Mantan Gubernur Sulsel Wafat, Panglima Kodam XIV Hasanuddin: Beliau Tentara Hebat
Karena beliau hebat, kata Surawahadi, makanya itu juga terpilih sebagai Gubernur Sulsel dan t entunya sebagai generasi penerus
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Surawahadi, turut belasungkawa atas wafatnya mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna, Rabu (2/10/2019) sore.
"Kami sampaikan turut berdukacita dari kami keluarga besar Kodam XIV/Hasanuddin," kata Surawahadi, Rabu (2/10/2019).
"Jujur saja, beliau dalam sejarah termasuk tentara hebat, tentara yang luar biasa khususnya jaman awal Kodam ini. Beliau bukan hanya tentara, tapi juga ahli dipemenrintahan," katanya.
Baca: Aplikasi Truecaller Disebut Bisa Identifikasi Nomor Telepon, Begini Fitur dan Cara Kerjanya
Karena beliau hebat, kata Surawahadi, makanya itu juga terpilih sebagai Gubernur Sulsel dan t entunya sebagai generasi penerus sebetulnya ingin masih banyak belajar agar bisa seperti beliau, tetapi Allah menghendaki harus segera berpulang.
"Mari kita doakan semua semoga arwahnya ditempatkan yang terbaik disisi Allah SWT. Dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan, mudahan-mudahan beliau dimudahkan jalannya menuju surga tentunya," katanya.
Baca: Mandiri Vaganza di TSM Resmi Dibuka, Banyak Promo dan Diskon
"Sekali lagi kami semua turut berduka. Kita hormat, salut beliau banyak berbuat bagi wilayah ini. Baik tentara sendiri dan juga wilayah Pemerintah Sulsel," ujar Surawahadi menambahkan.
Sebelumnya, Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Surawahadi, turut memberikan belasungkawa atas wafatnya mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna, Rabu (2/10/2019) sore.
Surawahadi tiba di rumah duka, Jl Letjen Hertasning, Rappocini, Makassar sekitar pukul 18.05 wita dan meninggalkan rumah duka pada pukul 18.20 wita.
Baca: Pasca Jalani 3 Away, PSM Mainkan 4 Laga Kandang
Ia didampingi Kasdam XIV Hasanuddin Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Budi Sulistijono, Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel TNI Andriyanto serta sejumlah perwira lainnya.
Saat tiba di rumah duka, Surawahadi langsung memberikan salam.
"Assalamualaikum," katanya kepada awak media, Rabu (2/9/2019).
Ia kemudian melepas sepatu di kursi, begitu juga dengan Budi, keduanya kompak melepaskan sepatu sebelum masuk dalam rumah duka.
Saat di pintu, Surawahadi memberikan topi kepada ajudannya, lalu masuk dalam rumah, tidak lama kemudian sebelum melihat jenazah almarhum, ia keluar dan memberikan tongkat komandonya kepada ajudannya.
Beberapa menit kemudian, Surawahadi keluar dan memasang sepatunya.
"Saya minta maaf adik-adik, kemarin saya banyak di Kendari, Sulawesi Tenggara masuk wilayah kami juga," katanya terkait aksi-aksi kemarin oleh mahasiswa di sejumlah titik di Makassar.

Usai pasang sepatu, ia kemudian melayani wartawan yang ingin wawancara. Usai wawancara perwira dua bintang itu pamit.
"Terimakasih banyak pak," kata salah satu keluarga almarhum,
"Saya yang berterima kasih," jawab Surawahadi.
Tidak lama setelah Surawahadi meninggal rumah duka, alat berat berupa excavator langsung meratakan tumpukan material di depan rumah duka.
Sejumlah pasukan TNI berseragam lengkap juga masih berada di depan rumah duka.
Bahkan Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel TNI Andriyanto serta sejumlah perwira lainnya masih terlihat.
Sore, tumpukan pasir dan batu tersebut sangkat mengganggu arus lalu lintas, termasuk tamu-tamu yang datang di rumah duka.
Mantan Gubernur Sulsel HZB Palaguna Wafat, Mawang: Tidak Ada Riwayat Penyakit, Tadi Batuk, Drop
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Gubernur Sulsel H Zainal Basri (HZB) Palaguna wafat, Rabu (2/10/2019) sore.
Pantauan di rumah duka, Jl Letjen Hertasning, Kota Makassar, sejumlah keluarga dekat dan kerabat mulai berdatangan.
Mantan Wakil Gubernur Sulsel dua periode Agus Arifin Nu'mang dan sejumlah pejabat pemprov dan Pemkot Makassar turut hadir.
Baca: Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia, Ini Profil dan Kenangannya
Almarhum Mayjen TNI (Purn) HZB Palaguna wafat di kediaman pribadinya sekitar pukul 16.15 wita.
Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.
Informasi diperoleh Tribun, kondisi kesehatan almarhum mulai menurun sejak seminggu terakhir.
Putra keempat almarhum, Mawang Batara Soli membenarkan hal tersebut.
Baca: Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
Menurutnya, semasa hidup, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit.
"Tadi batuk, dahaknya banyak, tambah drop," katanya kepada sejumlah awak media di ruang tamu rumahnya, Jl Hertasning, Makassar, Rabu (2/10/2019).
Sementara Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Samad Suhaeb yang hadir langsung di rumah duka mengaku sangat terpukul atas kepergian almarhum.
Baca: BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
"Mendengar kabar beliau wafat kami sangat terpukul sekali kehilangan tokoh yang menjadi panutan kita semua, beliau adalah orang tua kita yang memperhatikan kita selama ini, khususnya Sulsel," ujar Iqbal.
Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Kecamatan Lappariaja, Desa Sampie, Kabupaten Bone, Kamis (2/10/2019).

BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
TRIBUN-TIMUR.COM - Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun.
Masyarakat Sulawesi Selatan berduka, Rabu (2/10/2019).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pernah menjabat Tahun 1993-2003, Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna meninggal dunia.
Hal ini diketahui dari pesan jejaring WhatsApp yang beredar, Rabu sore.
Di sejumlah media, pemberitaan tentang berpulangnya mantan Pangdam VII/Wirabuana juga sudah beredar.
Almarhum Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, 9 Maret 1939. Umur 80 Tahun.
Zainal adalah Gubernur Sulawesi Selatan tahun 1993 hingga tahun 2003. Ia dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Ahmad Amiruddin.
Dilansir dari wikipedia.com, Zainal dalam Jabatan Militer adalah pernah menjabat Danrem 132/Tadulako (1986–1988), Danpusterad (1990–1991) hingga Pangdam VII/Wirabuana (1991–1993).
Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
Mantan Gubernur Sulsel Zainal Basri Palaguna Wafat, Pernah Teteskan Air Mata untuk Presiden Jokowi
TRIBUN-TIMUR.COM-Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun. Masyarakat Sulawesi Selatan berduka, Rabu (2/10/2019).
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan yang pernah menjabat Tahun 1993-2003, Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna meninggal dunia.
Hal ini diketahui dari pesan jejaring WhatsApp yang beredar, Rabu sore.
Di sejumlah media, pemberitaan tentang berpulangnya mantan Pangdam VII/Wirabuana juga sudah beredar.
Almarhum Mayjen TNI (Purn) Zainal Basri Palaguna lahir di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, 9 Maret 1939. Umur 80 Tahun.
Zainal adalah Gubernur Sulawesi Selatan tahun 1993 hingga tahun 2003. Ia dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan menggantikan Ahmad Amiruddin.
Dilansir dari wikipedia.com, Zainal dalam Jabatan Militer adalah pernah menjabat Danrem 132/Tadulako (1986–1988), Danpusterad (1990–1991) hingga Pangdam VII/Wirabuana (1991–1993).
BREAKING NEWS : Mantan Gubernur Sulsel Majyen TNI Purn Zainal Basri Palaguna Meninggal Dunia
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
Teteskan Air Mata untuk Jokowi

Saat menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulawesi Selatan, Zainal Basri Palaguna pimpin kampanye dialogis pertama tingkat nasional yang digelar di Hotel Boulevard, Makassar.
Semangatnya sebagai orator tak menunjukkan mantan Gubernur Sulsel tersebut seperti layaknya pria yang berusia 75 tahun.
Teriakan "Merdeka" terus bergema di ruang pertemuan Hotel Boulevard yang menghadirkan Ketua Bidang Pendidikan dan Keagamaan DPP PDIP, Hamka Haq dan menatan Legislator senayan PDIP, Jacobus Camarlow Mayongpadang.
"Ibu Megawati dan Jokowi adalah aset partai yang paling berharga bagi partai. Maka tahun 2014 adalah tahun penentuan Indonesia Hebat bersama PDIP," kata Zainal Basri kepada ratusan pendukung caleg dan simpatisan PDIP sambil memegang mikrophone pengeras suara.
Terkadang berhenti untuk menahan dahaknya. Zainal Basri Palaguna bahkan beberapa kali membasuh matanya yang berkaca-kaca.
Bahkan saat menyinggung kondisi kesehatannya yang naik turun dua tahun terakhir, mata Palaguna bahkan berair, laiknya pria yang menangis haru. "Merdeka, kita bisa menang," pekik jenderal bintang dua ini.
Suasana jadi haru. Hening beberapa saat, hingga mantan Pangdam VII Wirabuana dan Gubernur Sulsel dua periode ini melanjutkan pekik menyemangati kader PDIP.
Palaguna seakan tidak peduli dengan penyakit yang telah dideritanya sejak 46 tahun silam, saat menjadi siswa di akademi militer.
Ia terus menggaungkan nama calon presiden usungan PDIP Joko Widodo.
Menurutnya, Joko Widodo merupakan harga mati bagi PDIP sehingga tidak mahkluk apapun di dunia yang bisa menghalang langkah PDIP untuk memenangkan usungannya kecuali Tuhan.
"Tidak ada pilihan lain selain Jokowi, Hanya tuhan yang melarang kita. Jangan kira Jokowi orang Jawa tidak ada temannya di sini. Semua kader PDIP adalah kawannya. Saya saudaranya di Sulsel," kata Zaenal Basri.
Sesekali Zaenal Basri meminta para peserta kampanye teriakkan kalimat merdeka dengan suara lantang.
Kalimat itu seakan mengiringi semangatnya bawakan orasi politik.
Purnawirawan berpangkat Mayor Jenderal tersebut tampak mengenang masa saat ia memimpin ribuan pasukan tentaranya.
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
Tulisan Tangan HZB Palaguna Ini Abadi di Masjid Agung Pangkep

Haji Zainal Basrie Palaguna adalah Gubernur Sulawesi Selatan kelima.
Purnawirawan TNI berpangkat mayor jenderal ini, menjabat Gubernur Sulsel mulai 19 Januari 1993 hingga 19 Januari 2003.
Di tahun ketiga dia menjabat gubernur, pada 6 Desember 1996, Palaguna diundang oleh Bupati Pangkep saat itu, Brigjen TNI Baso Amirullah, untuk meresmikan renovasi Masjid Agung Pangkep di pusat Kota Pangkajene.
Palaguna kemudian membubuhkan tulisan tangan dan tanda tangannya di prasasti masjid tersebut.
Palaguna menulis ‘Innadina Indallahi Islam (sesungguhnya Islam adalah agama Allah)’ dan menandatanganinya.
Saat ini, prasasti tersebut ditempel permanen di samping mimbar khatib masjid terbesar di kabupaten berjarak 55 kilometer utara Makassar, ibukota Provinsi Sulsel.
Sejarawan Unhas, Dr Abdul Latief, mengatakan kata Palaguna bukan bahasa Indonesia, juga bukan bahasa Bugis atau Makassar."
Palaguna adalah penyebutan bulan kedua dalam bahasa La Galigo.
“Itu adalah nama bulan kedua dalam bahasa La Ligo,” ujar Abdul Latief, saat berbicara di sebuah seminar budaya yang digelar di Baruga Benteng Somba Opu, Makassar, Senin (27/1/14) lalu.(*)
SSCASN BKN-LINK Resmi Pendaftaran CPNS 2019 Mulai November 2019, Pelajari Mekanisme Daftar di Sini
Akar Masalah hingga Megawati Soekarnoputri Cueki Surya Paloh, Koalisi PDIP dan Partai Nasdem Retak?
Jadi Ketua DPD RI, Daftar Kekayaan La Nyalla, Pernah Divonis Bebas dari Kasus Korupsi Dana Hibah
PERINGATAN DINI BMKG, 5 Kabupaten di Sulsel Potensi Alami Kekeringan Meteorologis, Termasuk Makassar
Follow akun instagram Tribun Timur: