Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

7 Rumah di Kompleks Pesantren Ummul Mukminin Makassar Terbakar

Kebakaran itu menghanguskan tujuh petak rumah yang berada dalam kawasan perumahan pegawai pesantren milik organisasi

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin emba/tribun-timur.com
Perumahan pegawai Pondok Pesantren Ummul Mukminin, Jl KH Jabbar Assiri, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terbakar, Jumat (20/9/2019) sore. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perumahan pegawai Pondok Pesantren Ummul Mukminin, Jl KH Jabbar Assiri, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, terbakar, Jumat (20/9/2019) sore.

Kebakaran itu menghanguskan tujuh petak rumah yang berada dalam kawasan perumahan pegawai pesantren milik organisasi Aisyiyah tersebut.

Baca: Ular Berkaki Empat Ditemukan Hangus Terpanggang Akibat Kebakaran Hutan di Riau, ini Fakta Sebenarnya

"Ada tujuh petak yang terbakar dan tiga unit motor juga ikut terbakar," kata Kasi Pengendali Operasi Damkar Kota Makassar, A Muh Cakrawala.

Lanjut Cakrawala, peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 15.20 Wita dan api dapat dikendalikan sekitar 15 kemudian, tepat pada pukul 15.35 Wita.

Baca: Kebakaran Lahan Terus Terjadi di Mamasa, 3 Hektar Lahan Milik Warga Dilalap Api

"Ada lima armada dengan kekuatan 18 personel yang kita kerahkan ke lokasi," ujarnya.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran.

Baca: Pemerintah Harus Cepat Tanggap Mengatasi Kabut Asap Kebakaran Hutan

Namun kata A Muh Cakrawala, kuat dugaan kebakaran disebabkan arus pendek listrik.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, kejadian itu membuat panik para santri dan sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi.

FORUM Komunikasi Mahasiswa Tondong Tallasa (FKMT) Pangkep, melakukan penggalangan dana untuk korban kebakaran yang terjadi di Desa Bonto Birao, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Selasa (17/09/2019).
FORUM Komunikasi Mahasiswa Tondong Tallasa (FKMT) Pangkep, melakukan penggalangan dana untuk korban kebakaran yang terjadi di Desa Bonto Birao, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Selasa (17/09/2019). (dae)

Ular Berkaki Empat Ditemukan Hangus Terpanggang Akibat Kebakaran Hutan di Riau, ini Fakta Sebenarnya

Penemuan ular berkaki kembali viral di media sosial, tapi fakta sebenarnya mengenai hewan tersebut akhirnya terungkap

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Viral Ular Berkaki di Karhutla Riau, Ahli Tegaskan Itu Bukan Kaki', ular yang tampak memiliki kaki itu ditemukan di kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau.

Anggota Manggala Agni Daops Rengat, Maidi, pun mengataka bahwa pihaknya menemukan ular berkaki di lahan yang terbakar.

"Tim kami pulang duluan, karena sudah malam. Ternyata tim TNI menemukan ular berkaki mati di lokasi. Aku pun kaget setelah nengok videonya. Karena jarang ada ular berkaki," kata Maidi, Jumat (20/9/2019).

Baca: Kronologi Ular Kobra Keluar Sarang hingga Piton Raksasa Hangus Terpanggang Akibat Kebakaran Hutan

Berkaitan dengan bangkai ular berkaki ini, Kompas.com mencoba menghubungi alhi herpetologi (reptil dan amfibi) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy.

Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019).
Ular berkaki yang ditemukan mati terbakar di lokasi karhutla di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu (18/9/2019). (Istimewa/Kompas.com)

Amir menegaskan, itu bukan ular berkaki tapi hemipenis ular.

"Itu bukan kaki, itu adalah hemipenis dari ular ya. Hemipenis itu alat vital ular jantan," kata Amir kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (20/9/2019).

"Kalau manusia punya penis, ular jantan punya hemipenis," imbuh Amir.

Amir menjelaskan, semua jenis ular jantan memiliki hemipenis.

Berbeda dengan pria yang memiliki satu alat vital, ular jantan memiliki dua hemipenis yang terletak di pangkal ekor.

"Semua ular jantan punya hemipenis, jadi ini bukan kejadian langka atau yang wah," kata dia.

Untuk diketahui, hemipenis ular akan keluar pada saat ular kawin, saat ular masih hidup kemudian dipencet maka hemipenis juga bisa keluar, atau saat mati karena terbakar seperti yang ditemukan di Riau.

"Saat ular mati terbakar, otot-otot hemipenis akan kontraksi sehingga hemipenisnya keluar," jelas Amir.

Meski demikian, Amir tidak dapat mengidentifikasi jenis ular apakah itu, karena kondisinya yang sudah hangus terbakar.

Sebelumnya, kemunculan ular berkaki juga sempat menjadi perbincangan ramai di media sosial

Ular berkaki 4 yang ditemukan di daera Sidrap, Sulawesi Selatan ini banyak disebut sebagai dabbah. 

Dabbah adalah sejenis binatang melata dari bumi yang akan muncul pafa akhir zaman. 

Video beberapa orang menemukan ular berkaki empat itu pun akhirnya menghebohkan publik.

Tempat kemunculan ular berkaki 4 itu disebut berada di daerah Sulawesi Selatan.

Hingga akhirnya, banyak pihak yang menyebut bahwa ular berkaki 4 itu adalah hewan dabbah serta mengaitkannya dengan tanda-tanda datangnya hari kiamat.

Hal tersebut terlihat dari kehebohan Warganet di unggahan @makassar_iinfo beberapa waktu lalu.

Akun tersebut lantas menyebut ular berkaki 4 tersebut adalah hewan dabbah dan menyangkutkannya dengan tanda-tanda kiamat.

Publik pun lantas ramai mengomentari unggahan tersebut.

Hal itu tampak dari ribuan komentar yang ditulis oleh Warganet.

Melihat kehebohan tersebut, pegiat reptil dan vloger Panji Petualang pun mengungkap fakta yang sebenarnya.

Melalui laman Instagram-nya, Panji Petualang bahkan mengungkap istilah ilmiah dari hewan yang disebut-sebut sebagai dabbah tersebut.

Sebab menurut Panji Petualang, ular berkaki tersebut bukanlah hewan dabbah yang disebut sebagai tanda-tanda kiamat.

Dilansir dari akun Instagram-nya yang sudah terverifikasi, Panji Petualang memaparkan bahwa hewan tersebut bernama kadal ular.

Kadal ular tersebut pun memiliki nama ilmiah Lygosoma quadrupes.

Menurut Panji Petualang, ular berkaki empat yang menghebohkan publik itu bukanlah dabbah.

Sebab ukuran yang terlihat adalah berukuran kecil.

"woi ini kadal ular ( Lygosoma quadrupes) Bukan Dabbah. Masa dabbah segede lidi," tulis Panji Petualang dalam unggahan terbarunya.

Ditelusuri TribunnewsBogor.com yang dilansir dari laman the Reptile Database, Lygosoma quadrupes atau yang dikenal sebagai kadal ular kecil adalah sejenis kadal yang memiliki kaki berukuran sangat kecil.

Kadal ular ini bisa ditemui di daerah tropis Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Kadal ular ini dikenal aktif pada sore hingga malam hari.

Sebab saat siang hari, kadal ular lebih memilih untuk bersembunyi di celah bebatuan atau kayu serta menyusup ke dalam pasir.

Kadal ular biasa dijumpai di hutan yang lembab atau lahan pertanian.

Makanan utama kadal ular adalah serangga dan hewan berjenis antropoda kecil terutama rayap serta telur-telurnya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIRAL Lagi Ular Berkaki Ditemukan Anggota TNI Saat Padamkan Kebakaran Hutan, Ahli LIPI Angkat Bicara, https://surabaya.tribunnews.com/2019/09/20/viral-lagi-ular-berkaki-ditemukan-anggota-tni-saat-padamkan-kebakaran-hutan-ahli-lipi-angkat-bicara?page=all.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved