Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asap Pembakaran Sampah TPA Tamangapa Menyebar, Kenali Bahaya Menghirup Asap Sampah Plastik

Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, sejak sepekan terakhir, berdampak pada meluasnya sebaran asap

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Muh. Irham
abdiwan/tribuntimur.com
Suasana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa yang terbakar di Manggala, Senin (16/9). Kebakaran yang ini terjadi sejak Minggu (15/9) membuat daerah sekitas diselimuti asap tebal. 

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tamangapa, Antang, sejak sepekan terakhir, berdampak pada meluasnya sebaran asap di beberapa wilayah di Kota Makassar.

Melalui media sosial, warga mengeluhkan banyaknya kabut asap pembakaran sampah dari TPA Tamangapa, Makassar.

Pemerintah Kota Makassar juga telah menginstruksikan Dinas Kesehatan Makassar untuk siaga di sekitar TPA Tamangapa mengantisipasi dampak serius dari penyebaran asap beracun ini.

Asap yang menyelimuti sebagian wilayah Makassar pada pagi hari ini, berbeda dengan asap yang menyelimuti sebagian wilayah Kalimantan dan Riau.

Jika di Kalimantan dan Riau, asap berasal dari pembakaran hutan, di Makassar, asap berasal dari pembakaran sampah. Sebagian besar sampah yang terbakar adalah plastik.

Tahukah Anda, ada banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh asap dari pembakaran sampah plastik bagi kesehatan manusia yang menghirupnya.

Asap membumbung tinggi dari gunungan sampah terbakar di TPA Tamangapa, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel, Minggu (15/9/2019).
Asap membumbung tinggi dari gunungan sampah terbakar di TPA Tamangapa, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulsel, Minggu (15/9/2019). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Menyebabkan Kematian

Hal itu dikarenakan ada banyak sekali jenis polutan yang dihasilkan oleh asap pembakaran sampah yang nantinya dapat mempengaruhi sistem pernapasan baik anak kecil maupun orang dewasa.

Menurut hasil penelitian, sampah plastik yang menggunung menyimpan kandungan karbon dan hidrogen.

Zat-zat tersebut akan berkumpul dengan zat lain seperti klorida yang ditemukan pada sisa makanan. Ketika disulut api, campurannya akan melepaskan zat berbahaya bagi manusia.

Sampah-sampah plastik beserta sisa makanan jika dibakar, akan memproduksi dioksin dan furan.

Zat tersebut dalam konsentrasi kecil saja bisa menyebabkan kematian.

Baca: Foto-foto Kabut Asap Masih Selimuti Makassar dari TPA Tamangapa

Baca: Tinjau Kebakaran TPA Tamangapa, Munafri Arifuddin Beri Solusi Sampah Dikelola Modern

Paparan zat dioksin apabila dihirup manusia dalam waktu singkat akan menimbulkan reaksi batuk, sesak napas, dan pusing.

Tim Manggala Agni Daops Gowa ikut memadamkan api di TPA Tamangapa, Makassar, Selasa (17/9/2019).
Tim Manggala Agni Daops Gowa ikut memadamkan api di TPA Tamangapa, Makassar, Selasa (17/9/2019). (handover)

Memicu Kanker

Gejala tersebut adalah respons tubuh saat terpapar zat berbahaya. Lalu, paparan dioksin pada jangka panjang diketahui bisa memicu kanker.

Merusak Lapisan Ozon

Bahaya lain dari pembakaran sampah adalah pencemaran udara. Pasalnya, emisi karbondioksida yang dihasilkan akan menipiskan lapisan ozon.

Sampah yang semula padat akan berubah menjadi partikel zat yang merusak lapisan ozon. Gas rumah kaca pun akan meningkat sehingga pemanasan global semakin parah.

Ini akan berdampak pada kehidupan manusia seperti suhu bumi semakin panas dan pencairan es di kutub.

Cara Aman Bakar Sampah

Sebetulnya, ada cara agar pembakaran tidak menimbulkan dioksin, yakni pembakaran stabil yang berlangsung pada suhu 1.000 derajat celcius.

Namun, suhu sebesar itu baru bisa dilakukan jika membakar menggunakan mesin incinerator.

Oleh karena itu, kebiasaan membakar plastik sebaiknya dihentikan. Oleh karena itu, disarankan agar masyarakat mulai sadar untuk mengurangi pemakaian plastik.

Setiap kali berbelanja, lebih baik membawa tas sendiri. Lalu, pembelian botol air minum kemasan sekali pakai ditekan, dan digantikan dengan membawa botol minum sendiri dari rumah.(*/tribun-timur.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved