Tribun Wiki
Selasa 10 September 2019 Waktunya Puasa Asyura, Ini Penjelasannya, Niat, dan Amalannya
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan puasa pada tanggal sepuluh Muharram (Asyura).
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pada bulan Muharram umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan sunah Puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Puasa Tasua dan Asyura sebentar lagi dilaksanakan.
Melansir dari Tribunnews pada bulan Muharram 1441 Hijriah ini, banyak sekali amalan yang dapat kita lakukan, termasuk puasa.
Kita disunnahkan untuk melaksanakan ibadah puasa seperti puasa Tasua dan Asyura.
Dikutip dari Islami.co, para sahabat pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Nabi, puasa apakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?" Nabi pun menjawab, "Puasa di bulan Muharram" (HR: Ibnu Majah).
Puasa Asyura
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan puasa pada tanggal sepuluh Muharram (Asyura).
Andaikan mampu, alangkah baiknya menambah puasa pada tanggal sembilan dan sebelas Muharram.
Ibnu 'Abbas menuturkan:
ما علمت رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يوما يتحرى صيامه على الأيام إلا هذا اليوم، يعني يوم عاشوراء
"Saya tidak mengetahui Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk berpuasa kecuali pada hari ini, yakni hari Asyura." (Musnad al-Syafi’i).
Penuturan Ibnu 'Abbas ini menunjukan betapa penting dan besarnya hikmah puasa Asyura.
Beliau mengisahkan begitu sungguh-sungguhnya Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sepuluh Muharram.
Pada hari tersebut, Nabi Muhammad SAW berharap kepada Allah SWT agar dosanya di tahun sebelumnya diampuni.
Nabi berkata: