Kisah Soeharto yang Tenang Hadapi Demo Anarkis, Padahal Ajudan Sudah Siapkan Pistol
Kisah Soeharto yang Tenang Hadapi Demo Anarkis, Padahal Ajudan Sudah Siapkan pistol
Hannover Fair adalah sebuah pameran dagang akbar yang diikuti sekitar 60 negara di dunia.
"Ternyata ada yang tidak menyukai tampilnya Pak Harto di panggung para pemimpin dunia di saat itu," kata Sjafrie Sjamsoeddin.
Alasannya, saat itu sejumlah orang menggelar demonstrasi di Jerman.
Mereka mengangkat beberapa isu yang sedang hangat di Indonesia.
Sjafrie Sjamsoeddin melanjutkan, dia sebenarnya sudah melihat adanya gejala gangguan pada kunjungan Soeharto sejak mereka di Hannover.
Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari adanya beberapa orang Timor Timur yang melompati pagar Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
"Rupanya mereka lantas berkeliling ke sejumlah negara di Eropa," ujar Sjafrie Sjamsoeddin.
Meski demikian, mereka tidak mendapatkan peluang.
Karena pengamanan di Jerman terbilang ketat.
Namun, keesokan harinya Sjafrie Sjamsoeddin melaporkan ke Soeharto terkait indikasi adanya sejumlah LSM internasional yang akan menggelar demonstasi.
"Saya melihat Pak Harto menyimak, tetapi tidak begitu menaruh perhatian secara fisik. Itu menunjukkan bahwa beliau tahu, tetapi tidak mau pikirannya terganggu,"lanjut Sjafrie.
Yang dikhawatirkan pun akhirnya terjadi.
Saat itu, Soeharto beserta rombongannya harus berjalan sejauh 75 meter menuju tangga gedung Museum Wright.
Ketika itu, rombongan tersebut melihat adanya sejumlah orang yang berkerumun.
Mereka seakan tahu ada seorang kepala negara yang akan datang.