TRIBUN-TIMUR.COM - Ilham Arief Sirajuddin IAS siap jadi calon gubernur lagi? Begini kata dia.
Mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin secara tiba-tiba mengunjungi kantor Tribun Timur, di Jalan Cenderawasih nomor 430, Makassar, Sulsel, Selasa (16/7/2019).
Live Facebook IAS di redaksi Tribun Timur
Dia disambut Wapemred Tribun Timur, Ronald Ngantung; Manajer Online Tribun Timur, Mansur AM; Manajer Redaksi Tribun Timur, Jumadi Mappanganro; Manajer Produksi Tribun Timur, AS Kambie; dan sejumlah editors.
"Setelah 4 tahun tidak ketemu teman-teman di Tribun, hari ini saya kembali silaturahim," kata Ilham Arief Sirajuddin di ruang redaksi.
Dulu semasa menjabat Wali Kota Makassar periode tahun 2004-20909 dan 2009-2014, Ilham Arief Sirajuddin rutin menyambangi kantor Tribun Timur saban ulang tahun Tribun Timur dan Ramadhan.
Namun, selama ditahan di Rutan Guntur, Lapas Klas 1 Sukamiskin, hingga Lapas Klas 1 Makassar, dia absen kunjungan di kantor Tribun Timur.
Dalam kunjungannya, dia menceritakan kisahnya selama dipenjara dan hikmah yang dapat diambil.
Selain itu, saat mengisi siaran live di melalui fanpage Fecebook, Ilham Arief Sirajuddin sempat menanggapi komentar facebooker soal dirinya didukung mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Sulsel.
"Saya mau fokus dulu urus keluarga. Empat tahun tidak diurusi," kata mantan calon Gubernur Sulsel periode tahun 2013-2018.
Lanjut, kata Ilham Arief Sirajuddin seraya membaca berita Tribun Timur, dia menyebut Pemprov Sulsel saat ini sedang galau gegara hak angket.
Masih Dikira Wali Kota hingga Bakal Kesepian
Mulai Senin (15/7/2019), Wali Kota Makassar periode tahun 2004-2009 dan 2009-2014, Ilham Arief Sirajuddin (53) menghirup udara bebas setelah menjalani masa penahanan selama 4 tahun dan 4 hari di Rutan KPK Cabang Guntur, Lapas Sukamiskin, dan Lapas Gunungsari.
Ilham Arief Sirajuddin kembali menjalani kehidupan normal setelah diterungku dalam kasus kerja sama kelola dan transfer PDAM Kota Makassar untuk tahun anggaran 2006-2012.
Mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel dan DPD Partai Demokrat Sulsel tersebut menjadi warga biasa, tanpa jabatan apapun di pemerintahan.