Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gudang Bulog Kosong Beras? Ini Penegasan Kadivre Bulog Sulawesi Selatan

Jika ada yang mengatakan seperti itu silakan datang ke sini. Kami ini kebanjiran beras karena proses panen masih berlangsung.

Editor: Jumadi Mappanganro
Dokumen Kementan RI
Menteri Pertanian RI Dr Andi Amran Sulaiman MP didampingi Gubernur Sulsel Prof Dr Nurdin Abdullah 

Gudang Bulog Kosong Beras? Ini Penegasan Kadivre Bulog Sulawesi Selatan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Divisi Regional (Kadivre) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Selatan Attar Rizal memastikan bahwa stok beras di Gudang Bulog Sulsel Wilayah Maros saat ini dalam kondisi melimpah.

Kata dia, bahkan jumlah yang ada mencapai 194 ribu ton dengan tambahan rutin sekitar 600 hingga 1.000 ton.

"Tidak betul jika gudang Bulog tidak ada beras. Jika ada yang mengatakan seperti itu silakan datang ke sini. Cek langsung dan buktikan sendiri," ujar Attar melalui rilisnya yang diterima tribun-timur.com, Kamis (19/9/2019).

Menurut Attar, hasil produksi petani di Sulsel sangat produktif, bahkan selalu surplus tiap kali panen.

Menteri Pertanian RI Dr Ir Andi Amran Sulaiman
Menteri Pertanian RI Dr Ir Andi Amran Sulaiman (Dokumen Kementan RI)

Jumlah ini, kata dia, mampu menyuplai kebutuhan beras bagi masyarakat Indonesia bagian timur seperti Papua, NTT dan NTB.

"Kami ini kebanjiran beras karena proses panen masih berlangsung. Apalagi, produksi tahun ini berjalan baik dan melebihi target," katanya.

      BACA

Di samping itu, Attar juga mengaku bahwa gudang Maros di Sulsel terus melayani pembelian umum untuk jenis beras premium dari wilayah luar provinsi seperti Kalimantan, Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Iya benar, dampak sekarang kita melayani pembelian umum untuk luar provinsi Sulsel. Ada dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat sampai DKI Jakarta," katanya.

Stok beras di Bulog
Stok beras di Bulog (Dokumen Kementan RI)

Untuk diketahui, kemampuan gudang Maros di Sulsel mencapai 370 ribu ton dengan tampungan komoditi beras, gula, jagung dan barang lain.

"Makanya saya memastikan bahwa stok beras di Sulsel lebih dari cukup," tukasnya. (*)

Menteri Pertanian Cerita Nostalgia di Kampus UIN

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membeberkan kisah asmaranya ketika membawakan kuliah umum di kampus UIN Alauddin Makassar, Kamis (19/9/2019).

Puluhan tahun silam, katanya, Amran mengaku pernah menyukai sosok perempuan di Kota Makassar.

Perempuan itu tinggal tak jauh dari kontrakan tempat tinggalnya.

Ia pun memberanikan diri mendatangi rumah perempuan yang ia sukai tersebut.

Akan tetapi, harapan Amran rupanya masih jauh panggang dar api. Cintanya ditolak. 

"Saya pernah ditolak perempuan. Saya datang ke rumahnya jalan kaki pakai sandal," kenang Amran.

Wiljan Pluim Bikin PSM Makassar Unggul 1-0 Atas PS Tira

Civitas Akademika FKIP Unismuh Deklarasi Gerakan Stop Sampah Plastik Bareng Maba

Bupati Adnan Promosikan 166 Pejabat Pemkab Gowa

Ia menduga, ibu perempuan tersebut menolak cintanya karena pakaiannya yang sederhana.

Meski demikian, Amran mengaku menjadikan pengalaman tersebut sebagai motivasi untuk meraih sukses.

"Sebelum ajal menjemputku, saya buat mereka menyesal. Beberapa tahun kemudian, saya cari dia, ternyata dia sudah menikah," katanya.

Ketika Amran telah membangun usaha pertanian dan peternakan, ia mendapat kabar jika perempuan tersebut memiliki masalah.

Amran pun mendatangi perempuan tersebut.

Ia memberikan bungkusan berisi uang kepada perempuan itu yang hendak pergi ke Australia.

Beberapa tahun kemudian, Amran rupanya dipanggil ibu perempuan tersebut yang hendak meminta maaf dan berterima kasih.

"Inilah yang Ibu hina dulu. Tetapi dialah yang telah membantu kita," kata Amran menirukan kata-kata perempuan tersebut.

Tuhan rupanya menyiapkan skenario terbaik bagi Amran. Menurutnya, Sang Khalik belakangan mengirimkan perempuan terbaik yang menjadi istrinya saat ini.

Amran lalu mengakhiri nostalgia kisahnya dengan pesan-pesan bijak kepada mahasiswa UIN Alauddin Makassar.

"Kamu jangan dendam pada orang. Aku berikan yang terbaik walaupun kau beri saya yang terpahit," tandas Amran. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved