Bendung Lekopancing Mengering, Apa yang Dilakukan Warga Maros saat Masak dan Cuci?
Seperti yang disampaikan warga setempat bernama Syamsiah, saat ditemui tribun-maros.com, Sabtu (28/9/2019).
Penulis: Amiruddin | Editor: Ansar
TRIBUN-MAROS.COM, TOMPOBULU - Warga yang bermukim di dekat Bendung Lekopancing, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), turut merasakan dampak kemarau yang terjadi sejak Juli lalu.
Seperti yang disampaikan warga setempat bernama Syamsiah, saat ditemui tribun-maros.com, Sabtu (28/9/2019).
Ia mengaku terpaksa menggunakan air galon, untuk kebutuhan memasak dan minum di rumahnya.
Pasalnya kata dia, sumur warga setempat rerata telah mengering.
Suzuki Bawa New Carry Fluzh Concept di IMX 2019
Lomba Karya Seni Genio Digelar di Makassar, 10 Peserta Bersaing
HUT ke 64 Satlantas Polres Maros Sabet 2 Juara, AKP Amalia Optimis Lakukan ini
Bukan hanya itu, debit air di bendungan juga menurun drastis.
"Sejak kemarau, air di sumur juga mulai mengering. Makanya kami terpaksa beli air galon, untuk kebutuhan memasak dan minum," kata Syamsiah.
Ditambahkan Syamsiah, air galon tersebut, kadang dipakai pula untuk mandi oleh anak-anaknya, sebelum ke sekolah.
Setiap tiga atau empat hari, Syamsiah mengaku menghabiskan hingga sepuluh galon.
Harga air galon dibanderol Rp 3 ribu per galong.

"Untuk keperluan mencuci, kami mengandalkan air yang dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air (IPA). Itupun debit airnya sudah menurun drastis," ujarnya.
Sementara itu, Petugas Operasi Bendungan Lekopancing, Syamsir, mengatakan debit air di Bendungan Lekopancing saat ini berkurang hingga 2 meter di bawah mercu.
"Debit air saat ini hanya sekitar 900 liter per detik. Padahal, normalnya sekitar 5 ribu sampai 7 ribu liter per detik," kata Syamsir, saat ditemui tribun-maros.com, di Bendungan Lekopancing.
Berkurangnya debit air di bendungan tersebut, kata dia, gegara kemarau yang terjadi sejak Juli lalu.
Belum lagi, adanya sejumlah kebocoran dari bendungan menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Syamsir menambahkan, berkurangnya debit air di Bendungan Lekopancing, menyebabkan suplai air bersih ke IPA Pattontongan dan Panaikang terganggu.