Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api
Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
Tanggapan BPBD Mamasa
Beberapa pekan terakhir kebakaran lahan marak terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Hampir setiap hari terjadi kebakaran lahan yang tidak jauh dari pemukiman warga.
Tiap kali terjadi kebakaran pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Baca: Pagi Ini Kabupaten Mamasa Cerah, Suhu Udara Terasa 7 Derajat Celsius
Baca: Truk 6 Roda Terjun ke Jurang di Mamasa, Korban Dirujuk ke Polman
Baca: Tolak Revisi UU KPK, Jurnalis dan Mahasiswa Mamasa Gelar Aksi Tabur Bunga
Bahkan beberapa hari sebelum kebakaran marak, pihak kepolisian mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak dengan sengaja membakar lahan.
Namun rupanya hal itu tidak begitu diindahkan masyarakat, terbukti masih saja terjadi kebakaran.
Menangapi maraknya kebakaran lahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) juga mengeluarkan imbauan.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu saat ditemui di lapangan upacara kantor bupati Mamasa, Selasa (17/9/2019) pagi.

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi kebakaran lahan, pihaknya mengeluarkan surat edaran melalui Bupati Mamasa dan kepada seluruh camat.
Surat edaran itu lanjut dia, sebagai imbauan bagi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan.
"Dampak dari kebakaran ini akan menimbulkan bencana," kata Daud Sattu pagi tadi.
Selain itu, dikatakan Daud, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mengantisipasi terjadinya kebakaran rumah.
Begitupun pembakaran sampah, kata dia perlu diawasi sehingga tidak menimbulkan kebakaran.

Lebih jauh ia jelaskan, dalam rangka melakukan penanggulangan bencana kebakaran yang sudah bebera kali terjadi bagi rumah warga, pihaknya berniat turun ke lapangan.
Namun menurutnya, anggaran untuk penanggulangan bencana sangat minim.
Sehingga hal itu dianggap menjadi kendala dalam memaksimalkan kerja BPBD.
"Anggaran kita minim, bayangkan saja anggaran yang kita kelola hanya 700 juta rupiah pertahun
Jadi sangat terbatas anggaran untuk penanggulangan bencana," pungkas Daud.
Laporan wartawan @sammy_rexta
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: