Kuliner Makassar Bakso Sentosa Favorit Sejak 1970, Ini 7 Menu Andalannya, Lengkap Harga

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Saat ini bisnis kuliner semakin banyak dibuka.

Meski demikian banyak yang tak lama bertahan, namun ada pula yang bertahan hingga puluhan tahun.

Seperti rumah makan Sentosa yang terletak di Kota Makassar.

Sentosa mungkin tak asing lagi ditelinga masyarakat Makassar. Pasalnya rumah makan yang identik dengan warna hijau ini berdiri sejak 1970an.

Baca: Sudah Coba Kuliner Makassar Bakso Sentosa? Legendaris Sejak 1970, Nyuknyang Jadi Andalan

Baca: Sedapnya Bakso Alam Indah, Kuliner Makassar Terfavorit, Ada Sejak 1986, Punya 5 Cabang

Rumah makan ini menyediakan kuliner khas Kota Makassar dan menu andalan Indonesia.

Saat berkunjung dan liburan ke suatu tempat, biasanya wisatawan mengincar kuliner khasnya atau menu lokalnya.

Namun, meskipun berada disuatu daerah, tak lupa kita akan merindukan kuliner khas Indonesia seperti bakso, mie ayam dan menu lainnya yang banyak tersebar di titik jalan.

Tak jarang mereka mencari tempat makan yang menyajikan menu lokal yang disediakan pula menu andalan Indonesia, layaknya Sentosa.

Lantas menu apa saja yang disajikan Sentosa? Ini 7 nenu andalannya

1. Pangsit Rp 14 ribu

Beberapa orang mengenal pangsit sebagai kerupuk. Namun berbeda di Kota Makassar.

Pangsit merupakan makanan berbahan dasar mie, serupa mie ayam.

Nah, pangsit yang nikmat dapat Anda cicipi di Sentosa.

2. Mie goreng kering Rp 15 ribu

Mie goreng kering atau dikenal mie titi merupakan makanan khas Kota Makassar.

Juga berbahan dasar mie, namun mie tersebut digoreng hingga kering.

Kemudian disiram kuah yang kental yang telah ditaburi ayam, dan sayur-sayuran.

3. Es Pisang Ijo Rp 15 ribu

Pisang ijo atau es pisang ijo adalah sejenis makanan khas di Sulsel, terutama di kota Makassar.

Makanan ini terbuat dari bahan utama pisang yang dibalut dengan adonan tepung berwarna hijau.

Cara memasaknya dengan mengukus di dandang. Adonan tersebut dibuat dari tepung, air, dan pewarna hijau yang terbuat dari campuran air dengan daun suji atau pandan.

Anda dapat mencicipinya di Sentosa.

4. Es Palubutung Rp 12 ribu

Pallu Butung adalah makanan khas Sulawesi Selatan, makanan ini sering dijadikan hidangan untuk berbuka puasa di saat bulan Ramadan. Pallu Butung ini hampir mirip dengan Pisang Ijo.

Pallu Butung terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula pasir, daun pandan, vanili dan garam yang kemudian sampai matang dan kental.

Lalu dimasukkan potongan-potongan pisang raja yang juga sudah masak lalu diaduk.

Pallu Butung dapat dihidangkan hangat-hangat, juga bisa dihidangkan dingin dengan menambah parutan es di atasnya.

Pallu Butung juga bisa ditambahkan sedikit sirup untuk menambah warna dan rasa manis.

Nah penasaran? Wajib menyambangi Sentosa jika berkunjung ke Kota Makassar.

5. Bakso Rp 19.500

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia.

Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging kerbau.

Bakso yang disajikan Sentosa memiliki cita rasa yang nikmat dan tak perlu diragukan lagi.

Dalam semanguk, berisi tujuh buah bakso yang terdiri dari bakso bulat, bakso kotak dan bakso bulat kasar dan satu kerupuk.

Rasa daging sapi yang lembut bikin sensasi yang berbeda. Belum lagi kuah tak berminyak sangat terasa.

Mangkuk bakso Anda akan didampingi dua piring yang berisi sambal tumis khas Sentosa dan jeruk.

6. Mie Goreng Jawa Rp 15 ribu

Selanjutnya Mie Goreng yang jadi Andalan berbagai kalangan di Indonesia.

Anda juga dapat menjumpai kuliner yang satu ini di Sentosa

7. Es teler Rp 10 ribu

Es teler adalah koktail buah asli Indonesia.

Alpukat, kelapa muda, cincau, nangka, dan buah-buahan lainnya disajikan dengan santan, susu kental manis, daun Pandanus amaryllifolius, gula, dan sedikit garam.

Uniknya, Es teler di Sentosa disajikan dalam sebuah mangkuk. Meskipun umumnya disajikan dalam sebuah gelas.

Berikut gambar daftar harga menu di Sentosa:

Sumber foto: Nur Fajriani R