Lagi Aktivis Sorot Basli Ali Gegara Gagal Menyangga Harga Kopra dan Minim Tenaga Medis di Pulau
Salah satunya aktivis Kayuadi Selayar Muh Sabir menilai Basli Ali tidak serius menyangga harga komoditas andalan Selayar seperti kopra, pala, jambu me
Penulis: Nurwahidah | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG- Dipenghujung kepemimpinan Bupati Selayar Muh Basli Ali dan wakil Bupati H Zainuddin (BAZ) menuai penilaian dari warga terhadap janji-janji kampanye saat masih maju sebagai calon bupati.
Salah satunya aktivis Kayuadi Selayar Muh Sabir menilai Basli Ali tidak serius menyangga harga komoditas andalan Selayar seperti kopra, pala, jambu mente.
Penyebab Soekarno Ditinggalkan Fatmawati Ibu Megawati, Bahkan Sampai Detik-detik Wafatnya Presiden
Tiga Hari Terbakar, 10 Ekor Sapi Mati di TPA Tamangapa
Sabyan Rilis Single Baru Ya Allah Biha, Ini Lirik dan Video Klipnya
Emak-emak Vs Truk di Simpang Lima Bandara, Begini Nasib Korban
Bukan Hanya Persija Jakarta, Pelatih Timnas Indonesia Juga Tertarik dengan Syaffrizal Agri
" Janji politik itu tidak serius direalisasikan. Apalagi ada mahasiswa yang terpaksa putus kuliah,," kata Sabir.
Ia menilai mereka putus kuliah karena ketidakmampuan ekonomi dari hasil jual kopra. Mereka yang putus sekolah itu tumpuan hidupnya berada pada hasil kopra.
Tapi karena kopra saat ini terus turun sehingga pendapatan sektor tersebut kurang baik yang mengakibatkan anak-anak petani terhenti pendidikannya.
" Seharusnya BAZ berfokus pada tarap hidup rakyat kecil di Selayar bukan malah mempriotaskan pejabat eselon,"ujarnya.
Selain itu yang menjadi perhatian beberapa tahun yang lalu, sekitar 50 persen nelayan memilih malaut ke daerah lain, karena mereka merasa dihantui didaerah sendiri.
Dia juga meminta BAZ, memprihatikan pelayanan kesehatan di daerah kepulauan, dengan mendatangkan dokter. Ketika ada warga yang emergency tidak kewalahan lagi ke daratan untuk berobat.

" Dan kita ketahui ada orang dari pulau yang dirujuk ke RS Hayyung namun belum sampai nafas terakhirnya sudah dihembuskan. Pernah juga ada ibu dari pulau terpaksa melahirkan di atas kapal. Ini karena kurangya medis di pulau," katanya.
Pasalnya perjalanan menggunakan kapal sekitar tiga jam dari Kayuadi ke Pelabuhan Pattumbukan, setelah itu perjalanan lagi menggunakan mobil 1,5 jam baru tiba di RSUD Kh Hayyung Selayar.
Dia berharap akhir jabatan BAZ, bagaimana lebih memprioritaskan, kehidupan rakyat kecil. Dan memberikan solusi warga dengan mata pencaharian nelayan dan petani kopra. .
Saat Tribun konfirmasi Bupati Selayar H Muh Basli Ali, melalui whatsapp terkait solusi apa yang akan diberikan soal anjolknya harga kopra di Selayar, hingga saat ini belum ada jawaban. (*)
Laporan Wartawan Tribunselayar.com, Nurwahidah @ nur_wahidah_saleh
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Penyebab Soekarno Ditinggalkan Fatmawati Ibu Megawati, Bahkan Sampai Detik-detik Wafatnya Presiden
Tiga Hari Terbakar, 10 Ekor Sapi Mati di TPA Tamangapa
Sabyan Rilis Single Baru Ya Allah Biha, Ini Lirik dan Video Klipnya
Emak-emak Vs Truk di Simpang Lima Bandara, Begini Nasib Korban
Bukan Hanya Persija Jakarta, Pelatih Timnas Indonesia Juga Tertarik dengan Syaffrizal Agri