Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Tolak RUU KPK dan Minta BPJS Dibubarkan
Dalam aksi unjuk rasa di DPRD Enrekang, mereka membentangkan beberapa spanduk protes terhadap beberapa kebijakan yang dianggap pro terhadap rakyat.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ansar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Setelah berunjuk rasa di Mapolres Enrekang, ratusan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang melanjutkan aksinya di Kantor DPRD, Senin (30/9/2019) siang.
Dalam aksi unjuk rasa di DPRD Enrekang, mereka membentangkan beberapa spanduk protes terhadap beberapa kebijakan yang dianggap pro terhadap rakyat.
Selain spanduk, para demonstran juga menbakar ban dan menutup separuh jalan di Depan Kantor DPRD Enrekang yang merupakan jalan poros Enrekang-Tana Toraja tersebut.
Lomba Mewarnai, Sejumlah Anak Padati Grand Mal Maros
Sosok Muh Takbir Gibran Penyanyi Cilik Pukau Penonton Grand Final Miss TSM Kids 2019
Puskesmas Maros Baru Family Gathering di Anging Mammiri, Berhadiah Menarik
Dalam aksinya, Presiden Mahasiswa (Presma) STKIP Muhammadiyah Enrekang, Dedi Setiawan mengatakan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dan dalam keadaan tidak baik.
Olehnya itu, pihaknya bersama mahasiswa dan beberapa masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat.
Ia menjelaskan, ada tiga tuntutan utama dalam aksi unjuk rasa yang dilakukannya tersebut.
Paling utama adalah menolak revisi Undang-Undang (RUU) KPK dengan penerbitan Perpu.
Sebab, pihaknya menilai revisi undang-undang KPK sangat melemahkan kinerja KPK dalam melakukan tugasnya.
Selain itu, Ia juga menegaskan menolak kenaikan iuran BPJS karena telah membebani masyarakat.
Sebab, tidak dinaikkan saja sudah banyak masyarakat yang berutang apalagi jika dinaikkan, tentu akan makin menyulitkan membuat masyarakat menderita.
Lomba Mewarnai, Sejumlah Anak Padati Grand Mal Maros
Sosok Muh Takbir Gibran Penyanyi Cilik Pukau Penonton Grand Final Miss TSM Kids 2019
Puskesmas Maros Baru Family Gathering di Anging Mammiri, Berhadiah Menarik
"RUU KPK harus ditolak dan juga BPJS. Kita lihat saat ini BPJS seperti tidak ada gunanya. Karena ketika di RS kita selalu beli obat di luar, mengapa tidak bubarkan saja BPJS," tegasnya.
Sementara Legislator PPP Enrekang, Karama' saat menemui demonstran mengatakan, pihaknya sangat mendukung aspirasi para mahasiswa.
Hanya saja, Ia berharap agar penyampaian aksi dapat disampaikan dengan baik dan tertib.
"Tentu kami sangat mendukung aspirasu adek-adek mahasiswa, asalakan disampaikan dengan tertib. Kami akan tindak lanjuti," ujarnya.
Dalam unjuk rasa itu sempat diwarnai sedikit ketegangan antara massa aksi dengan aparat kepolisian dan masyarakat lantaran ban yang dibakar massa aksi dipadamkan.
(tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: