Sekolah Pascasarjana Unhas Kembali Gelar Konferensi Internasional Isu-isu Global
Sekolah Pasca Sarjana Unhas Kembali Gelar Konferensi Internasional Isu-isu Global
Penulis: Alfian | Editor: Suryana Anas
Dengan demikian, mahasiswa mendapatkan pembelajaran dan pengetahuan tambahan diluar perkuliahan.
Ketua Departemen Sastra Jepang Unhas, Meta Sekar Puji Astuti, berharap kegiatan ini bisa menjadi salah satu sarana untuk mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia, khususnya Unhas.
Lebih khusus lagi dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian bagi mahasiswa terkait bidang ilmu yang bersangkutan maupun bidang ilmu kejepangan itu sendiri.
"Ini merupakan bagian dari kegiatan Japan Corner Unhas. Kami mengundang Ehime Toyota Motor Corporation memberikan penjelasan terkait kegiatan Corporate Social Responsibility di Indonesia," jelas Meta via rilis yang diterima di Tribun Timur, Rabu (11/9/2019).
Futagami Hidekazu merasa senang bisa hadir ditengah tengah mahasiswa Unhas yang antusias dan bersemangat.
"Saya harap bisa kembali ke sini lagi, dan nantinya bisa memberikan presentasi dengan bahasa Indonesia, supaya kita bisa saling mengerti satu sama lain," jelas Futagami.
Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 40 peserta mahasiswa Sastra Jepang Unhas, maupun mahasiswa pascasarjana.
Dies Natalis ke-63, Unhas Hadirkan Chairul Tanjung
CEO CT Coorporation, Chairul Tanjung, didaulat membawakan orasi ilmiahnya saat upacara Dies Natalis Ke-63 Universitas Hasanuddin, di Baruga AP Pettarani Kampus Unhas Tamalanrea, Selasa (10/9/2019).
Chairul Tanjung hadir pada kesempatan itu sebagai salah satu anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas.
Pendiri berbagai perusahaan media di bawah bendera Trans Corp itu membawakan makalah dengan judul "Menguatkan kolaborasi, mendukung Unhas sebagai Humaniversity."
Sehari Usai Dilantik, Rafiuddin Segera Bentuk Alkep DPRD Gowa
Tahun 2020 Dishub Mamasa Genjot Pembangunan Terminal Tipe B
Makassar Tuan Rumah Pra Kualifikasi Teknopreneur Muda Pemula
Dalam pemaparan yang menguraikan tema Dies Natalis ke-63 Unhas ini, ia mengatakan bahwa tema 'Humaniversity' ini merupakan sesuatu yang baru.
Lebih lanjut ia menyebut menjelaskan sebuah lembaga Universitas dari masa ke masa mengalami proses evolusi.
Sehingga muncul istilah universitas modern seperti yang kita kenal dewasa ini.
“Dulu universitas masih berbasis teaching university yang fokusnya pada teori dan penguasaan ilmu pengetahuan. Kemudian mengalami perkembangan menjadi research university yang berfokus pada bahan ajar dan literatur," katanya.