Kesan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Usai Kunjungi PLTB Tolo I Jeneponto
Selama di Jeneponto Rida Mulyana dan rombongan mengunjungi turbin nomor 17, gardu Induk dan control room, serta CSR PLTB Tolo (PAUD).
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Ansar
Sementara porsi EBT terbesar di Sulbagsel berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 22 persen dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 7,66 persen.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana mengatakan PLTB Tolo merupakan pembangkit EBT kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan dan menjadi bagian proyek 35.000 MW.
Pembangkit ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk dapat mencapai target bauran energi nasional dari EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Investasi pembangkit ini senilai US$160,7 juta menyerap 390 tenaga kerja lokal.
Sebagai pembangkit tenaga bayu terbesar kedua di Indonesia setelah PLTB Sidrap, PLTB Tolo memiliki kadar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 42% dengan 20 wind turbine dan dilengkapi penyimpanan daya.
Tiap turbin bisa mengalirkan listrik sebesar 3,6 MW dengan capacity factor (CF) kumulatifnya 30%.
Vice President Public Relation PT PLN (Persero) Dwi Suryo Abdullah, menegaskan target 23 % pemanfaatan EBT pada 2025.
Hingga September 2019, kapasitas pembangkit EBT nasional yang terpasang sebesar 7.292 MW atau setara dengan 12,36 persen dari seluruh bauran energi pembangkit. PLTB Tolo menambah porsi bauran energi pembangkit EBT di sistem Sulbagsel menjadi sebesar 29% hingga 30%.
Laporan Wartawan TribunJeneponto.com @ikbalnurkarim
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: