Kemarau, PDAM Makassar Ungkap Debit Air Selatan Kota Berkurang
Kemarau, PDAM Makassar Ungkap Debit Air Selatan Kota Berkurang. Kemarau diperkirakan hingga pertengahan Oktober 2019.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Kemarau, PDAM Makassar ungkap debit air selatan kota berkurang
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minun (PDAM) Kota Makassar, Haris Yasin Limpo menyampaikan, musim kemarau bakal mundur.
Menurut laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, musim kemarau mundur hingga pertengahan Oktober 2019.
Selain kekurangan air di daerah utara Kota Makassar, terjadi juga kekurangan air di daerah selatan.
Menurutnya, hal itu terjadi karena pengelola Bendungan Bili Bili harus membagi air dengan petani dan masyarakat di Kota Makassar. Air dari bendungan Bili Bili adalah sumber air dari PDAM di selatan kota.
Sehingga, debit air untuk pasokan air baku berkurang di daerah selatan kota juga berkurang.
"Tapi, kita harus bersyukur karena masih bisa mengelola air dari Bili Bili karena PDAM mengatur pembukaan pintu-pintu airnya. Paling penting dapat air dulu masyarakat," katanya.
Manajemen PDAM Makassar menyiapkan mobil tangki ke daerah kurang air.
Ia juga menjelaskan fenomena pasang membuat debit air baku berkurang.
"Perlu diketahui ketika air laut naik, sehingga air laut itu tak bisa dikelola instalasi kita karena asing," katanya.
Jika hal ini terus berlangsung, maka PDAM kekurangan air baku.
Sehingga, PDAM akan membangun Sistem Penyediaan Air Minum baru.
"Dalam rencana bisnis PDAM kita akan membangun spam baru, ada bendungan juga untuk menahan air masuk," katanya.
Kadar Klorida Meningkat
Pasokan air menurun di instalasi Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
Pihak PDAM Makassar menganggap musim kemarau yang melanda wilayah Sulawesi selatan sampai saat ini juga mempengaruhi supply air PDAM Kota Makassar karena ada beberapa Instalasi Pengolahan Air yang sumber air bakunya dari Bendungan Lekopancing Kabupaten Maros yakni Instalasi 2 Panaikang dan Instalasi Antang.
Direktur Utama PDAM Kota Makassar, Haris Yasin Limpo menyampaikan, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan karena air bakunya tidak bisa digunakan karena kadar klorida meningkat melebihi ambang batas yang dipersyaratkan oleh Dinas Kesehatan.
Baca: Polrestabes Makassar Redam Bentrok di Jl Lanto Daeng Pasewang
Baca: Perokok Dilarang Masuk di Batua Raya 7 Makassar
Baca: Puluhan Mahasiswa Papua di Makassar Kecam Isu Rasisme di Surabaya
Kadarnya sekarang melebihi 1000 m/l air bersih yang mana batas maksimal yang disyaratkan hanya 250 m/l air bersih untuk dapat diolah dan diproduksi menjadi air bersih.
"Jika ini dipaksakan untuk diolah maka kualitasnya pasti akan dibawah standart karena akan berasa payau dan sekedar diketahui Instalasi kita tidak dirancang untuk mengolah air asin menjadi air bersih," kata Haris via pesan tertulis ke Tribun, Selasa (20/8/2019).
Sehingga, hari ini beberapa Instalasi kita sangat menurun produksinya, bahkan 3 pompa malah di off kan karena debit terbatas yakni Pompa Daya, Kima dan Antang.
Sementara itu Direktur Tehnik PDAM Kota Makassar, Kartia Bado menambahkan jika kondisi ini disebabkan oleh ketinggian Air Laut akibat pasang.
"Memang sudah siklus 2 mingguan jadi setiap bulan terjadi 2 kali air laut pasang. Jika kondisinya seperti ini pasti air baku tidak bisa kita pakai sementara dan menunggu air laut surut kembali," katanya.
Menurutnya, biasanya paling lama 3 hari, air lautnya naik kalau subuh dan surut lagi pada waktu sore atau malam jadi kita bisa ambil airnya di sela waktu itu.
Akibat kejadian ini tentunya banyak lokasi yang tidak dapat supply air bersih terutama Kecamatan Manggala yakni perumnas Antang, Bitoa dan sekitarnya, keseluruhan Utara kota, Timur Kota, Kecamatan Makassar karena beberapa pompa off.
"Petugas kami terus memantau kualitas air disungai, jadi jika air laut surut dan sudah sesuai standar maka segera akan kita produksi agar masyarakat bisa kembali menikmati supply air," katanya.
Kartia tak lupa menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan dan tetap berdoa semoga kondisi ini bisa cepat membaik.
Bendungan Lekopancing adalah Bendung Tadah Hujan sehingga di Musim Kemarau debit airnya menyusut sangat drastis bahkan cenderung sudah hampir kering.
Untuk saat ini untuk menutupi defisit air baku dari Bendungan Lekopancing, PDAM Kota Makassar mengambil tambahan air baku dari terusan air Sungai Moncongloe Maros yang merupakan air limpahan dari Bendungan Bili-Bili Gowa, tapi kendalanya adalah apabila air laut Pasang maka air bakunya tidak bisa digunakan. (*)
Anggaran Rp 500 juta
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar, menggelontorkan anggaran sebanyak Rp 500 juta, untuk mengoperasikan pompa di Sungai Moncongloe, Maros.
Kepala Bagian Humas PDAM Makassar, Muhammad Idris Thahir mengatakan, pengoperasian pompa air di Moncongloe hanya saat musim kemarau saja.
"Saat masuk musim hujan sudah bisa kita angkat kembali," katanya.
Pompa ini untuk mengantisipasi kurangnya air di Bendungan Lekopancing saat musim kemarau.
LotteMart Panakukkang Bakal Qurban Dua Ekor Kambing
Universitas Puangrimaggalatung Sengkang Kukuhkan 742 Wisudawan untuk Kali Pertama
Wabup Toraja Utara Mengaku Tidak Dilibatkan di Proses Mutasi Pejabat Pemkab
Sambut HUT ke-50, Sharp Luncurkan Mobile Display Truck di Pantai Losari
"Anggaran untuk menurunkan biaya ratusan juta, diatas Rp 500 juta," katanya.
Menurutnya, biaya produksi hampir sama dengan musim hujan.
Dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Regional IV, musim kemarau bakal berakhir awal Oktober 2019.
"Kita prepare (persiapkan) pompa, sampai musim hujan, atau air sampai normal kembali," katanya.
PDAM Makassar menurunkan 3 pompa suplesi di sungai daerah Moncongloe Maros.
Ketiga pompa ini terdiri dari 2 pompa besar dengan kapasitas 600 l/s dan 1 pompa dengan kapasitas 300 l/s.
Buat Netizen Indonesia Geger hingga Masuk Google Trends, Apa itu Kontool? Ternyata ini Fungsinya
Di Tengah Kerusuhan,Panglima TNI Lakukan Mutasi, 2 Sosok Jenderal Putra Asli Pimpin 2 Kodam di Papua
Dibongkar Thalia, Terungkap Perlakuan Sebenarnya Ruben Onsu ke Betrand Peto, Marah Gegara Hal Remeh
Baca: Daftar Lengkap Mutasi Terbaru Polri 2019 Selain Kapolda Sulsel, Anak Eks Kapolri Jadi Ajudan Jokowi
Baca: Sosok AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar Ajudan Baru Presiden Jokowi, Anak Eks Kapolri Dai Bachtiar
Baca: Daftar BUMN Buka Lowongan Kerja, Ada PT Geo Dipa Energi, PT Industri Kereta Api, dan Telkom Group
Baca: Arti Kontool Aplikasi atau Software Asal Jerman Sebenarnya, Berslogan Lebih Besar dan Lebih Kuat
Baca: Promo, Diskon Hari Pelanggan Nasional di KFC, Telkomsel, Pizza Hut Tanggal 4 Oktober 2019
Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
Baca: Kaesang Pangarep - Gibran Rakabuming Jualan Sang Pisang dan Markobar, Bandingkan Kerjaan Anak Mentan
Baca: Jelang Lawan PSM Makassar, Dua Pemain PSIS Mundur. Juga Tanpa Escobar di Makassar!
Baca: Putra Presiden Jokowi Jual Pisang, Putra Menteri Pertanian Amran Sulaiman Jualan Telur
Baca: Hari Ini, Paket Data Internet Telkomsel 4 GB Hanya Rp 10, Lebih Murah dari Permen
Baca: Fakta-fakta Anjing Milik Bima Aryo Serang ART hingga Tewas, Benarkah Akibat Salah Pola Asuh?
Baca: Pelatih Baru Persebaya Masih di Austria, Latihan Dipimpin Dua Asiten. Siapa Mereka?
Baca: Ini Pemain Baru PSM Akan Dikenalkan, Apa Ezra Walian, Witan, Nurhidayat? Begini Nasib Eero Markkanen
Baca: KRONOLOGI Ustaz Tewas Disiram Air Keras Sepulang Ngajar Mengaji, Ada Motif Dendam Asmara?
Baca: Jum, Pencuri Lintas Provinsi Ditangkap Polisi di Parepare
Baca: Gara-gara Postingan Facebook, Remaja Gowa Berurusan Polisi