Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Warga Kumala; Drainase Tidak Berfungsi
Seperti yang dialami warga di Jl Kumala II, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sejumlah wilayah di Kota Makassar belum terlepas dari persoalan banjir ketika musim penghujan tiba.
Seperti yang dialami warga di Jl Kumala II, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Nyaris tiap tahunnya, pemukiman warga yang tidak jauh dari bundaran Jl Veteran Selatan itu menjadi langganan banjir.
Satu dari sekian penyebabnya adalah drainase.
Ini Sosok 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur di Peristiwa G30S/PKI
BERITA FOTO; Aneka Permainan Tradisional di CFD Sudirman
BERITA FOTO; Peringatan Hari Rabies Sedunia di Makassar
Pantauan awak tribun, drainase atau saluran pembungan air di pemukiman warga Jl Kumala II dipenuhi tumpukan sampah, Minggu (29/9/2019).
Sampah plastik seperti botol mineral dan gelas mineral misalnya.
Terlihat jelas di saluran drainase warga setempat.
Parahnya, dua saluran drainase yang ada, sisa satu yang berfungsi. Itupun tidak berfungsi normal.
Pasalnya drainase yang berada di sebelah kanan jalan dari arah Jl Andi Tonro, tidak lagi berfungsi lantaran beberapa warga menutupnya dengan timbunan.
Sementara drainase yang ada di sebelah kiri, berfungsi namun beberapa bagian mengalami penyempitan.
Seorang warga Wanna (55) mengungkapkan, pemukiman Jl Kumala II menjadi langganan banjir akibat saluran drainase yang tidak mengalir normal.
Hal itu disebabkan karena sampah dan penyempitan saluran drainase akibat dampak pembangunan warga.
"Tiap tahun banjir disini karena tidak lancarki air di drainase, baru disini agak rendah memang. Jadi air dari Jl Andi Tonro dan dari Jl Kumala mengalir kesini sebelum ke pembuangan kanal," kata Wanna.
Lowongan CPNS 2019 Sudah Diumumkan, Ini 10 Buku Kisi-kisi dan Soal Tes CPNS yang Wajib Dipelajari
BERITA FOTO; Karyawan Bank Mandiri Gelar Sosialisasi Mandiri Vaganza
Meriahnya Grand Final Miss TSM Kids 2019, Mulai Dancer Hingga Penyanyi Cilik
Ia pun berharap agar ada perbaikan drainase oleh pemerintah.
Meski kata Wanna banjir di kawasan pemukiman Jl Kumapa II tidak begitu parah, namun cukup mengganggu aktifitas warga.
"Tdak terlalu tinggi air banjir, paling sampai betis. Tapi kalau banjir waktu kita tidur atau tidak ada di rumah kan mengnganggu juga. Jadi kita harap ada perbaikan lah," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Daeng Sila (47). Warga Kompleks Kumala Sari ini, juga tiap tahunnya berlangganan dengan banjir.
Pasalnya, kompleks perumahan Daeng Sila tepat di samping Jl Kumala II.
"Harus ada perbaikan, karena drainase sebelah kanan sudah tidak berfungsi karena ditutup warga. Yang kiri sempit baru banyak sedimen di dalamnya," kata Daeng Sila.
Kondisi yang memicu banjir atau munculnya genangan air yang memasuki rumah warga itu, diperparah dengan bau kurang sedap akibat limbah.
"Kalau banjir disini, ada bau busuknya juga karena limbah dari industri rumahan di sana (ujung Jl Kumala II). Disana ada usaha kuenya, jadi itu telur sama bahan kuenya biasa ikut mengalir ke drainase," ujarnya.
Selain itu, got besar yang ada di Jl Kumala arah bundaran Jl Veteran juga tidak berfungsi normal.
Pantauan awak tribun, di belakang industri rumahan yang dimaksud Daeng Sila, terlihat pipa pembuangan industri rumahan itu tepat mengarah ke saluran drainase.
Begitu juga dengan di saluran got Jl Kumala, juga dipenuhi sampah dan sedimentasi lumpur atau cairan.
Terpisah, Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi musim punghujan bakal terjadi pada November 2019.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: