Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinilai Tak Transparan, Sapma Pemuda Pencasila Demo BPN Luwu Utara

BPN didemo lantaran dituding tidak transparan dalam melakukan pembebasan lahan jaringan irigasi Baliase di Pandak.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Chalik/Tribun Timur
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Luwu Utara didemo Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) bersama masyarakat Desa Pandak, Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Luwu Utara, didemo Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) bersama masyarakat Desa Pandak, Kamis (26/9/2019).

BPN didemo lantaran dituding tidak transparan dalam melakukan pembebasan lahan jaringan irigasi Baliase di Pandak.

"Proyek jaringan irigasi yang berlokasi di Pandak tidak ada transparansi dari BPN Luwu Utara, padahal sebagian masyaralat telah mengurus administrasi terkait pembebasan lahan tersebut," ujar Ketua Sapma PP Luwu Utara, Ikrama.

Olehnya itu, mereka mendesak Kepala BPN Luwu Utara membuka SK Panlok pembebasan lahan jaringan irigasi Baliase, yang ditetapkan gubernur Sulsel.

Smartphone Rp 1 Jutaan Xiaomi Redmi 8A Meluncur, Ini Spesifikasi Lengkap dan Unboxing

Pelajar Terlibat Demo Tolak RUU di Makassar, Kerlip: Jangan Provokasi Anak-anak

Hasil Korea Open 2019-Jonatan Christie Melaju ke Perempat Final, Anthony Sinisuka Ginting Terhenti

Juga mendesak transparansi terkait status lahan 10 masyarakat Pandak, yang dilalui jaringan irigasi sekunder Pandak di Baliase.

Lalu mendesak Kepala BPN Luwu Utara segera menerbitkan peta lahan milik 10 masyarakat, yang dilalui lahan jaringan irigasi sekunder.

"Apabila tuntutan kami tidak terpenuhi maka kami akan melaporlan BPN Luwu Utara ke Kanwil BPN Sulsel dan Ombudsman RI," ancam Ikrama.

Pantauan TribunLutra.com, demo dimulai sekitar pukul 14.00 Wita.

Dipusatkan di depan pintu Kantor BPN Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.

Jalannya demo mendapat pengawalan puluhan aparat kepolisian dari Polres Luwu Utara.

Pelebaran Jalan Menuju Pelabuhan Munte Luwu Utara Ditarget Rampung 2020

Pelebaran jalan menuju Pelabuhan Munte di Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, ditarget rampung tahun 2020.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengatakan, jalan menuju pelabuhan yang merupakan ruas Patila-Munte jadi fokus utama mereka.

"Insya Allah 2020 kita tuntaskan pelebaran ruas Patila-Munte," kata Indah Putri, Kamis (26/9/2019).

PSM U16 Lawan Persebaya, Persib hingga Persija di 8 Besar EPA 2019, Kick Off 29 September

Pendaftaran Calon Ketua KONI Luwu Timur Ditutup Besok

VIDEO; Aksi Mahasiswa Pinrang Tolak RUU Kontroversial

Ia menuturkan, belum lama ini Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah telah meninjau pelabuhan dan akan terus mendukung program ini.

Olehnya itu, Indah Putri meminta komitmen masyarakat untuk mendukung perluasan ruas jalan yang ada.

"Kita sangat butuh dukungan masyarakat menyediakan lahan sehingga proses berjalan lancar," terang dia.

Ruas Patila-Munte yang akan dilebarkan sepanjang 10 kilometer (km).

Adapun indeks pembangunan jalan jika diaspal memakan anggaran Rp 1,6 miliar per kilometer.

Jika dibeton, lebih tinggi lagi yakni Rp 3,5 miliar per kilometer.

Pelabuhan diharapkan bisa mendorong aktivitas perekonomian masyarakat setempat.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, @chalik_mawardi_sp

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved