Selain di Makassar Polisi Pukuli Jurnalis Juga di Jakarta Intimidasi Jurnalis Kompas.Com
Peristiwa bermula saat jurnalis kami yang ada di dalam gedung JCC melihat aparat kepolisian tengah membawa seorang pria dengan usia di atas 30 tahun.
TRIBUN TIMUR.COM, MAKASSAR- Aksi brutal sejumlah oknum polisi yang menjaga jalannya aksi unjukrasa di tidak hanya melukai jurnalis di Kota Makassar, Selasa (24/9/2019) kemarin.
Namun aksi kekerasan polisi kepada pendemo mahasiswa dan jurnalis juga terjadi di Jakarta.
Hadapi Arema Malang, Persib Bandung Tak Diperkuat Dua Pemain Andalannya
CARA Maia Estianty Move On dari Ahmad Dhani Suami Mulan Jameela, Sempat ke Psikiater
Ada Cashback 60% Beli Makanan Pakai OVO, Ini Daftar Merchant, Syarat dan Ketentuan
VIDEO: Disbudpar Maros Sosialisasi Undang-undang Pemajuan Kebudayaan
Anda Ingin Beli Ponsel Harga Rp 2 Jutaan, Spesifikasi Terbaru? Oppo ini Solusinya
Aksi intimidasi polisi kepada jurnalis berawal ketika seorang jurnalis Kompas.Com merekam pengeroyokan polisi terhadap seorang pria yang jatuh tersungkur di samping Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (24/9/2019).
Peristiwa bermula saat jurnalis kami yang ada di dalam gedung JCC melihat aparat kepolisian tengah membawa seorang pria dengan usia di atas 30 tahun.
Pria itu mengenakan kaos dan celana panjang. Tubuhnya sudah lunglai dan dipapah secara kasar oleh polisi.
Jurnalis Kompas.com merekam momen ini dari balik dinding kaca JCC. Korban Lemas tapi Terus Diinjak Tiba-tiba ada seorang pejabat polisi yang meminta untuk berhenti merekam.
Jurnalis kami pun sudah menjelaskan soal profesinya sebagai jurnalis sehingga berhak mengabadikan peristiwa tersebut.
Polisi itu tak peduli dan marah. Kompas.com kembali menimpali bahwa profesi jurnalis dilindungi oleh UU Pers.
Namun, polisi itu tetap memaksa agar video untuk dihapus. Permintaan itu ditolak. Jurnalis Kompas.Com langsung berjalan ke arah pintu kaca JCC.
Di sana, tampak ada seorang pria lagi yang dipapah polisi. Tubuhnya terlihat basah.

Tak lama, tiba-tiba di belakangnya, ada belasan anggota polisi yang menyeret seorang pria yang tidak mengenakan pakaian.
Dia digebuki, ditendang, hingga diinjak. Pria itu sempat berteriak, "ampun bang!"
Namun, polisi sudah terlanjur murka. Upaya beberapa anggota polisi berusaha menahan rekan-rekannya yang sedang emosi itu pun tak berbuah hasil.
Tendangan, pukulan, serta injaka terus dilakukan hingga wajah pria itu berlumuran darah. Jurnalis kami spontan meneriaki polisi yang mulai beringas dan meminta mereka untuk berhenti. Pria yang dipukuli polisi tadi terlihat tak lagi bergerak.
Demonstran Melawan hingga Kehadiran Oknum Perusuh Teriakan ini langsung membuat polisi yang mengeroyok pria tadi sadar.