Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Kompas Gramedia Gelar Pameran HUT JO88, Apresiasi untuk Jakob Oetama, Ini Profilnya

Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika ia menjadi editor di mingguan Penabur pada tahun 1956.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG
Jakob Oetama 

Mengutip dari wikipedia.org Dr (HC) Jakob Oetama, adalah jurnalis senior Indonesia dan juga seorang taipan media; pendiri dan pemilik Kompas Gramedia Group, grup media terbesar di Indonesia.

Bersama dengan P.K. Ojong, ia mendirikan Harian Kompas pada tahun 1965, salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia.

Ia lahir di desa Borobudur, Magelang 27 September 1931)

Dia berhasil mengelola surat kabar bersirkulasi nasional di tengah keadaan represif; menavigasi kebijakan harian Kompas di seluruh rezim otoriter Suharto (1965–1998), yang cukup menindas terhadap kebebasan pers dan media.

Kepribadiannya yang tenang, sederhana, sopan dan lembut tercermin dalam pendekatan jurnalistik dan sikap medianya, yang menawarkan apa yang disebut jurnalisme damai, dan berhasil membuka cakrawala baru pers yang sepenuhnya modern, akuntabel, bertanggung jawab, tidak partisan, dan memiliki perspektif jauh ke depan.

Bisnis medianya mencakup sedikitnya 50 publikasi, termasuk harian Kompas yang sangat dihormati, sementara perusahaan itu juga memiliki lebih dari 100 toko buku di seluruh Indonesia.

Dorongan terbaru ke dalam bisnis televisi, meluncurkan Kompas TV pada tahun 2011.

Minat Kompas di sektor properti, yang termasuk jaringan hotel Santika, saat ini berkonsentrasi pada ruang konvensi.

Pada 2013 Jakob Oetama terdaftar sebagai orang Indonesia terkaya ke-26, dengan kekayaan bersih senilai $ 1,3 miliar.

Saat ini ia adalah Presiden Direktur Grup Kompas Gramedia, anggota dewan pengurus Asosiasi Jurnalis Indonesia, penasihat konfederasi wartawan ASEAN.

Penerima penghargaan Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973, dan penerima Honoris Causa dalam komunikasi dari Universitas Gajah Mada pada 17 April 2003.

Jakob Oetama masih aktif sebagai peserta dalam debat dan dialog tentang isu-isu nasional dan pendukung seni yang hebat, dengan mendirikan galeri Bentara Budaya di Jakarta, Yogyakarta dan Bali.

Kehidupan awal dan pendidikan

Jakob Oetama lahir dari keluarga Jawa sederhana yang berlatar belakang Katolik, tinggal di sebuah desa dekat candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jakob adalah putra seorang guru di Sleman, Yogyakarta. Orang tuanya mengarahkannya untuk menjadi pendeta atau guru, mengikuti jejak ayahnya. Jakob menyelesaikan pendidikan dasarnya di Yogyakarta, dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas di Yogyakarta (1951).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved