Tepat 2 Bulan Pascabebas dan Ultah ke-54, Ilham Arief Sirajuddin Luncurkan Buku Memoarnya

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua bulan pascabebas dari penjara, mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (53) akan meluncurkan buku memoar dirinya.

Berisi tentang kilas balik Ilham Arief Sirajuddin selama 10 tahun memimpin Kota Makassar, memimpin partai politik, 4 tahun dipenjara, kenangan warga dan sahabat, hingga curahan hati putrinya.

Buku tersebut ditulis Didit Abdul Majid dan putri Ilham Arief Sirajuddin, Siti Hamsinah Khaerahtunisa berjudul 'Ilham Bagi Sosok IAS; Reputasi, Prestasi, Jeruji Besi, dan Keikhlasan'.

Rencananya akan diluncurkan, lalu dibedah di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, Jalan Chairil Anwar, Makassar, Sulsel, Senin (16/9/2019) besok siang.

Dalam undangan Ilham Arief Sirajuddin kepada Tribun-Timur.com, buku tersebut akan dibedah 2 dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Hasanuddin (Fisip Unhas), Hasrullah dan Das'ad Latif; dosen Universitas Padjajaran (Unpad), Irfan Hidayatullah; dan mantan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal atau Deng Ical.

Baca: Silaturahmi, Ilham Arief Sirajuddin: Saya Punya Kesan di Tribun Timur

Sejumlah kerabat dan sahabat diundang hadir.

Momen Ulang Tahun

Peluncuran buku bertepatan dengan hari ulang tahun ke-54 Ilham Arief Sirajuddin.

Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel dan DPD I Partai Golkar Sulsel tersebut lahir di Gowa, 16 September 1965.

Sementara pada Minggu atau Ahad (15/9/2019) hari ini, tepat 2 bulan dia bebas dari Lapas Kelas 1 Makassar atau Gunungsari, Lapas Kelas 1 Bandung atau Sukamiskin, dan Rutan KPK Cabang Guntur.

Ilham Arief Sirajuddin menghirup udara bebas sejak, Senin (15/7/2019).

Saat bebas, kata Ilham Arief Sirajuddin, pengalamannya 4 tahun dan 5 hari dipenjara atau berstatus narapidana merupakan bagian dari perjalanan hidup yang tidak dapat disesali.

Baca: Ilham Arief Sirajuddin IAS Siap Jadi Calon Gubernur Lagi? Begini Kata Dia hingga Ada yang Galau

Baca: 5 Hari Lagi Ilham Arief Sirajuddin Bebas Penjara, Inilah Curhat Menyayat Hati Putrinya Haera IAS

"Perjalanan hukum adalah bagian dari perjalanan hidup, tidak ada yang bisa disesali dan yang paling luar biasa hari ini saya masih disambut oleh warga Kota Makassar," ujarnya.

Sebelumnya, kepada Tribun-Timur.com, Februari 2019 lalu, saat dia masih ditahan di Lapas Kelas 1 Bandung atau Sukamiskin, dia bercerita soal sempat depresi, namun kemudian bersykur.

Depresi terjadi ketika masa awal mendekam di penjara daalam kasus korupsi proyek kerja sama kelola dan transfer PDAM Kota Makassar untuk tahun anggaran 2006-2012.