Anggotanya Tembak Pemuda Mangkutana, Kapolres Luwu Timur Bungkam
Sejumlah warga menilai Aiptu Sumantri menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP) penggunaan senjata api.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Imam Wahyudi
Semasa hidup, almarhum bekerja sebagai buruh bangunan dengan gaji Rp 90 ribu per hari. Tiap 10 hari almarhum terima gaji.
Gaji sebagai buruh bangunan itulah yang digunakan almarhum membiayai keperluan hidup keluarganya.
"Almarhum anak yang baik dan pendiam," kata rekan kerja almarhum, Taswin.

Abdi Pemuda Asal Mangkutana Tewas Tertembak Oknum Polisi
TRIBUNLUTIM.COM, MANGKUTANA - Sungguh tragis nasib Abdi (21) warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemuda ini tewas setelah mendapat luka tembak di wajahnya, tepatnya di bawah mata sebelah kanan.
Dua Srikandi Jabat Pimpinan DPRD Gowa
Sean Gelael Dinilai Pantas Wakili Indonesia di Ajang Formula E, Ini Profil dan Prestasinya
BREAKING NEWS: Boncengan 3, Dua Siswa Asal Pangkep Tewas di Jl Poros Tonasa 1
VIDEO: Pilot Penerbang Kopassus Kini Jadi Kolektor Hape Jadul Ericson
Dianggarkan Rp 50 Juta, Dinas PUPR Gowa Rutin Awasi Pengerjaan Pedestarian
Korban yang semasa hidup bekerja sebagai buruh bangunan ini tertembak pada Sabtu (21/9/2019) malam di Lapangan Wonorejo.
Oknum anggota Polsek Mangkutana berinisial Brigpol SM yang diduga menembak Abdi.
Pasca tertembak, Abdi dilarikan ke RSUD I La Galigo Luwu Timur, Jl Sangkurwira, Desa Arolipu, Kecamatan Wotu untuk ditolong nyawanya.
Kemudian korban dirujuk lagi ke RSUD Sawerigading Kota Palopo. Namun sayang, nyawa Abdi tidak bisa tertolong.
Korban kemudian meninggal di ruang perawatan RSUD Sawerigading Palopo, Sabtu (21/9) malam.
Awalnya, insiden itu terjadi dari sejumlah sumber menyebutkan, Abdi dan rekannya hendak terlibat perkelahian dengan pemuda di Lapangan Wonorejo.
Brigpol SM yang mendapati kejadian itu berusaha membubarkan Abdi dan para pemuda yang akan berkelahi tersebut.
Hanya saja usaha Brigpol SM tak berhasil. Imbauannya tak digubris para pemuda tersebut.
Brigpol SM kemudian mencabut pistol dengan tujuan memberi tembakan peringatan agar pemuda bisa membubarkan diri.