BI Prediksi Ekonomi Sulsel Tumbuh 7,0-7,4 Persen Tahun ini
Business Gathering membahas perkembangan dan perkiraan ekonomi, inflasi, stabilitas sistem keuangan, dan kesejahteraan di tahun 2019.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Bank Indonesia menginisiasi menggelar Business Gathering 2019, di Maccora Ballroom Hotel The Rinra, Rabu (25/9/2019).
Business Gathering membahas perkembangan dan perkiraan ekonomi, inflasi, stabilitas sistem keuangan, dan kesejahteraan di tahun 2019.
Acara ini diikuti oleh para pemangku kepentingan di Sulsel, baik pemerintah, perbankan, pelaku usaha, akademisi, serta responden survei dan kontak liaison Bank Indonesia.
Selain di Makassar Polisi Pukuli Jurnalis Juga di Jakarta Intimidasi Jurnalis Kompas.Com
Hadapi Arema Malang, Persib Bandung Tak Diperkuat Dua Pemain Andalannya
CARA Maia Estianty Move On dari Ahmad Dhani Suami Mulan Jameela, Sempat ke Psikiater
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso mengatakan, acara ini bertujuan menyampaikan pandangan BI mengenai perkembangan ekonomi gobal, nasional, Sulawesi Selatan.
Selain itu, beberapa kebijakan yang diambil oleh BI dalam menjaga stabilitas ekonomi.
"Forum ini juga merupakan sinergi diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Sulsel terkini, yang dilakukan BI secara rutin triwulanan, dan temu responden yang dilakukan rutin tahunan sebagai bentuk apresiasi BI Sulsel kepada responden survei dan liaison," jelas Bambang.
Bambang menerangkan, ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan II 2019 tumbuh menggembirakan. mencapai 7,46% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,5 persen (yoy).
Hal tersebut, kata Bambang membuat perekonomian Sulsel berada di peringkat empat nasional setelah Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Maluku Utara.
"Dari sisi permintaan, konsumsi domestik yang tinggi menjadi faktor utama dorong perekonomian Sulsel.
Selain itu, pembangunan inrastruktur yang bersifat multiyears mendorong realisasi investasi yang lebih tinggi, terng Bambang.
Sementara dari sisi penawaran, lanjut Bambang, pada tanaman bahan makanan dan perkebunan, serta lapangan usaha industri pengolahan, kinerja industri makanan, industri barang logam bukan mesin dan industri furnitur mendorong perekonomian tumbuh lebih tinggi.
Atas dasar itu Bank Indonesia memperkirakan proyeksi ekonomi Sulawesi Selatan pada tahun 2019 akan tumbuh pada kisaran 7,0-7,4 persen.
VIDEO: Disbudpar Maros Sosialisasi Undang-undang Pemajuan Kebudayaan
Anda Ingin Beli Ponsel Harga Rp 2 Jutaan, Spesifikasi Terbaru? Oppo ini Solusinya
Kunjungi Korban Kebakaran, Bupati Jeneponto Tak Bawa Bantuan
"Hal itu didukung oleh masih kuatnya pertumbuhan lapangan usaha konstruksi dan perdagangan, serta meningkatnya industri pengolahan dan administrasi pemerintahan," kata Bambang.
Sementara kondisi inflasi Sulawesi Selatan secara bulanan mencapai 0,36 persen (mtm) atau secara tahunan 2,84persen (yoy), inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata 3 tahun 4,27% (yoy).
"Tingkat inflasi Sulsel tahun 2019 diperkirakan akan berada pada rentang target 3,5 persen ±1 persen," tegasnya.