Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIDEO: Kemarau, Begini Kondisi Sungai Teko Bulukumba

Pasalnya, nelayan kesulitan untuk keluar mencari ikan. Karena muara sungai bialo, yang biasanya menjadi tempat kapal mereka sandar.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Pengerukan sungai yang hingga saat ini belum dilakukan oleh Pemda Bukukumba, di muara Sungai Bialo, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba, membuat nelayan kecewa.

Pasalnya, nelayan kesulitan untuk keluar mencari ikan. Karena muara sungai bialo, yang biasanya menjadi tempat kapal mereka sandar, tak bisa digunakan secara normal.

Selain karena pengaruh musim, dangkalnya muara sungai juga disebut menjadi salah satu penyebabnya.

BREAKING NEWS: Mahasiswa Mulai Kumpul Depan Kampus UIN Alauddin Makassar

Disaksikan Kedua Orang Tua, Izman Padjalangi Dilantik Jadi Anggota DPRD Sulsel

Mayangsari Akhirnya Buka Suara Setelah 19 Tahun Dicap Pelakor saat Jadi Istri Bambang Trihadmodjo

Menurut Akbar, janji pengerukan tersebut sudah disampaikan ke nelayan sejak tahun 2006 silam, tepatnya pasca banjir bandang melanda Bulukumba kala itu.

Ketua Komunitas Pecinta Alam (KPA) Bulukumba Sudirman, juga menyesalkan Pemda Bulukumba, yang tidak memperhatikan aspirasi rakyatnya.

Menurutnya, Pemda Bulukumba tidak pro aktif dalam menanggapi keluhan warganya.

Dirman, sapaannya, mengaku kesal dengan Kepala Dinas PSDA Bulukumba, Andi Zulkifli Indrajaya, yang ia nilai terkesan tertutup.

"Susah ditemui, bahkan tiga nomor teleponnya tidak aktif semua. Bagaimana caranya mau bertindak kalau tidak mau diskusi," kata Dirman, Senin (23/9/2019).

Begitupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, yang tak memperjuangkan aspirasi para nelayan.

Kasubag Humas dan Publikasi Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad mengatakan, jika upaya untuk melakukan mengerukan telah pernah dilakukan.

"Menurut pihak PSDA, sudah pernah dilakukan beberapa kali untuk upaya pengerukan. Ditahun 2018 lalu sudah dianggarkan Rp200 juta tapi belum bisa direalisasikan," kata Andi Ullah, sapaannya.

Mayangsari Akhirnya Buka Suara Setelah 19 Tahun Dicap Pelakor saat Jadi Istri Bambang Trihadmodjo

BREAKING NEWS: Lautan Mahasiswa Kepung Kantor DPRD Palopo

Darurat Iklim, Materi Debat Pertama Sidang Umum Ke-74 PBB, Baca Fakta dan Datanya

Pengerukan muara yang jadi area bongkar muat ikan para nelayan Kampong Nipa tersebut, membutuhkan anggaran minimal Rp500 juta.

Pasalnya, kegiatan pengerukan membutuhkan alat berat seperti eskavator.

"Berdasarkan penawaran PSDA ke pihak pemilik alat berat, mereka membutuhkan anggaran hingga Rp500 juta untuk melakukan pengerukan dan itu sudah dikoordinasikan dengan pihak balai," kata Andi Ullah.

Informasi yang didapatkan oleh Andi Ullah dari Dinas PSDA Bulukumba, pemerintah telah melakukan upaya pengerukan dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta melalui APBD 2018 dan APBD-P 2018.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved