Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pesan Ustadz Abdul Somad (UAS) Warga Keturunan Bugis, Minang, & Jawa di Wamena, Videonya Bikin Haru

Sosok Ustadz Abdul Somad ( UAS) selalu jadi perhatian. Tausyiahnya yang dibalut dengan kisah jenaka namun bermakna membuat dirinya dicintai masyaraka

Editor: Rasni
Tribunnews
Pesan Ustadz Abdul Somad Warga Keturunan Bugis, Minang, dan Jawa di Wamena, Bikin Haru 

Pesan Ustadz Abdul Somad Warga Keturunan Bugis, Minang, dan Jawa di Wamena, Cek Videonya yang Bikin Haru dan Nangis

TRIBUN-TIMUR.COM -  Sosok Ustadz Abdul Somad ( UAS) selalu jadi perhatian.

Tausyiahnya yang dibalut dengan kisah jenaka namun bermakna membuat dirinya dicintai masyarakat.

Dirinya aktif kampanye memberikan pertolongan kepada masyarakat yang membuntuhkan. Diantaranya warga Palestina. 

Namun kali ini dirinya memberikan dorongan dan semangat kepada warga korban kerusuhan di Wamena

Video komentarnya menyemangati warga pendatang dan masyarakat setempat tersebut viral di media sosial Twitter.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Cek selengkapnya di sini:

Tragedi kekerasan dan terorisme yang mengguncang dan dialami oleh warga keturunan Minang, Bugis, dan Jawa di Wamena demikian mencengangkan.

Terorisme yang dilakukan oleh kalangan yang dikenal sebagai OPM memang mengalami peningkatan dan mengakibatkan warga tak berdosa menjadi sasaran.

Mereka itu melakukan penculikan, penyanderaan, pembunuhan massal, membakar orang hidup-hidup, dan berbagai tindakan yang sama sekali jauh dari nilai Pancasila.

Sejumlah kalangan telah memberikan duka mendalam dan solidaritas sesama orang Minang, Bugis, dan Jawa pun diserukan antara lain oleh Ustadz Abdul Somad yang dilakukan untuk menolong warga yang ketakutan.

Teror yang dilakukan OPM dan simpatisannya tidak bisa ditoleransi dan harus segera ditumpas sebagaimana dilakukan pada kalangan yang dianggap GAM di Aceh, belum lama ini.

Bahkan Purom dengan arogan mengusir warga dari Papua atau menjadi korban terorisme yang mereka lakukan.

Ustadz Abdul Somad pun memberikan perhatian khusus dan membangkitkan rasa persaudaraan serta solidaritas terhadap kekejaman yang dilakukan tersebut.

Meski demikian, kata Ustadz Abudl Somad, bagi orang Minang, apa yang dialami akan menumbuhkan rasa persaudaraan dan persatuan orang Minang.

"Buat posko-posko, bantu saudaramu, bantu usahanya," katanya dengan mata berkaca-kaca seperti menahan tangis.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Pesan yang disampaikan melalui media sosial itu telah diunggah oleh sejumlah netizen, yang dikutip Warta Kota, Selasa (1/10/2019).

Ustadz Abdul Somad berupaya untuk membantu kalangan yang terusir dari tanah tumpah darah mereka.

Di tengah provokasi yang dilakukan oleh para teroris OPM, yang di antaranya dilakukan oleh Purom, seruan yang disampaikan Ustadz Abdul Somad dinilai akan bisa membangkitkan masyarakat Minang.

"Minang tak pernah kalah, apa yang terlihat ini, kecil betul."

"Setelah merdeka, orang Maninjau, jadi ulama, founding father bangsa ini," katanya.

Orang Maninjau yang dimaksud adalah Buya Hamka.

Sejak kecil, kata Ustadz Abdul Somad, orang Minang tinggal di surau.

"Karena itu, tidak ada orang Minang yang tidak pandai mengaji, tidak ada orang Minang yang tidak pandai bersilat."

Menurut Ustadz Abdul Somad, sejumlah kelebihan orang Minang itu telah membuat penjajah Belanda lari terbirit-birit.

"Karena itu, ini akan semakin memperkuat persatuan dan persaudaraan orang Minang."

Selain itu, warga yang berasal dari Bugis juga mendapatkan sapaan dari Ustadz Abdul Somad.

"Apa kareba?" katanya.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Menurut Ustadz Abdul Somad, orang Bugis diperlakukan tidak adil oleh Belanda dan dibuang ke Afrika seperti dialami oleh Yusuf Al Makassari, yang termasyhur sebagai ulama di sana.

Bahkan, kata Ustadz Abdul Somad, Islam juga diperkenalkan di Afrika Selatan, sehingga membuat Nelson Mandela terkagum-kagum.

"Dicampakkan di Sri Lanka, Islam berkembang di Sri Lanka, dibuang ke Afrika Selatan, Islam tumbuh di sana."

"Saudaraku yang ada di perantauan, orang Jawa, piye kabare, sulit memang susah, tapi di mana pun Nusantara ini, semua bisa, bangkitlah saudara-saudaraku," katanya.

Sejumlah orang Papua juga tidak segan memberikan pertolongan kepada masyarakat yang ditimpa kesusahan dengan terorisme yang dilakukan sejumlah orang OPM.

Kemarahan pun disampaikan sejumlah kalangan termasuk disampaikan oleh Indra J Piliang dan sejumlah tokoh lainnya.

Apa yang dialami masyarakat di sana tidak boleh dibiarkan terjadi.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Suara-suara keprihatinan terhadap tindakan terorisme yang dilakukan oleh OPM dan simpatisan mereka telah mengakibatkan banyak warga dibakar hidup-hidup.

Bahkan seorang dokter yang bertugas di Wamena dibakar hidup-hidup oleh sejumlah teroris Papua tersebut.

 

Sementara itu, Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minangkabau, Dr Fadli Zon MSc mengecam tindakan yang dilakukan sebagian pihak di Papua yang diduga bagian separatis.

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu menilai, konflik dan kerusuhan yang terjadi di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Senin, 23 September 2019 lalu, merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat tidak berperikemanusiaan.

Tindakan yang dilakukan sebagian pihak itu bukan hanya didasari rasisme yang mengoyak kawasan Papua, tapi latar belakang kriminalitas.

Banyak perampokan, penjarahan, dan pembunuhan yang sangat sadis.

Sejumlah orang tak berdosa menjadi korban, dibakar, disiksa, dan berbagai tindakan keji lainnya.

Menurut Fadli Zon, Konflik di Papua telah mengakibatkan korban jiwa dan pengungsian.

"Pemerintah telah gagal menjamin keselamatan warga Minang dan etnis lain di Papua," katanya.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Sebagai anak dari sebuah bangsa yang warganegaranya sangat plural, menurut Fadli Zon, setiap konflik yang melibatkan sentimen etnis memang pantas menyakiti rasa kebangsaan kita.

"Apalagi, akibat konflik tersebut kini lebih dari lima ribu orang mengungsi, dan ribuan lainnya terpaksa eksodus dengan perasaan traumatik." 

"Tak terasa kehadiran negara dan belum ada ungkapan belasungkawa dari Presiden Joko Widodo," katanya.

Wakil  Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (@fadlizon)

Menurut Fadli Zon, sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM), ada beberapa poin yang ingin di sampaikan.

"Pertama, saya ingin menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga Minangkabau, serta saudara-saudara saya dari etnis lainnya pada bentrokan yang terjadi awal pekan kemarin."

"Kita sangat menyesalkan kejadian tersebut."

"Tindakan pembantaian terhadap warga Minang adalah perbuatan biadab."

"Orang Minang adalah warga cinta damai dan selalu berprinsip “Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung.”

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Kedua, kata Fadli Zon, IKM meminta agar aparat keamanan dan pemerintah setempat bergerak cepat memastikan keamanan dan keselamatan semua orang yang ada di Wamena.

"Pemerintah Kabupaten Jayawijaya harus bisa melindungi dan memastikan keamanan masyarakat Minangkabau, juga etnis pendatang lainnya, yang bertahan di Wamena."

"Jaminan keamanan dan keselamatan ini penting, agar konflik dan kerusuhan kemarin tidak memancing konflik lebih luas."

Informasi yang dihimpun dari Pengurus DPW IKM Papua, saat ini, ada sekitar 981 perantau Minang di Provinsi Papua, di mana 500 orang di antaranya tinggal di Wamena.

Ketiga, kata Fadli Zon, oleh karena ini bukan pertama kalinya terjadi konflik horisontal berlatar belakang sentimen etnis di Wamena, pemerintah dan aparat keamanan mestinya menggunakan pendekatan yang hati-hati.

"Semua pihak harus mendorong terjadinya resolusi konflik."

"Kerjasama yang terjadi antara pemerintah Provinsi Papua dengan Provinsi Sumatera Barat dalam menangani para korban saya kira sudah bagus dan bisa meredam konflik ini agar tak meluas."

Keempat, Fadli Zon meminta semua tokoh, baik tokoh Minang maupun tokoh Papua, baik yang ada di Papua maupun di Jakarta, agar bisa segera duduk bersama untuk menenangkan masyarakat, terutama untuk memastikan agar tidak muncul kesalahpahaman dan prasangka pascakonflik, kemarin.

"Kita harus sama-sama berkepentingan konflik tersebut tidak merembet ke mana-mana."

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

"Karena, pascakerusuhan, kemarin, banyak warga Minang tak lagi merasa aman, sehingga meminta dipulangkan ke kampung halaman,"

"IKM berharap, agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memfasilitasi aspirasi tersebut dan membantu para korban."

"Sejauh ini, saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Papua dan Sumatera Barat yang telah mengambil tanggung jawab dalam mengurus serta memulangkan jenazah para korban."

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.
Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah. (AFP/Vina Rumbewas)

Menurut Fadli Zon, bantuan hendaknya juga diberikan untuk korban yang mengungsi, eksodus, dan mengalami trauma.

"Kita berharap, kasus ini segera ditangani tuntas, agar tidak muncul kegelisahan di kalangan para perantau di Papua."

"Perdamaian adalah buah ikhtiar bersama. Tak boleh lagi ada diskriminasi agama, suku, golongan, maupun etnis tertentu dan negara harus hadir dalam melindungi warganya sebagai amanat konstitusi," katanya.

Tak Tahan Lihat Baju Mini, Pria Ini Berhubungan Badan dengan Adik Ipar, Istri Tahu Gegara Kondom

Kronologi 2 Wanita Perkosa Tukang Service HP, Video Pemerkosaan Jadi Bukti, Caranya Tipu si Pria

Veronica Tan dan Puput Nastiti Devi Istri Ahok Sama-sama Unggah Foto Anak, Lihat Bedanya

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ustadz Abdul Somad Bangkitkan Solidaritas Warga Keturunan Minang Bugis Jawa di Wamena yang Berduka, https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/01/ustadz-abdul-somad-bangkitkan-solidaritas-warga-keturunan-minang-bugis-jawa-di-wamena-yang-berduka?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved