Narasumber Dialog Kebangsaan di Kabupaten Wajo, Ini Pandangan IAS Terkait Isu Papua Merdeka
Dialog yang mengangkat tema Peran Generasi Milenial dalam menjaga Pluralisme demi Keutuhan NKRI, digelar guna membahas berbagai isu
Penulis: Muh. Abdiwan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, WAJO - Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Wali Kota Makassar dua periode, 2004-2014, menjadi narasumber Dialog Kebangsaan yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB), di salah satu kafe di Kabupaten Wajo, Rabu (04/09/2019).
Dialog yang mengangkat tema Peran Generasi Milenial dalam menjaga Pluralisme demi Keutuhan NKRI, digelar guna membahas berbagai isu yang berkembang terkait kebijakan pemerintah atas pemindahan ibukota negara ke Kalimantan yang dibarengi dengan pengibaran bendera OPM di halaman istana negara.
Baca: Ilham Arief Sirajuddin dan Anggota Harley Davidson Club Indonesia Hadiri HUT Toraja dan Tana Toraja
Baca: Ini di Wajo Sulsel, Murid Sakit, Guru Bawakan Makanan Ringan, Selanjutnya Cium Pipi
Selaku Narasumber, IAS memaparkan sedikit pengalamannya saat menjabat selaku wali kota, khususnya dalam menangani berbagai gejolak yang ada.
"Kunci dari menjaga NKRI yakni menjaga komunikasi, karena jika ruang komunikasi tersumbat akan mengakibatkan gejolak," ujar IAS melalui rilis diterima Tribun Timur.
IAS pun menambahkan bahwa selama menjabat, hampir setiap saat menerima aksi-aksi dari mahasiswa, namun karena ruang komunikasi dibuka bagi mereka, dengan mendengarkan aspirasi, gejolak dapat diredam.
Baca: Waspada, Dua Tahanan Curanmor Kejari Wajo yang Kabur Belum Ditangkap
Terjadinya gejolak Papua Merdeka, dengan berkibarnya bendera bintang kejora di istana negara menandakan masih kurangnya ruang komunikasi yang terjalin.
"Papua merupakan emas bagi Indonesia, namun kita tidak mampu menjaga kehidupan saudara kita disana, dan ini telah berjalan sekian lama," tambahnya.
Dialog kebangsaan yang dibarengi dengan deklarasi pemuda Wajo, menurut IAS hal yang patut diapresiasi, dikarenakan kesadaran pemuda Wajo untuk peduli pada keutuhan NKRI.
Kegiatan ini pun dihadiri oleh perwakilan pemerintah Wajo yakni Kesbangpol, anggota DPRD Kab Wajo, Perwakilan TNI dan Polri, OKP, KNPI, serta dari Karang Taruna.
Ini di Wajo Sulsel, Murid Sakit, Guru Bawakan Makanan Ringan, Selanjutnya Cium Pipi
Seorang guru salah satu SMA di Kabupaten Wajo, Sulsel, dilaporkan ke polisi oleh siswinya.
Siswi tersebut mengaku mengalami pelecehan seksual.
KA (50), guru berstatus PNS dilapor oleh siswinya, BA (15), pada Kamis (29/8/2019) lalu.
Baca: Waspada, Dua Tahanan Curanmor Kejari Wajo yang Kabur Belum Ditangkap
Baca: Aktivis Anti Korupsi Pertanyakan Kinerja Polres Wajo
Baca: Ini Penjelasan Kasat Lantas Polres Wajo Terkait Lelaki Berhelm Pisang yang Viral
Namun, kasus ini baru diketahui media, Rabu (4/9/19), setelah diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Wajo, AKP Bagas Sancoyoning Aji.
"Kejadiannya dua hari sebelum melapor, tanggal 27 kemarin," kata Bagas kepada Tribun Timur.
Menurut Bagas, pelecehan yang dialami BA terjadi di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
Mulanya, BA merasa tidak enak badan lalu diantar oleh dua orang rekannya ke UKS.
KA yang merupakan guru mata pelajaran Biologi mengetahui hal tersebut dan mendatangi UKS.
"Terlapor sempat tanya korban sakit apa. Lalu disuruhlah dua rekan pelapor atau korban ini kembali ke kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar," kata Bagas.
KA pun memijit kaki BA dengan tujuan agar merasa lebih baik. Bahkan, KA sempat membawakan BA segelas teh dan makanan ringan.
"Setelah pelapor agak baikan dan sudah mau kembali ke kelas, disitulah terlapor mencium pipi kiri dan kanan pelapor," sambung Bagas.
Baca: BREAKING NEWS: Lahan Perbukitan di Desa Sulai Majene Terbakar
Baca: Terinspirasi Film Korea, Karyawati Bank Panin Cendrawasih Makassar Pakai Seragam Militer
BA terkejut dan langsung kembali ke kelas.
"Menurut pengakuan terlapor, tak ada motivasi apapun, cuma khilaf saja katanya," tambah Bagas.
Kasus tersebut telah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Wajo.
Ini Penjelasan Kasat Lantas Polres Wajo Terkait Lelaki
Sekaitan video viral pengendara motor yang menggunakan tandang buah pisang sebagai helm, Kasat Lantas Polres Wajo AKP Muhammad Yusuf angkat bicara, Rabu (4/9/2019).
Menurutnya, kejadian tersebut selepas apel pagi persiapan Operasi Patuh 2019 di depan Kantor Lantas Polres Wajo.
Satu Tahun Prof Andalan Nahkodai Sulsel, Ashabul Kahfi Bilang Begini
Siswa SMA 1 Pinrang Patah Tulang Setelah Berkelahi, Begini Reaksi Kepala Sekolah
Promo Trade In Kalla Toyota, Tukar Mobil Lama Ganti Dengan Baru
Lirik Lagu Perfect World Anggun Kembali Naik di Tangga Lagu Amerika Billboard (R)
Polisi Cilik Polres Luwu dan Palopo Wakili Zona 3 ke Provinsi
Video seorang pengendara motor yang mengangkut pisang tersebut viral lantaran aksi nekatnya yang terbilang kocak.
Tampak, si pengendara yang tak menggunakan helm tersebut menyimpan setandang pisang di kepalanya, menyerupai helm, dan melewati sejumlah polisi lalulintas yang berdiri di tepi jalan.
Kejadian tersebut terekam tepat di depan Kantor Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wajo.
" Itu pada saat setelah apel pagi, kemudian melintas depan kantor, selanjutnya diikuti orangnya ternyata orang kurang sehat dan bisu," kata AKP Muhammad Yusuf kepada Tribun Timur.

Diketahui, lelaki "berhelm pisang" tersebut bernama Lapepe, seorang tukang bersih di salah satu kompleks pemakaman di Sengkang, Kabupaten Wajo.
"Kita sudah klarifikasi, kita cuma berikan teguran," katanya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi 17 detik tiba-tiba viral di Kabupaten Wajo, di grup-grup WA, serta di sejumlah platform media sosial. (TribunWajo.com)
Ini Jenis Pelanggaran Pengendara di Wajo Terbanyak Terjaring di Operasi Patuh 2019
Pengendara yang tak menggunakan helm berstandar nasional serta anak di bawah umur mendominasi pelanggaran pada Operasi Patuh 2019 di Kabupaten Wajo.
Tercatat, hingga Senin (2/9/2019) kemarin, setidaknya sudah ada 185 pengendara yang ditilang lantaran tak menggunakan helm maupun tak menggunakan helm berstandar SNI.
BREAKING NEWS: Minta Kadis Koperasi di Dicopot Massa Seruduk Kantor Bupati Jeneponto
Miliki Sabu, IRT Asal Jeneponto Diciduk Polisi
Ketua PKB Bulukumba Sebut Pemda Tak Punya Upaya Baik Mengurusi Pengairan Sawah
Legislator Pendatang Baru PPP Bulukumba Ini Mengaku Tak Miliki Janji ke Masyarakat
Terkait Renovasi Stadion Mattoanging, Begini Harapan CEO PSM
Sementara, anak di bawah umur yang berkendara dan ditindak tercatat 115 orang.
Sementara, pelanggaran-pelanggaran lainnya seperti pengendara roda dua dan roda empat yang melawan arus tercatat 131 orang.
Lalu, pengendara roda empat yang tak menggunakan safety belt atau sabuk keselamatan sebanyak 124 pengendara.
Serta, cuma 1 pengendara yang ditilang lantaran tak melengkapi surat-surat kendaraannya saat berkendara.
Menurut Kasat Lantas Polres Wajo, AKP Muhammad Yusuf, operasi patuh 2019 tersebut pun sudah berlangsung selama 5 hari.
"Hari ini hari kelima, hari Minggu kemarin tidak ada operasi karena ada PAM (penyambutan jemaah haji dan pelantikan anggota DPRD Wajo)," katanya, Selasa (3/9/2019) pagi.

Pada Operasi Patuh 2019 tersebut, ada 8 hal yang menjadi sasaran.
Pertama, pengendara yang tak menggunakan helm standar.
Kedua, pengendara yang melawan arus lalu lintas.
Ketiga, pengendara di bawah umur dan tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Keempat, melanggar batas kecepatan maksimun atau berkendara dengan kecepatan tinggi.
Kelima, pengendara yang menggunakan HP saat berkendara.
Keenam, pengendara yang berkendara dalam pengaruhi minuman keras atau alkohol.
Ketujuh, pengendara mobil yang tak menggenakan sabuk keselamatan atau safety belt.
Kedelapan, para pengemudi yang ugal-ugalan dan tidak memberikan jalan kepada pengguna hak utama yang menggunakan tanda khusus, seperti mobil damkar, ambulans, tamu negara dan pengantar jenazah.
Operasi Patuh 2019 sendiri dimulai pada Kamis (29/8/2019) dan akan berlangsung selama 14 hari hingga Kamis (12/9/2019) mendatang. (TribunWajo.com)
Laporan wartawan Tribun Timur @dari_senja
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Satu Tahun Prof Andalan Nahkodai Sulsel, Ashabul Kahfi Bilang Begini
Siswa SMA 1 Pinrang Patah Tulang Setelah Berkelahi, Begini Reaksi Kepala Sekolah
Promo Trade In Kalla Toyota, Tukar Mobil Lama Ganti Dengan Baru
Lirik Lagu Perfect World Anggun Kembali Naik di Tangga Lagu Amerika Billboard (R)
Polisi Cilik Polres Luwu dan Palopo Wakili Zona 3 ke Provinsi