Merantau di Wamena, Syaiful Selamat dari Amukan Massa Setelah Berlari 4 Km
Mereka telah kembali ke Kabupaten Takalar sejak Kamis (26/9/2019) pekan lalu.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -Peristiwa mencekam Wamena masih terus membekas dalam ingatan Syaiful Arifin (25), warga Kabupaten Takalar.
Syaiful kini mesti merawat dan membesarkan sendiri buah hati, Khairil (18 bulan). Sang istri, Risdayanti telah berpulang ke Rahmatullah.
Mereka telah kembali ke Kabupaten Takalar sejak Kamis (26/9/2019) pekan lalu.
Jordi Adik Ruben Onsu Kaget Melotot Dengar Harga Jus Jeruk di Korea, Betrand Peto yang Traktir
Beri Layanan Terbaik, Bengkel AHASS Kembali Raih SQ Award
Bekali Panitia Pilkades Serentak, DPMDPPA Sidrap Gelar Bimtek, Ini Daftar Desanya
Ia pulang bersama jenazah istrinya untuk dimakamkan di kampung halaman.
Syaiful pergi merantau ke Wamena pulang hanya dengan selembar pakaian yang melekat di badan.
Mangadu Nasib ke Wamena
Syaiful meninggalkan kampung halaman Kabupaten Takalar pada tahun 2014 lalu. Ia pergi untuk mengadu nasib.
Ketika itu, Syaiful diajak oleh kakak sepupunya. Mereka menekuni profesi sebagai pedagang daging.
"Saya merantau ke Wamena bersama kakak sepupu saya. Dia ajak saya ke sana kerja jual daging," kenang Syaiful kepada Tribun, Selasa (1/10/2019).
Tiga tahun menekuni profesi sebagai penjual daging, Syaiful memberanikan diri membuka usaha sendiri.
Istrinya, Risdayanti kali ini ikut diajak ke Wamena Papua. Mereka bersama menjalankan usaha sendiri.
"Saya keluar bangun usaha sendiri. Saya panggil istri ke sana," bebernya.
Enam bulan kemudian, Syaiful mendapat kabar bahagia. Mereka dikaruniai buah hati.
Istrinya yang hamil sempat pulang ke Makassar untuk melahirkan. Setelah itu, sang istri kembali menyusul Syaiful di Wamena Papua.
"Pas sudah pulang melahirkan 6 bulan, istri balik ke Wamena," bebernya.