BREAKING NEWS
BREAKING NEWS: Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Unjuk Rasa Tolak RUU KPK
BREAKING NEWS: Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Unjuk Rasa Tolak RUU KPK
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
BREAKING NEWS: Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang Unjuk Rasa Tolak RUU KPK
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Seratusan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang gelar unjuk rasa di pertigaan lampu merah dan Kota Enrekang, Kamis (26/9/2019) pagi.
Mereka menolak RUU KPK yang telah disahkan oleh para anggota DPR RI.
Hal itu lantaran upaya untuk melemahkan fungsi dan kewenangan KPK dalam hal pemberantasan korupsi.


Aliansi Mahasiswa YPUP Blokade Pertigaan Jl AP Pettarani-Alauddin Makassar, Ini 5 Poin Tuntutannya
Puluhan massa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Yayasan Pendidikan Unjung Pandang (YPUP) berunjukrasa dengan memblokade Jl Sultan Alauddin arah Jl Andi Tonro, Rabu (25/9/2019) siang.
Pantaun di lokasi pukul 14.40 Wita, aksi blokade jalan itu dilakukan di pertigaan Jl Sultan Alauddin AP Pettarani.
Pengunjukrasa membentangka spanduk bertuliskan, 'Hutan Dibakar KPK Dipadamkan'.
Baca: Polisi Masih Siaga di DPRD Sulsel, Mahasiswa Yaspim Unjuk Rasa di Flyover Makassar
Baca: Unjuk Rasa di Flyover Makassar, Mahasiswa Yaspim Desak Jokowi Mundur, Bubarkan BPJS
Baca: Iqbal Suhaeb Tunjuk Hamzah Ahmad Plt Direktur PDAM Makassar
Akibatnya, antrean panjang kendaraan dari arah AP Pettarani ke Jl Andi Tonro pun mengular.
Begitu pun yang Jl Sultan Alauddin dari arah Gowa.

Adapun tuntutan mahasiswa dalam pernyataan sikapnya, terdapat lima poin:
1. Menolak RUU atau Revisi UU KPK
2. Menolak RKUHP
3. Stop Pembakaran Hutan
4. Mendesak DPRD Kabupaten/Kota serta Provinsi dan DPR RI untuk membahas kembali terkait RUU KUHP, RUU KPK, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan dan RUU Minerba dengan syarat melibatkan masyarakat dan akademisi.
5. Meminta kepada Jokowi untuk turun dari jabatannya.
OMPI Sulsel Macetkan Jl Sultan Alauddin Makassar
Puluhan mahasiswa yang menamakan diri OMPI Sulsel berunjukrasa di Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (25/9/2019) siang.
Unjukrasa dengan aksi bakar ban itu digelar di badan Jl Sultan Alauddin arah pertigaan Jl AP Pettarani.
Selain itu, pengunjukrasa juga menahan seunit mobil box yang dijadikan panggung orasi.
Baca: Polisi Masih Siaga di DPRD Sulsel, Mahasiswa Yaspim Unjuk Rasa di Flyover Makassar
Baca: Unjuk Rasa di Flyover Makassar, Mahasiswa Yaspim Desak Jokowi Mundur, Bubarkan BPJS
Baca: Iqbal Suhaeb Tunjuk Hamzah Ahmad Plt Direktur PDAM Makassar
Akibatnya, kemacetan panjang pun tidak terhindarkan. Khususnya ruas Jl Sultan Alauddin dari arah Gowa. Sementara dari arah sebaliknya terpantau lambat.
Bagi anda, pengguna jalan yang tidak ingin terjebak macet. Baiknya mencari jalur alternatif.

Adapun tuntutan pengunjukrasa, yaitu menulak Revisi Undang-Undang KPK dan menolak RKUHP yang dianggap terdapat sejumlah pasal yang menyimpan.
"Revisi Undang-Undang KPK terdapat beberapa poin yang melemahkan. Begitu juga di RKUHP yang terdapat sejumlah poin yang kami anggap menimpan," ujar seorang orator.
Sebelumnya, Selasa (24/9/2019) kemarin, ruas Jl Sultan Alauddin diwarnai kemacetan sejak siang hingga larut malam akibat unjukrasa dari sejumlah aliansi dan kampus.
Tiba di DPRD Sulsel, Ini 3 Tuntutannya
Seusai menggelar aksi unjuk rasa di bawah jalan Layang Flyover, Aliansi mahasiswa Yayasan Pembangunan Indonesia Makassar menggelar aksi longmarch ke DPRD Sulsel, Rabu (25/9/2019) siang.
Jarak antara titik aksi awal di bawah Jl Layang Flyover ke DPRD Sulsel sekitar 200-300 meter.
Setibanya di DPRD Sulsel, pengunjukrasa disambut puluhan hingga ratusan personel polisi.
Baca: Polisi Masih Siaga di DPRD Sulsel, Mahasiswa Yaspim Unjuk Rasa di Flyover Makassar
Baca: Unjuk Rasa di Flyover Makassar, Mahasiswa Yaspim Desak Jokowi Mundur, Bubarkan BPJS
Baca: Iqbal Suhaeb Tunjuk Hamzah Ahmad Plt Direktur PDAM Makassar
Pengunjukrasa yang sempat memblokade jalan Urip Sumoharjo samping jalan layang flyover sempat adu mulut dengan sejumlah personel polisi bersenjata laras panjang.
Namun, adu mulut itu tidak memanas, lantaran polisi melakukan pendekatan persuasif dengan membujuk mahasiswa agar membukakan jalan.

Pengunjukrasa pun menepi dan bergangung dengan massa lainnya yang berada di gerban masuk DPRD Sulsel.
Pengunjukrasa yang terlihat mengenakan almamater merah dan hijau membentangkan spanduk bertuliskan, 'Tolak RUU KPK, Turunkan Jokowi dan Bubarkan BPJS'.
Selain itu pengunjukrasa juga membawa miniatur keranda mayat bertuliskan,'RIP BPJS'.
Dalam orasinya, pengunjukrasa menyuarakan agar Jokowi mundur dari jabatannya lantaran dianggap tidak mampu menjaga stabilitas kondisi bangsa.

"Turunkan Jokowi, bubarkan BPJS," teriak seorang orator diikuti peserta aksi.
"Rezim Jokowi tidak berpihak kepada rakyat, dimana kenaikan tarif BPJS dan gas LPG itu menyensarahkan masyarakat," ujarnya.
Dalam lembaran pernyataan sikapnya, ada empat poin tuntutan yang disuarakan:
1. Tolak revisi UU KPK dan RKUHP
2. Bubarkan BPJS/ berikam kesehatan gratis bagi masyarakat Indonesia
3. Tegakkan HAM di Indonesia
4. Turunkan harga gas LPG 3 Kg
5. Tolak cuti narapidana.
Unjukrasa berlansung damai setelah mahasiswa ditemui selah seorang anggota DPRD Sulsel.

Tuntut Jokowi Turun, Mahasiswa Blokade Jalan Poros Maros-Makassar
Sejumlah mahasiswa memblokade Jl Jenderal Sudirman, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Rabu (25/9/2019) siang ini.
Tepatnya di depan Terminal Maros, Kecamatan Turikale.
Ruas jalan tersebut merupakan jalan trans Sulawesi, yang menghubungkan Maros dengan daerah lainnya di Sulsel.
Baca: Polisi Masih Siaga di DPRD Sulsel, Mahasiswa Yaspim Unjuk Rasa di Flyover Makassar
Baca: Unjuk Rasa di Flyover Makassar, Mahasiswa Yaspim Desak Jokowi Mundur, Bubarkan BPJS
Baca: Iqbal Suhaeb Tunjuk Hamzah Ahmad Plt Direktur PDAM Makassar
Pantauan tribun-maros.com, peserta aksi memblokade ruas jalan, khususnya dari arah Maros menuju Makassar.
Kendaraan dari arah Maros menuju Makassar, tampak dialihkan ke samping Terminal Maros.

Peserta aksi tampak membawa sejumlah spanduk kecaman terhadap pemerintahan Joko Widodo.
Terlihat tulisan, "Kami Minta Jokowi Turun dari Jabatannya, Indonesia Stadium Akhir, Save KPK" dan kecaman lainnya tampak dibawa oleh peserta aksi.
Aksi tersebut tampak dikawal ketat personel Polres Maros. (tribunenrekang.com)
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar