Kodim Majene Cari Putra Daerah Mau Jadi Tentara
Ini peluang emas bagi putra terbaik Indonesia untuk mengabdi pada negara melalui TNI-AD. Termasuk di Majene, Sulawesi Barat.
Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
Sebelumnya akhirnya penyakit yang menggerogoti tubuhnya menyita kebahagiaan itu dari hidupnya.
Awal Juni lalu, tepat sehari sebelum Idul Fitri 1440 Hijriah, gadis yang akrab disapa Ica ini mengalami gejalan aneh. Keduanya bola matanya terlihat tak normal atau juling.
Ica pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene. Dirawat beberapa hari, Ica lalu dirujuk ke RS Wahidin Makassar.
Tak Terima Pernyataan Pengusaha Taksi Malaysia, Driver Ojol di Makassar Kepung Kantor Gubernur
Foto-foto Cantiknya Anak Sulung Mulan Jameela, Beda Banget Saudara dari Ahmad Dhani - Maia Estianty
Hutan Pinus Dekat Rumah Wabup Mamasa Dilalap Api
Ica dirawat sekira sepuluh hari di Makassar. Kepala gadis ini juga difoto Rontgen.
Hasilnya mengejutkan. Ica divonis mengidap tumor di kepalanya.
"Kata dokter tumornya masih staduim satu," ujar ibunda Ica, Irawaty ditimpali suaminya, Lukman, Senin (2/9/2019).
Tumor ini harus segera ditangani sebelum mengganas. Dokter menawarkan dua opsi pengobatan pada orang tua Ica.
Dilakukan operasi pengangkatan tomur, atau mengeluarkan cairan di kepala anaknya menggunakan selang.
Penuturan dokter pada Lukman, jika operasi pengangkatan tumor, peluang selamat hanya 10 persen. Sementara untuk mengeluarkan cairan dari kepala, peluangnya masih besar.
Gabungan Aktivis Mahasiswa Nilai Iksan Iskandar Gagal Berantas Korupsi di Jeneponto
Foto-foto Cantiknya Anak Sulung Mulan Jameela, Beda Banget Saudara dari Ahmad Dhani - Maia Estianty
Namun Lukman dan Irawaty tak mengambil kedua opsi itu.
Ternyata Lukman dan Irawaty tak memiliki biaya cukup untuk melanjutkan pengobatan di Makassar.
Apalagi kartu jaminan kesehatan untuk putrinya sudah dinon-aktifkan.
Lukman dan Irawaty menunggak pembayaran jaminan kesehatan selama lima tahun. Ia tak memiliki cukup biaya untuk membayar iuran per bulan itu.
Akhirnya, BPJS mandiri miliknya dan putri sulungnya, tak dapat lagi digunakan berobat.
Ica lalu dipulangkan. Lukman dan Irawaty memilih pengobatan tradisional untuk anaknya. Beberapa orang pintar atau dukun didatangi. Namun kondisi Ica tak kunjung membaik.