Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api

Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SEMUEL MESAKARAENG
Kebakaran lahan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat . Kepolisian berupaya memadamkan api 

Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api

TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Sudah hampir dua bulan wilayah mamasa dan sekitarnya memasuki musim kemarau.

Pembakaran lahan dan hutan juga begitu marak terjadi.

Lahan milik warga di Desa Osango, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat kembali terbakar, pada Kamis (19/9/2019) siang tadi.

Baca: Hari Pertama Kerja Usai Dilantik, Ini yang Dilakukan Pimpinan DPRD Mamasa

Baca: Penerangan Jalan Poros Mamasa-Tawalian Tak Berfungsi, Warga Mengeluh

Baca: Sambut HUT ke-64 Lalu Lintas, Satlantas Polres Mamasa Lakukan Ajangsana

Akibatnya, diperkirakan tiga hektar lahan pinus milik warga habis dilalap api.

Untuk memadamkan api, sejumlah aparat kepolisian kembali diturunkan kelokasi.

Namun karena kondisi medan jalan menuju lokasi yang tak bisa dijangkau, membuat aparat kesulitan memadamkan api.

Lokasi kebakaran ini memang cukup jauh, berjarak sekitar 5 km dari perkampungan warga.

Aparat kepolisian yang yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya pemadaman dengan alat seadanya.

“Begitu kami mendapat laporan adanya kebakaran lahan, kami lasung turun ke lokasi,

Namun karena lokasi yang sangat sulit dijangkau sehingga api dengan cepat membesar dan cepat meluas,” ungkap KBO SatIntelkam Polres Mamasa Ipda Muh Elyas di Lokasi kebakaran.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kebakaran lahan hutan ini diperkirakan mulai pada pukul 12:30 wita siang tadi.

Api baru bisa dipadamkan setalah aparat kepolisan berada di lokasi sekitar 5 jam lebih.

Hingga saat ini aparat kepolisian masih terus melakukan peyelidikan terkait penyebab kebaraan.

Termasuk meyelidiki dari mana api yang membakar hutan dan lahan itu berasal.

Tanggapan BPBD Mamasa

Beberapa pekan terakhir kebakaran lahan marak terjadi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Hampir setiap hari terjadi kebakaran lahan yang tidak jauh dari pemukiman warga.

Tiap kali terjadi kebakaran pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Baca: Pagi Ini Kabupaten Mamasa Cerah, Suhu Udara Terasa 7 Derajat Celsius

Baca: Truk 6 Roda Terjun ke Jurang di Mamasa, Korban Dirujuk ke Polman

Baca: Tolak Revisi UU KPK, Jurnalis dan Mahasiswa Mamasa Gelar Aksi Tabur Bunga

Bahkan beberapa hari sebelum kebakaran marak, pihak kepolisian mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak dengan sengaja membakar lahan.

Namun rupanya hal itu tidak begitu diindahkan masyarakat, terbukti masih saja terjadi kebakaran.

Menangapi maraknya kebakaran lahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) juga mengeluarkan imbauan.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu saat ditemui di lapangan upacara kantor bupati Mamasa, Selasa (17/9/2019) pagi.

Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu
Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu (TRIBUN TIMUR/SEMUEL MESAKARAENG)

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi kebakaran lahan, pihaknya mengeluarkan surat edaran melalui Bupati Mamasa dan kepada seluruh camat.

Surat edaran itu lanjut dia, sebagai imbauan bagi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan.

"Dampak dari kebakaran ini akan menimbulkan bencana," kata Daud Sattu pagi tadi.

Selain itu, dikatakan Daud, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mengantisipasi terjadinya kebakaran rumah.

Begitupun pembakaran sampah, kata dia perlu diawasi sehingga tidak menimbulkan kebakaran.

Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu
Kepala BPBD Mamasa, Daud Sattu (herson/tribunmamasa.com)

Lebih jauh ia jelaskan, dalam rangka melakukan penanggulangan bencana kebakaran yang sudah bebera kali terjadi bagi rumah warga, pihaknya berniat turun ke lapangan.

Namun menurutnya, anggaran untuk penanggulangan bencana sangat minim.

Sehingga hal itu dianggap menjadi kendala dalam memaksimalkan kerja BPBD.

"Anggaran kita minim, bayangkan saja anggaran yang kita kelola hanya 700 juta rupiah pertahun

Jadi sangat terbatas anggaran untuk penanggulangan bencana," pungkas Daud.

Laporan wartawan @sammy_rexta

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved