Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Warga Kumala; Drainase Tidak Berfungsi
Seperti yang dialami warga di Jl Kumala II, Kelurahan Pa'baeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Sudirman
"Tdak terlalu tinggi air banjir, paling sampai betis. Tapi kalau banjir waktu kita tidur atau tidak ada di rumah kan mengnganggu juga. Jadi kita harap ada perbaikan lah," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Daeng Sila (47). Warga Kompleks Kumala Sari ini, juga tiap tahunnya berlangganan dengan banjir.
Pasalnya, kompleks perumahan Daeng Sila tepat di samping Jl Kumala II.
"Harus ada perbaikan, karena drainase sebelah kanan sudah tidak berfungsi karena ditutup warga. Yang kiri sempit baru banyak sedimen di dalamnya," kata Daeng Sila.
Kondisi yang memicu banjir atau munculnya genangan air yang memasuki rumah warga itu, diperparah dengan bau kurang sedap akibat limbah.
"Kalau banjir disini, ada bau busuknya juga karena limbah dari industri rumahan di sana (ujung Jl Kumala II). Disana ada usaha kuenya, jadi itu telur sama bahan kuenya biasa ikut mengalir ke drainase," ujarnya.
Selain itu, got besar yang ada di Jl Kumala arah bundaran Jl Veteran juga tidak berfungsi normal.
Pantauan awak tribun, di belakang industri rumahan yang dimaksud Daeng Sila, terlihat pipa pembuangan industri rumahan itu tepat mengarah ke saluran drainase.
Begitu juga dengan di saluran got Jl Kumala, juga dipenuhi sampah dan sedimentasi lumpur atau cairan.
Terpisah, Balai Besar Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi musim punghujan bakal terjadi pada November 2019.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: