabu (2/9/2019).
Ia kemudian melepas sepatu di kursi, begitu juga dengan Budi, keduanya kompak melepaskan sepatu sebelum masuk dalam rumah duka.
Saat di pintu, Surawahadi memberikan topi kepada ajudannya, lalu masuk dalam rumah, tidak lama kemudian sebelum melihat jenazah almarhum, ia keluar dan memberikan tongkat komandonya kepada ajudannya.
Beberapa menit kemudian, Surawahadi keluar dan memasang sepatunya.
"Saya minta maaf adik-adik, kemarin saya banyak di Kendari, Sulawesi Tenggara masuk wilayah kami juga," katanya terkait aksi-aksi kemarin oleh mahasiswa di sejumlah titik di Makassar.

Usai pasang sepatu, ia kemudian melayani wartawan yang ingin wawancara. Usai wawancara perwira dua bintang itu pamit.
"Terimakasih banyak pak," kata salah satu keluarga almarhum,
"Saya yang berterima kasih," jawab Surawahadi.
Tidak lama setelah Surawahadi meninggal rumah duka, alat berat berupa excavator langsung meratakan tumpukan material di depan rumah duka.
Sejumlah pasukan TNI berseragam lengkap juga masih berada di depan rumah duka.
Bahkan Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel TNI Andriyanto serta sejumlah perwira lainnya masih terlihat.
Sore, tumpukan pasir dan batu tersebut sangkat mengganggu arus lalu lintas, termasuk tamu-tamu yang datang di rumah duka.
Mantan Gubernur Sulsel HZB Palaguna Wafat, Mawang: Tidak Ada Riwayat Penyakit, Tadi Batuk, Drop
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna wafat, Rabu (2/10/2019) sore.
Pantauan di rumah duka, Jl Letjen Hertasning, Kota Makassar, sejumlah keluarga dekat dan kerabat mulai berdatangan.
Mantan Wakil Gubernur Sulsel dua periode Agus Arifin Nu'mang dan sejumlah pejabat pemprov dan Pemkot Makassar turut hadir.
Baca: Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia, Ini Profil dan Kenangannya
Almarhum Mayjen TNI (Purn) HZB Palaguna wafat di kediaman pribadinya sekitar pukul 16.15 wita.
Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.
Informasi diperoleh Tribun, kondisi kesehatan almarhum mulai menurun sejak seminggu terakhir.
Putra keempat almarhum, Mawang Batara Soli membenarkan hal tersebut.
Baca: Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
Menurutnya, semasa hidup, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit.
"Tadi batuk, dahaknya banyak, tambah drop," katanya kepada sejumlah awak media di ruang tamu rumahnya, Jl Hertasning, Makassar, Rabu (2/10/2019).
Sementara Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Samad Suhaeb yang hadir langsung di rumah duka mengaku sangat terpukul atas kepergian almarhum.
Baca: BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
"Mendengar kabar beliau wafat kami sangat terpukul sekali kehilangan tokoh yang menjadi panutan kita semua, beliau adalah orang tua kita yang memperhatikan kita selama ini, khususnya Sulsel," ujar Iqbal.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Kecamatan Lappariaja, Desa Sampie, Kabupaten Bone, Kamis (2/10/2019).

BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun.
Masyarakat Sulawesi Selatan berduka, Rabu (2/10/2019).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pernah menjabat Tahun 1993-2003, Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna meninggal dunia.
Hal ini diketahui dari pesan jejaring WhatsApp yang beredar, Rabu sore.
Di sejumlah media, pemberitaan tentang berpulangnya mantan Pangdam VII/Wirabuana juga sudah beredar.
Almarhum Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, 9 Maret 1939. Umur 80 Tahun.
Zainal adalah Gubernur Sulawesi Selatan tahun 1993 hingga tahun 2003. Ia dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Ahmad Amiruddin.
Dilansir dari wikipedia.com, Zainal dalam Jabatan Militer adalah pernah menjabat Danrem 132/Tadulako (1986–1988), Danpusterad (1990–1991) hingga Pangdam VII/Wirabuana (1991–1993).
Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
TRIBUN-TIMUR.COM-Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun. Masyarakat Sulawesi Selatan berduka, Rabu (2/10/2019).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pernah menjabat Tahun 1993-2003, Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna meninggal dunia.
Hal ini diketahui dari pesan jejaring WhatsApp yang beredar, Rabu sore.
Di sejumlah media, pemberitaan tentang berpulangnya mantan Pangdam VII/Wirabuana juga sudah beredar.
Almarhum Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, 9 Maret 1939. Umur 80 Tahun.
Zainal adalah Gubernur Sulawesi Selatan tahun 1993 hingga tahun 2003. Ia dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Ahmad Amiruddin.
Dilansir dari wikipedia.com, Zainal dalam Jabatan Militer adalah pernah menjabat Danrem 132/Tadulako (1986–1988), Danpusterad (1990–1991) hingga Pangdam VII/Wirabuana (1991–1993).
BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
Teteskan Air Mata untuk Jokowi

Saat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulawesi Selatan, Zainal Basri Palaguna pimpin kampanye dialogis pertama tingkat nasional yang digelar di Hotel Boulevard, Makassar.
Semangatnya sebagai orator tak menunjukkan mantan Gubernur Sulsel tersebut seperti layaknya pria yang berusia 75 tahun.
Teriakan "Merdeka" terus bergema di ruang pertemuan Hotel Boulevard yang menghadirkan Ketua Bidang Pendidikan dan Keagamaan DPP PDIP, Hamka Haq dan menatan Legislator senayan PDIP, Jacobus Camarlow Mayongpadang.
"Ibu Megawati dan Jokowi adalah aset partai yang paling berharga bagi partai. Maka tahun 2014 adalah tahun penentuan Indonesia Hebat bersama PDIP," kata Zainal Basri kepada ratusan pendukung caleg dan simpatisan PDIP sambil memegang mikrophone pengeras suara.
Terkadang berhenti untuk menahan dahaknya. Zainal Basri Palaguna bahkan beberapa kali membasuh matanya yang berkaca-kaca.
Bahkan saat menyinggung kondisi kesehatannya yang naik turun dua tahun terakhir, mata Palaguna bahkan berair, laiknya pria yang menangis haru. "Merdeka, kita bisa menang," pekik jenderal bintang dua ini.
Suasana jadi haru. Hening beberapa saat, hingga mantan Pangdam VII Wirabuana dan Gubernur Sulsel dua periode ini melanjutkan pekik menyemangati kader PDIP.
Palaguna seakan tidak peduli dengan penyakit yang telah dideritanya sejak 46 tahun silam, saat menjadi siswa di akademi militer.
Ia terus menggaungkan nama calon presiden usungan PDIP Joko Widodo.
Menurutnya, Joko Widodo merupakan harga mati bagi PDIP sehingga tidak mahkluk apapun di dunia yang bisa menghalang langkah PDIP untuk memenangkan usungannya kecuali Tuhan.
"Tidak ada pilihan lain selain Jokowi, Hanya tuhan yang melarang kita. Jangan kira Jokowi orang Jawa tidak ada temannya di sini. Semua kader PDIP adalah kawannya. Saya saudaranya di Sulsel," kata Zaenal Basri.
Sesekali Zaenal Basri meminta para peserta kampanye teriakkan kalimat merdeka dengan suara lantang.
Kalimat itu seakan mengiringi semangatnya bawakan orasi politik.
Purnawirawan berpangkat Mayor Jenderal tersebut tampak mengenang masa saat ia memimpin ribuan pasukan tentaranya.
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
Tulisan Tangan HZB Palaguna Ini Abadi di Masjid Agung Pangkep

Haji Zainal Basrie Palaguna adalah Gubernur Sulawesi Selatan kelima.
Purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal ini, menjabat Gubernur Sulsel mulai 19 Januari 1993 hingga 19 Januari 2003.
Di tahun ketiga dia menjabat gubernur, pada 6 Desember 1996, Palaguna diundang oleh Bupati Pangkep saat itu, Brigjen TNI Baso Amirullah, untuk meresmikan renovasi Masjid Agung Pangkep di pusat Kota Pangkajene.
Palaguna kemudian membubuhkan tulisan tangan dan tanda tangannya di prasasti masjid tersebut.
Palaguna menulis ‘Innadina Indallahi Islam (sesungguhnya Islam adalah agama Allah)’ dan menandatanganinya.
Saat ini, prasasti tersebut ditempel permanen di samping mimbar khatib masjid terbesar di kabupaten berjarak 55 kilometer utara Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
Sejarawan Unhas, Dr Abdul Latief, mengatakan kata Palaguna bukan bahasa Indonesia, juga bukan bahasa Bugis atau Makassar."
Palaguna adalah penyebutan bulan kedua dalam bahasa La Galigo.
“Itu adalah nama bulan kedua dalam bahasa La Ligo,” ujar Abdul Latief, saat berbicara di sebuah seminar budaya yang digelar di Baruga Benteng Somba Opu, Makassar, Senin (27/1/14) lalu.(*)
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
PERINGATAN DINI BMKG, 5 Kabupaten di Sulsel Potensi Alami Kekeringan Meteorologis, Termasuk Makassar
Follow akun instagram Tribun Timur: