Kebakaran di Jl Baji Pamai Makassar, 55 Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 19.45 Wita itu, menghanguskan 16 rumah warga setempat.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
Seorang pengunsi yang dihampiri, Sardia (60) mengaku, untuk keburuhan bahan makanan dan pakaian saat ini sudah mencukupi.
"Alhamdulillah kalau bahan makanan, sudah ada dari warga dan tetangga, pakaian juga. Kita berharap adan bantuan material atau dana supaya bisa kembali dibangun rumah kasihan," ujar istri Dg Ta'le tersebut.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
Kronologi dan penyebab kebakaran
Polisi memastikan, penyebab kebakaran yang menghanguskan delapan rumah di Pasar Karuwisi, Jl Keamanan, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Jumat (6/9/2019) sore, bukan dari nyala api kompor.
Hal itu diungkapkan, Bhabinkantibmas Karuwisi, Bripka Syamsuddin yang ditemui di lokasi kebakaran.
Menurutnya, penyebab kebakaran diduga kuat dari arus pendek listrik yang terjadi di rumah Haji Nurdin.
"Kan ada yang bilang dari kompor orang memasak, setelah saya tanya penghuni kontrakan di rumah Haji Nurdin mereka tidak memasak. Jadi diduga kuat krosleting listrik, bukan karena kompor menyala," kata pak Syam, sapaannya.
Syamsuddin juga memastikan, dalam peristiwa itu, terdapat delapan rumah yang hangus terbakar.
Delapan rumah itu, masing-masing milik, Haji nurdin, Ustad Haji mansur, Nasir, Haja Biba, Saleh, Kaswadi, Aco Nassa dan Ta'le.
Kini ke delapan penghuni rumah tersebut masing-masing mengunsi ke rumah kerabat dan keluarganya.
Terpisah, Lurah Karuwisi Haji Soppe mengungkapkan, pihaknya sejauh ini baru mendirikan posko penerimaan bantuan di kantor lurah setempat.
"Baru posko bantuan ini yang kita bentuk di kantor lurah. Untuk dapur umum rencana besok pagi kita dirikan karena kejadiannya sudah sore tadi," ujar Haji Soppe.
Bantuan yang diterima sejauh ini, kata Haji Soppe, baru berupa beras, mie instan dan air mineral dari pihak Kodim 1408/BS Makassar.
"Bantuan dari kodim berupa beras enam karung yang 25 kilo, indomie dan air miineral," ujarnya.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
Pihak pemerintah kecamatan lanjut Haji Soppe sejauh ini juga telah memberikan bantuan makanan sementara berupa nasi bungkus untuk santap malam para korban.
Lebih jauh, Haji Soppe mengungkapkan, dari 19 kepala keluarga yang merupakan penghuni 8 rumah yang hangus terbakar, satu diantaranya menjadi korban akibat terkena sambaran api.
"Ada satu korban, namanya Dg Ta'le. Dia terkena api saat hendak menyelamatkan barang-barangnya di dalam rumah. Tidak parah hanya tangannya yang tersambar api," papar Haji Soppe.
Kronologi kebakaran itu terjadi sekira pukul 15.35 Wita, saat memasuki waktu salat ashar. Beberapa warga hendak menunaikan salat di masjid dan di rumah masing-masing dikagetkan dengan kemunculan api di rumah seorang warga.
Warga pun berhamburan keluar rumah. Ada yang sibuk menyelamatkan anggota keluarganya dan ada pula yang berusaha menyelamatkan barang-barang atau dokumen penting dalam rumah.
Salah seorang warga, Kaharuddin (59) mengungkapkan, api mulai muncul dari rumah Haji Nurdin. Rumah itu dikontrakkan ke dua kepala keluarga yang berjualan barang campuran.
"Rumah yang pertama terbakar Haji Nurdin. Tidak ada pemiliknya karena dikontrakkan ke penjual," kata Kahar sapaannya.
Saat kejadian, lanjut Kahar, ia mertuanya KH Ustad Mansur sedang berada di dalam rumah.
Mendengar teriakan kebakaran oleh warga, ia (Kaharuddin) pun bergegas mengambil surat-surat atau dokumen penting untuk diselamatkan.
"Pas saya mau tidur-tidur, adami yang teriak kebakaran. Jadi, saya lansung lari kedalam ambil surat-surat. Mertua saya (KH Mansur) sementara salat juga lari keluar," ujar Kahar.
KH Mansur kata Kahar, merupakan pembina masjid Muhajirin Pasar Karawisi. Posisi masjid tepat di samping lokasi kebakaran.
Hal senada diungkapkan Nurwahida (53). Ia bersama kedua orang tua dan suaminya berada di dalam rumah saat api mulai berkobar.
Aneka Produk Obat dan Pasta Gigi Turun Harga di Alfamart
Pemeran Video Panas Vina Garut Meninggal, Ini 5 Fakta Harus Diketahui
Didukung 11 Ketua Kecamatan, Khaerul siap Bertarung di Musda X BKPRMI Makassar
"Saya di dalam rumah, pas ada teriak kebakaran saya lansung lari keluar sama suamiku sama bapak mamaku," ujar Nurwahida.
Tidak ada barang berharga sepsrti emas dan dokumen penting yang dapat diselamatkan Nurwahida.
Hanya sebilah pusaka jenis keris yang ditemukan dari reruntuhan puing-puing kebakaran.
"Tidak ada yang bisa saya selamatkan, hanya ada satu pasporta tettaku sama keris tadi saya temukan waktu saya cari-cari barang. Emas sama barang seperti minyak, terigu yang nilainya sekitarr puluhan juta hangus semua," ujar Nurwahida.
Saat awak tribun meminta untuk dapat diperlihatkan bentuk keris itu, Nurwahida menolak.
"Janganmi difoto soalnya belumpa izin sama punyanya. Yang jelas ini pusaka kakek juga, besihnya utuh sementara pembungkusnya ada sedikit yang terbakar," terangnya.
Ia pun mengaku pasrah atas musibah itu. Penjual barang campuran ini berharap agar pemerintah dapat memberikan bantuan untuk dapat kembali membangun rumahnya.
"Kita pasrah saja, mau diapa, namanya musibah tidak ada yang tahu. Harapannya kalau bisa ada bantuan pemerintah supaya bisaki kembali bangun ini rumah kasihan," harapnya.
Lokasi kebakaran itu, berada di tengah pasar yang juga merupakan kawasan padat penduduk.
Kebakaran yang nyaris meluas ke pemukiman penduduk lainnya itu, berhasil dipadamkan dengan pengerahan 15 unit armada damkar Kota Makassar yang berkekuatan 65 personel.(tribun-timur.com).
Laporan wartawan tribun-timu.com, Muslimin Emba.
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: