Delapan Tahun SM-3T, Alumni Rawat Semangat Pengabdian

Delapan Tahun SM-3T, Alumni Rawat Semangat Pengabdian

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Alumni Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau SM-3T terus menjaga semangat pengabdian sebagai pendidikan.

Hal itu ditandai dengan peringatan hari ulang tahun ke-8 program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini.

Alumni angkatan pertama, Akhiruddin mengatakan program ini digagas sejak 6 September 2011 lalu.

Menurutnya, puluhan ribu guru profesional telah dilahirkan meski program ini tidak lagi dilanjutkan pada tahun keenam, 2016 lalu.

Hal itu ditandai dengan pembentukan organisasi Masyarakat SM-3T Institute (MSI) yang menghimpun para alumni.

"SM-3T mengajarkan kami soal pengabdian kepada anak-anak bangsa di berbagai pelosok Indonesia," katanya dalam rilis yang diterima Tribun, Sabtu (7/9/2019).

Akhiruddin mengatakan, semangat para alumni SM-3T yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah 3T tidak padam.

"Ini bisa terlihat pada pengabdian para alumni SM-3T yang terus melakukan kegiatan menginpirasi sampai saat ini," bebernya.

Akhiruddin yang mengabdikan diri sebagai direktur MSI ini menceritakan, para alumni SM-3T telah mengabdi selama satu tahun di daerah 3T.

Setelah itu pulang mengikuti Pendidikan Profesi Guru selama setahun sebagai bekal menjadi pendidik profesional.

Pria yang akrab disapa Haru ini mengatakan, tiga dari enam angkatan SM-3T sejauh ini telah menjadi Guru Garis Depan.

Para pendidik tersebut mengabdi di 3T yang dilepasa langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Atas spirit pengabdian tersebut, sejumlah alumni menggelar perayaan HUT ke-8 SM-3T di SMK Negeri 3 Jeneponto, Binamu, Kabupaten Jeneponto, 6 September 2019 kemarin.

Di hadapan siswa SMKN 3 Jeneponto, Haru menyampaikan pesan agar bersekolah jangan untuk mencari kerja. "Tetapi bersekolahlah agar mampu mengelolah hidup," imbuhnya.