Pertemuan Tiga Pilar Bahas Money Politik Jelang Pilkalem dan Pilkada di Toraja
Tiga lembaga berasal dari lembaga keagamaan, pemerintah dan adat yang dihelat di Tongkonan Sangulelle kantor BPS Gereja Toraja, Jalan Ahmad Yani Kecam
Penulis: Risnawati M | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Tiga lembaga mengelar diskusi dan pertemuan tiga pilar dalam julukan 'Tallu Batu Lalikan' melawan politik uang (money politik).
Tiga lembaga berasal dari lembaga keagamaan, pemerintah dan adat yang dihelat di Tongkonan Sangulelle kantor BPS Gereja Toraja, Jalan Ahmad Yani Kecamatan Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, Kamis (05/9/2019) sore kemarin.
Gowa Dorong Pelayanan Publik Menuju Zona Hijau
544 Ribu Pelanggan PLN di Sulsel Terancam Tak Nikmati Subsidi Listrik di 2020
Hari Ini Mobil Esemka Bima Diluncurkan, Harga Murah Jokowi Ikut Promosi, Terinspirasi Toyota Prado
Terjun ke Dunia Fashion, Siapa Okie Agustina?
Keluhkan Lambannya Jaringan, Warga Dusun Kandoka Pinrang Tagih Janji Bupati
Topik pembahasan 'Merumuskan Bersama Strategi Konkret Melaksanakan Pemilihan Kepala Lembang/Desa (Pilkalem) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanpa Politik Uang.
Setelah berdiskusi hingga malam, disepakati beberapa poin bahwa para peserta sepakat politik uang berdampak buruk terhadap keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu, bertentangan dengan ajaran agama, adat dan budaya Toraja serta bertentangan dengan hukum positif yang berlaku di NKRI.
Pilkalem akan dilaksanakan November 2019 dan Pilkada di tahun 2020 mendatang, peserta kombongan (diskusi) sepakat menolak segala bentuk praktik politik uang.
Selanjutnya, menghadapi Pilkalem dan Pilkada bahwa tiga lembaga tersebut akan menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing, serta saling mendukung dan mensuport demi mewujudkan pemilihan tanpa politik uang dan perlu adanya pendidikan politik.

Pilkalem akan berlangsung di 53 lembang wilayah Kabupaten Tana Toraja dan 87 lembang di Toraja Utara. Dalam rangka menghadapi Pilkada 2020 mendatang, peserta kombongan sepakat mendirikan posko relawan.
Menghadapi Pilkalem, peserta kombongan akan membentuk 1000 relawan tanpa dibayar dan akan ditempatkan disetiap TPS minimal 2 relawan dan mulai dilakukan pendaftaran pekan depan di halaman BPS Gereja Toraja.
Relawan terbentuk nantinya akan dibekali pengetahuan bimbingan teknis (Bimtek) serta mendapat perlindungan dari pihak berwenang. Sementara untuk Pilkada 2020 akan dibentuk juga relawan bekerjasama dengan Bawaslu dan pihak keamanan dalam menegakkan hukum.
Selain itu, semua calon Kepala Lembang yang akan bertarung di Pilkalem harus menandatangani pakta integritas dan deklarasi calon yang dihadiri semua elemen.
Kemudian, apabila terbukti melakukan politik uang akan di diskualifikasi sebagai calon dan apabila dikemudian hari meskipun telah menjabat kepala lembang dan terbukti melakukan praktik politik uang pada saat pencalonan dapat diberhentikan menjadi Kepala Lembang.
Sama dengan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan bertarung di Tana Toraja maupun Toraja Utara agar harus menandatangi pakta integritas untuk tidak melakukan praktek politik uang baik itu calon, timsus, pendukung maupun sponsor.
Para peserta kombongan mendukung pihak penyelenggara Pilkalem dan Pilkada dalam menegakkan aturan dan jangan ragu memberikan sanksi serta pihak keamanan dan penyelenggara mendukung sepenuhnya kesepakatan hasil kombongan.
Peserta kombongan telah sepakat memberi nama gerakan tersebut yaitu Gerakan Tallu Batu Lalikan dan membentuk tim koordinasi atau tim perumus berasal dari tiga pilat, pemuda dan kaum perempuan.