Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iuran Dikabarkan Naik, BPJS Kesehatan Bulukumba Didemo

Aksi protes tersebut dilakukan dengan cara melakukan unjuk rasa di beberapa titik, Rabu (4/9/2019).

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
Firki/Tibun Timur
Aliansi Pemuda Bulukumba Peduli Rakyat (APBPR) Bulukumba, berunjuk rasa di Kantor BPJS Kesehatan Bulukumba, Rabu (4/9/2019). Aksi tersebut sebagai wujud protes terkait kabar kenaikan iuran BPJS Kesehatan. 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Rencana kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, mendapat respon dari sekelompok pemuda di Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Seperti yang dilakukan oleh Aliansi Pemuda Bulukumba Peduli Rakyat (APBPR).

Aksi protes tersebut dilakukan dengan cara melakukan unjuk rasa di beberapa titik, Rabu (4/9/2019).

Seperti di kantor BPJS Kesehatan Bulukumba Jl Kenari, Kelurahan Loka, Kantor Bupati Bulukumba di Jl Jend Sudirman, dan juga di Kantor DPRD di Jl Sulthan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba.

PT Kurnia Jaya Karya Laporkan Warga Pasele Ini ke Polres Tana Toraja

Hari Pelanggan Nasional, Bos Telkomsel Langsung Layani Costumer di GraPARI Makassar

Kementan dan Kodam IV Diponegoro Gerakkan Tim Pompanisasi dan Tanam Padi Se-Jateng

Mereka menilai, kebijakan pemerintah sangat merugikan masyarakat, dan berbanding lurus dengan amanat undang-undang secara historis untuk mensejahterakan rakyat.

Jenderal Lapangan (Jendlap) Muh Basri Lampe, dalam orasinya menolak keras kenaikan iuran BPJS tersebut

Ia meminta DPRD Bulukumba, untuk memperjuangkan aspirasi rakyat yang terbebani dengan kenaikan iuran tersebut.

"Ini sangat membebani masyarakat. Menaikkan iuran ini bukan solusi. Kami minta DPRD untuk memperjuangkan aspirasi rakyat," kata Basri Lampe.

VIDEO: Lihat Gaya Latihan Penjaga Gawang Gaslut Masamba

Selama Operasi Patuh di Wajo, Segini Pengendara Telah Ditilang

Selama Operasi Patuh di Wajo, Segini Pengendara Telah Ditilang

Bahkan jika iuran tetap dinaikkan, mereka meminta Pemda Bulukumba untuk memberlakukan Jamkesda, dan menolak BPJS Kesehatan. Seperti yang telah diberlakukan di Kabupaten Gowa.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Bulukumba, Diah Eka Rini, menjelaskan, secara nasional, ada defisit yang cukup besar di BPJS, termasuk diantaranya Bulukumba.

"Artinya lebih besar pasak dari pada tiang. Namun pemerintah juga sudah membantu. Salahsatu yang harus dilakukan adalah penyesuaian iuran," jelas Diah didepan pendemo.

Selain itu, jika peserta terlambat membayar iuran, tidak ada denda yang kenakan, selain hanya membayar biaya tunggakan. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan
tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved