Era Digital, Bank Kini Ogah Tambah Mesin ATM dan EDC, Intip Perkembangan ATM di Indonesia
Hampir seluruh layanan transaksi nasabah kini sudah dapat dilakukan secara digital baik mobile banking maupun internet banking.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
Di sisi lain, kendati jumlah mesin EDC secara industri berkurang, Bank Mandiri tetap akan menambah dan merelokasi ulang EDC di sejumlah merchant yang kurang produktif.
"Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki 230 ribu mesin EDC dan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan transaksi cashless," katanya.
Marak Teknologi QR
Senada, BTN mengaku sejak inisiatif tersebut dijalankan pihaknya tidak pernah menambah lagi ATM baru.
Namun, Direktur Teknologi Informasi BTN, Andi Nirwanto mengatakan, pihaknya tetap menambah jumlah EDC hingga saat ini.
Hanya saja, sifatnya hanya untuk memenuhi kebutuhan karena kerja sama bisnis tertentu saja.
Baca: Hapelnas 2019, BNI Gencar Kenalkan Aplikasi DOA ke Calon Nasabah Milenial
Baca: Rasakan Sensasi Electrifying Lifestyle di PLN di GIIAS Makassar
Baca: 49 Tahun Bukopin, Karyawan Silaturahmi di TSM Theme Park Makassar
Nah, mengenai menyusutnya jumlah mesin EDC di industri, Andi menilai hal tersebut berkaitan erat dengan maraknya pengembangan dan akuisisi merchant melalui teknologi quick response (QR).
"Dengan QR statis (stiker), tidak diperlukan lagi mesin EDC," ungkapnya. Catatan saja, saat ini BTN memiliki 2.090 unit mesin ATM.
Sementara untuk EDC, BTN hingga kini masih dalam tahap pemenuhan perizinan sebagai acquiring. Tercatat, BTN memiliki 130 mesin EDC dan masih bersifat close loops.
"Kalau izin keluar, akan ada penambahan jumlah EDC, namun tidak akan agresif," lanjutnya.
Baca: Ini Ulasan Penyakit Mata yang Disebut Jadi Alasan Thareq Kemal Habibie Pakai Penutup Mata Sebelah
Baca: Perwakilan Bank Indonesia Sulsel Perkenalkan QRIS, Ini Fungsinya
Baca: UPDATE WhatsApp- 6 Fitur Baru Hadir di 2019, Tambah Kontak via QR Code, Kunci Pesan Pakai Sidik Jari
Senada dengan BTN, Direktur Teknologi Informasi PT Bank Bukopin Tbk Adhi Brahmantya mengatakan untuk tahun ini pihaknya juga tak berniat menambah ATM.
Namun, tetap dilakukan relokasi atau pembaharuan mesin ATM tipe lama ke tipe baru sebanyak 125 unit.
Sementara Direktur TI PT Bank Bukopin Tbk, Adhi Brahmantya juga menyerukan hal serupa.
Menurutnya, banyak nasabah Bukopin yang kini memanfaatkan layanan QR payment dan Near Field Communication (NFC) pada mobile bankiing untuk bertransaksi.
Perkembangan ATM dan EDC di Indonesia