Kebakaran di Jl Baji Pamai Makassar, 55 Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.45 Wita itu, menghanguskan 16 rumah warga setempat.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Belasan rumah terbakar di Jl Baji Pamai 3, Kelurahan Tamparang Keke, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Minggu (8/9/2019) malam.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.45 Wita itu, menghanguskan 16 rumah warga setempat.
Baca: BREAKING NEWS: Mobil Pemadam Kebakaran Dirusak Warga, 16 Rumah Terbakar di Jl Baji Pamai Makassar
Baca: BREAKING NEWS: Kebakaran di Jalan Baji Pamai Makassar Malam Ini
Baca: Berikut Tips dari PLN Agar Komponen Listrik Tidak Memicu Kebakaran
Data itu diungkapkan Lurah Tamparang Keke, Nurhayati Husain ditemui di lokasi kebakaran.
"Untuk data sementara, ada 16 rumah yang terbakar. Untuk korban jiwa sejauh alhamdulillah belum ada," kata Nurhayati.
16 rumah itu, lanjut Nurhayati, dihuni sekitar 25 kepala keluarga dengan total jiwa 55 orang.
Namun kata dia, data itu masih bersifat sementara.
Pihaknya sejauh ini, tengah sibuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Makassar untuk membangun posko pengunsian.
"Sementara kita siapkan lahan Berdikari (lahan kosong milik salah satu perushaan) untuk membuat posko, dan kita juga masih menunggu tenda dari Dinas Sosial," ujarnya.
Data yang dirangkun Nurhayati, senada dengan data yang diperoleh Kapolsek Mamajang Kompol Daryanto.
"Data sementara ada 16 rumah. Terkait penyebabnya kita masih selidiki," ujar Daryanto.
Ismail (43) seorang warga yang rumahnya ikut terbakar, mengungkapkan, ia pertama kali melihat kobaran api dari seberang pembatas kompleks.
"Apinya dari atas atap, dari sebelah saya lihat. Lalu, menyebrang ke atap rumahnya Dg Tuju, disitu saya mulaimi teriak-teriak kebakaran," ujarnya sembari menunjuk lokasi kemunculan api.
Pantauan di lokasi, armada Damkar Kota Makassar kesulitan mengakses titik api pantaran posisinya yang berada di tengah pemukiman.
Jalan yang tersedia hanya muat seunit motor alias gang kecil.
Sulitnya mengakses titik api itu diperparah dengan kerumunan warga yang memadati jalan.
Kondisi itu tidak ditampik Kabid Operasional Damkar Kota Makassar Hasanuddin.
"Kesulitan yang kita alami karena akses jalan yang sempit dan warga yang berkerumun," kata Hasanuddin
Baca: BNNK Bone Bekali Masyarakat Wawasan Anti Narkoba
Baca: Kopel: Anggota DPRD Sulsel ke Luar Negeri di Akhir Periode Modus Habiskan Anggaran
Baca: Beredar Contoh Soal CPNS 2019 & PPPK/P3K: Lengkap Syarat, Cara Pendaftaran dan Besar Gaji Terbaru
Selain itu, lanjut Hasanuddin, seunit aramada Damkar Kota Makassar bahkan dirusak oknum warga.
"Armada kita juga dirusak tadi oleh salah satu warga," ujarnya.
Tidak hanya itu, seorang petugas Damkar bernama Sultan terpaksa dilarikan ke Puskesmas Mamajang akibat terjatuh saat melakukan proses pemadaman.
Oknum warga yang melakukan pengrusakan itu pun kini diamankan ke Mapolsek Mamajang.
BREAKING NEWS: Mobil Pemadam Kebakaran Dirusak Warga, 16 Rumah Terbakar di Jl Baji Pamai Makassar
Polisi memastikan 16 rumah terbakar di Jl Pamai III, Kecamatan Mamajang, Makassar, Minggu (8/9/2019) malam.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Mamajang, Kompol Daryanto saat ditemui di lokasi kejadian.
"Sejauh ini dari data yang kita peroleh ada 16 rumah yang terbakar. Untuk korban jiwa sejauh ini belum ada," kata Daryanto.
Begitu juga dengan penyebab kebakaran, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan.
"Penyebabnya belum ditahu, kita masih selidiki," ujarnya.
Pantauan di lokasi, titik kebakaran berada di tengah pemukiman warga.
Armada Damkar Kota Makassar tampak kesulitan mengkases lokasi kebakaran lantaran jalan yang sempit dan diperparah oleh kerumunan warga.
Dalam peristiwa itu, seunit aramada Damkar Kota Makassar dirusak oknum warga.
Warga yang belum diketahui identitasnya itu merusak kaca depan armada damkar.
Oknum warga itu pun telah diamankan polisi ke Polsek Mamajang.
Tidak hanya itu, seorang petugas damkar juga mengalami kecelakaan lantaran terjatuh dari ketinggian saat melakukan proses pemadaman.
Petugas yang diketahui bernama Sultan itu, pun dilarikan ke Puskesmas Mamajang untuk mendapatkan perawatan.
17 KK Mengunsi Akibat Kebakaran Hanguskan 8 Rumah di Pasar Karuwisi, Begini Kondisinya
Korban kebakaran di Pasar Karuwisi, Kecamatan Panakukkang, Makassar, masih sibuk membersihkan puing-puing sisa delapan rumah, Jumat kemarin.
Pantauan awak tribun, Sabtu (7/8/2019) sore, warga terlihat sibuk mengeluarkan timbunan arang yang menumpuk di pantai rumah.
Timbunan arang itu merupakan sisa material bangunan rumah yang didominasi dari kayu.
Begitu reruntuhan atap seng rumah warga yang terbakar, kini terlihat mulai dibersihkan.
Beberapa dari mereka terlihat sibuk menerima kunjungan sanak keluarga dan kerabat di posko pengungsian. Tepatnya di masjid Muhajirn, samping lokasi kebakaran.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
Para korban kebakaran terlihat menempati lantai dua masjid yang beralaskan karpet.
Sejumlah bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, seperti sandan dan pangan mulai berdatangan.
Ada yang dibawa warga, komunitas, pramuka dan penggiat sosial lainnya.
"Bantuan yang masuk ini ada berupa, beras, mie instan, air mineral, telur, gula kopi, minyak kelapa sabun dan perlengkapan baby. Semuanya dari warga dan komunitas-komunitas," kata ibu Sawal (51) salah satu panitia posko.
Oleh Sawal, terdapat 17 kepala keluarga yang mengunsi. Sebagian besar dari mereka mengunsi di Masjid Mujahirin. Dan beberapa lainnya memilih mengunsi ke rumah kerabat dan keluarganya.
Seorang pengunsi yang dihampiri, Sardia (60) mengaku, untuk keburuhan bahan makanan dan pakaian saat ini sudah mencukupi.
"Alhamdulillah kalau bahan makanan, sudah ada dari warga dan tetangga, pakaian juga. Kita berharap adan bantuan material atau dana supaya bisa kembali dibangun rumah kasihan," ujar istri Dg Ta'le tersebut.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
Kronologi dan penyebab kebakaran
Polisi memastikan, penyebab kebakaran yang menghanguskan delapan rumah di Pasar Karuwisi, Jl Keamanan, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Jumat (6/9/2019) sore, bukan dari nyala api kompor.
Hal itu diungkapkan, Bhabinkantibmas Karuwisi, Bripka Syamsuddin yang ditemui di lokasi kebakaran.
Menurutnya, penyebab kebakaran diduga kuat dari arus pendek listrik yang terjadi di rumah Haji Nurdin.
"Kan ada yang bilang dari kompor orang memasak, setelah saya tanya penghuni kontrakan di rumah Haji Nurdin mereka tidak memasak. Jadi diduga kuat krosleting listrik, bukan karena kompor menyala," kata pak Syam, sapaannya.
Syamsuddin juga memastikan, dalam peristiwa itu, terdapat delapan rumah yang hangus terbakar.
Delapan rumah itu, masing-masing milik, Haji nurdin, Ustad Haji mansur, Nasir, Haja Biba, Saleh, Kaswadi, Aco Nassa dan Ta'le.
Kini ke delapan penghuni rumah tersebut masing-masing mengunsi ke rumah kerabat dan keluarganya.
Terpisah, Lurah Karuwisi Haji Soppe mengungkapkan, pihaknya sejauh ini baru mendirikan posko penerimaan bantuan di kantor lurah setempat.
"Baru posko bantuan ini yang kita bentuk di kantor lurah. Untuk dapur umum rencana besok pagi kita dirikan karena kejadiannya sudah sore tadi," ujar Haji Soppe.
Bantuan yang diterima sejauh ini, kata Haji Soppe, baru berupa beras, mie instan dan air mineral dari pihak Kodim 1408/BS Makassar.
"Bantuan dari kodim berupa beras enam karung yang 25 kilo, indomie dan air miineral," ujarnya.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
Pihak pemerintah kecamatan lanjut Haji Soppe sejauh ini juga telah memberikan bantuan makanan sementara berupa nasi bungkus untuk santap malam para korban.
Lebih jauh, Haji Soppe mengungkapkan, dari 19 kepala keluarga yang merupakan penghuni 8 rumah yang hangus terbakar, satu diantaranya menjadi korban akibat terkena sambaran api.
"Ada satu korban, namanya Dg Ta'le. Dia terkena api saat hendak menyelamatkan barang-barangnya di dalam rumah. Tidak parah hanya tangannya yang tersambar api," papar Haji Soppe.
Kronologi kebakaran itu terjadi sekira pukul 15.35 Wita, saat memasuki waktu salat ashar. Beberapa warga hendak menunaikan salat di masjid dan di rumah masing-masing dikagetkan dengan kemunculan api di rumah seorang warga.
Warga pun berhamburan keluar rumah. Ada yang sibuk menyelamatkan anggota keluarganya dan ada pula yang berusaha menyelamatkan barang-barang atau dokumen penting dalam rumah.
Salah seorang warga, Kaharuddin (59) mengungkapkan, api mulai muncul dari rumah Haji Nurdin. Rumah itu dikontrakkan ke dua kepala keluarga yang berjualan barang campuran.
"Rumah yang pertama terbakar Haji Nurdin. Tidak ada pemiliknya karena dikontrakkan ke penjual," kata Kahar sapaannya.
Saat kejadian, lanjut Kahar, ia mertuanya KH Ustad Mansur sedang berada di dalam rumah.
Mendengar teriakan kebakaran oleh warga, ia (Kaharuddin) pun bergegas mengambil surat-surat atau dokumen penting untuk diselamatkan.
"Pas saya mau tidur-tidur, adami yang teriak kebakaran. Jadi, saya lansung lari kedalam ambil surat-surat. Mertua saya (KH Mansur) sementara salat juga lari keluar," ujar Kahar.
KH Mansur kata Kahar, merupakan pembina masjid Muhajirin Pasar Karawisi. Posisi masjid tepat di samping lokasi kebakaran.
Hal senada diungkapkan Nurwahida (53). Ia bersama kedua orang tua dan suaminya berada di dalam rumah saat api mulai berkobar.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
"Saya di dalam rumah, pas ada teriak kebakaran saya lansung lari keluar sama suamiku sama bapak mamaku," ujar Nurwahida.
Tidak ada barang berharga sepsrti emas dan dokumen penting yang dapat diselamatkan Nurwahida.
Hanya sebilah pusaka jenis keris yang ditemukan dari reruntuhan puing-puing kebakaran.
"Tidak ada yang bisa saya selamatkan, hanya ada satu pasporta tettaku sama keris tadi saya temukan waktu saya cari-cari barang. Emas sama barang seperti minyak, terigu yang nilainya sekitarr puluhan juta hangus semua," ujar Nurwahida.
Saat awak tribun meminta untuk dapat diperlihatkan bentuk keris itu, Nurwahida menolak.
"Janganmi difoto soalnya belumpa izin sama punyanya. Yang jelas ini pusaka kakek juga, besihnya utuh sementara pembungkusnya ada sedikit yang terbakar," terangnya.
Ia pun mengaku pasrah atas musibah itu. Penjual barang campuran ini berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan untuk dapat kembali membangun rumahnya.
"Kita pasrah saja, mau diapa, namanya musibah tidak ada yang tahu. Harapannya kalau bisa ada bantuan pemerintah supaya bisaki kembali bangun ini rumah kasihan," harapnya.
Lokasi kebakaran itu, berada di tengah pasar yang juga merupakan kawasan padat penduduk.
Kebakaran yang nyaris meluas ke pemukiman penduduk lainnya itu, berhasil dipadamkan dengan pengerahan 15 unit armada damkar Kota Makassar yang berkekuatan 65 personel.(tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timu.com, Muslimin Emba.
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: