Mahasiswa FPIK UMI Perkenalkan Produk Hasil Olahan Ikan
Produk tersebut mulai dari makanan hingga hasil kreativitas yang melibatkan ikan dalam Program Pengembangan Kewirausahaan
Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
Selain itu, respon dari pihak yayasan sendiri harus mendukung produk yang dihasilkan mahasiswa.
Bahkan, lanjut Asdar, ada baiknya bisa bekerjasama dengan instansi atau perusahaan.
"Sehingga produksi mahasiswa kita bisa terkenal di masyarakat selain di kampus. Dengan teknologi sekarang, bisa lebih terkenal salah satunya menggunakan media sosial," pungkasnya.
Hapal 30 Juz Al Quran, Nur Afdhaliyah Gratis Kuliah Kedokteran di UMI Makassar
Nur Afdhaliyah bebas tes masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dalam penerimaan mahasiswa baru 2019.
Perempuan kelahiran Kolaka, 1 November 2000 itu bebas tes karena hafal 30 juz Al quran.
Baca: Basri Modding Beri Pendidikan Karakter Ratusan Maba Kedokteran UMI
Baca: Dosen Muda FK UMI Ini Lolos Beasiswa PKPI Kemenristekdikti di Inggris, Intip Profil dan Prestasinya
Baca: FK UMI Berpartisipasi di Ajang AMEE Conference 2019 Vienna Austria
Kepada TribunPangkep.com, Kamis (29/8/2019), Nur Afdhaliyah mengaku bisa hafal 30 juz dalam waktu 1 tahun 7 bulan.
"Alhamdulillah 30 juz saya hafal dengan rentang waktu 1 tahun 7 bulan. Saya masuk program Takhassus Agustus 2015 hingga Maret 2017 di pesantren," kata Afdhaliyah, panggilannya.

Motivasi menjadi hafizah, kata Afdhaliyah karena akan mendapatkan kemudahan setelah menghafal Al Quran.
"Kemudahan disegala urusan seperti selalu dilancarkan ketika ada kegiatan. Salah satu contohnya cita-cita menjadi dokter dimulai dari masuk ke kedokteran UMI," ujarnya.
Selain itu, semoga dengan menghafal Al Quran dia bisa membawa kedua orangtuanya menuju surga yang telah dijanjikan Allah SWT.
"Semoga bisa bawa orangtua ke surganya Allah SWT. Karena pada intinya menghafal Al Quran harus penuh dengan keikhlasan, agar mudah mengingatnya," tambahnya.
Jenjang pendidikan Afdhaliyah ini dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah Kolaka kemudian ke jenjang SMP dan SMA di Pesantren Ponpes Darul Aman Makassar.
Gadis berumur 18 tahun ini mengaku baru serius menghafal Al Quran sejak naik kelas 1 SMA, dengan mengikuti program Takhassus.
Program ini kata Afdhaliyah mengantarnya menghafal 30 juz hingga dia mendapatkan biaya kuliah gratis.