Komunitas Tobonga Libatkan 40 Kaum Milenial Pentas Kanrei Resonu
Dalam pementasan tersebut melibatkan 40 orang kaum milenial pada akhir pekan lalu Sabtu (29/9/2019).
TRIBUN TIMUR.COM, SINJAI BARAT- Komunitas Tobonga menggelar pementasan di tengah sawah yang bertema Kanrei Resonu.
Dalam pementasan tersebut melibatkan 40 orang kaum milenial pada akhir pekan lalu Sabtu (29/9/2019).
Big Match Pekan ke 22 Liga 1, Arema vs PSM dan Madura United vs Persib Bandung
Chaidir Syam Balon Bupati Maros Pertama yang Mendaftar di PKS
Edson Tavares Asal Brasil Resmi Latih Persija Jakarta, Ini Kehebatannya, Lawan Berat PSM Makassar?
Hari Kesaktian Pancasila, Ketua GP Ansor Soppeng Ceramahi Santri Ponpes Sirathal Mustaqiem
Lowongan Kerja SMA D3 S1 - BUMN PT Pegadaian Cari Karyawan, Benefit: Gaji, Asuransi, Bonus Tahunan
Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella Diramalkan Endang Tarot, Mantan Istri Engku Emran Ikut Buka Suara
Pada pementasan ini tiga kelompok komunitas menyatu dalam Teater Pematang Sawah Komunitas Tobonga dengan kolabarasi antara Komunitas Tobonga, Komunitas Seni Padaelo Manipi, Institut Seni dan Budaya Makassar.
Ketua Suku Komunitas Tobonga Abidin Wakur mengungkapkan bahwa naskah ini bercerita tentang dunia anak.
Dunia mereka adalah dunia bermain, dunia penuh imajinasi. Dari sana akan menjadi penentu masa depan mereka.
" Jika dunia anak tidak diarahkan dengan baik sejak dini, maka menjadi bumerang di masa depan," katanya, Selasa (1/10/2019).
Namun jika dunia anak dituntun dan diarahkan sejak dini, maka akan membuat dunia masa depan mereka menjadi cerah, jelas Abdidin.
Dia juga Secara harfiah berarti makanlah hasil jerih payahmu. Namun ini adalah ungkapan umum bagi orang Bugis-Makassar yang bisa berarti ganda.
Tema Pentas Teater Komunitas Tobonga tahun ini, (K)anrei Resonu dijadikan sebagai media untuk mengingatkan berbagai kalangan tentang bahaya penggunaan Gedget secara berlebihan, teror sampah plastik di mana-mana, krisis lingkungan dan air bersih.
" Jika semua ini diabaikan, maka tunggu saja, alam. Pasti akan memberi peringatan yang sangat keras," kata Abidin.
Saat ini pencemaran sampah pelastik di Sinjai mudah dijumpai.
Karenanya Abidin bersama pegiat seni budaya di Sinjai Barat mengusung tema tersebut sebagai keritikan kepada semua pihak terutama masyarakat yang tidak memiliki kesadaran saat ini dan terus merusak lingkungan.

Di Kabupaten Sinjai sejumlah komunitas seni budaya yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah di Sinjai.
Komunitas tersebut salah satu lembaga di Sinjai yang terus melestarikan budaya saat ini dalam bentuk media pembelajaran dan hiburan di ibukota kabupaten hingga di desa. (*)