Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kodim Majene Cari Putra Daerah Mau Jadi Tentara

Ini peluang emas bagi putra terbaik Indonesia untuk mengabdi pada negara melalui TNI-AD. Termasuk di Majene, Sulawesi Barat.

Penulis: edyatma jawi | Editor: Imam Wahyudi
Edyatma Jawi/Tribun Timur
Dandim 1401 Majene, Letkol Inf Ragung Ismail Akbar. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Pendaftaran calon Bintara Prajurit Karir TNI Angkatan Darat (AD) 2019 diperpanjang.

Sebelumnya, pendaftaran Bintara Prajurit dijadwalkan berakhir 29 Agustus.

Baca: Aliansi Mahasiswa di Majene Galang Donasi untuk Korban Kebakaran Pasar Topoyo

Baca: Napi Rutan Majene Ajarkan Kerajinan ke Warga Polman

Namun Kepala Staf TNI-AD memperpanjang pendaftaran hingga 6 September 2019.

Ini peluang emas bagi putra terbaik Indonesia untuk mengabdi pada negara melalui TNI-AD. Termasuk di Majene, Sulawesi Barat.

Baca: Siapa Bilang Masuk Akmil TNI Harus Orang Kaya, Lihat Fadlul Rohman dan Pekerjaan Orangtuanya

Baca: Polda Sulbar Umumkan Hasil Penerimaan Bintara 2019, Berapa Calon yang Lolos?

Dandim 1401 Majene, Letkol Inf Ragung Ismail Akbar, mengajak putra daerah di Majene untuk memanfaatkan peluang tersebut.

"Saya mengajak putra daerah di wilayah Kabupaten Majene untuk mendaftarkan diri sebagai caba PK tahun 2019," ujar Letkol Inf Ragung Ismail Akbar, Senin (2/9/2019).

Dandim menjelaskan, perpanjangan rekruitmen calon bintara baru ini dilakukan lantaran anonim pendaftar cukup signifikan.

"Berdasarkan surat perintah terbaru Kasad tentang kearifan lokal dalam penerimaan prajurit baru, yaitu memprioritaskan putra daerah," pungkasnya. 

Warga binaan Rutan Majene mengajarkan cara membuat kerajinan dari lidi masyarakat di Desa Katumbangan Lemo, Campalagian, Polman.
Warga binaan Rutan Majene mengajarkan cara membuat kerajinan dari lidi masyarakat di Desa Katumbangan Lemo, Campalagian, Polman. (Edyatma Jawui/Tribun Timur)

Kasihan, Bocah Asal Majene Ini Terserang Tumor Kepala

TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE -- Tubuhnya nyaris tinggal tulang diselimuti kulit. Ia terbaring lemah tak berdaya.

Sungguh malang gadis belia ini. Saat teman sebayanya asyik bermain dan belajar, ia harus berjuang menahan sakit yang diderita.

Namanya Nur Aisyah Lukman. Usianya kini menginjak delapan tahun.

Nur Aisyah merupakan putri sulung pasangan Lukman dan Irawaty. Ayahnya seorang pandai besi yang diupah Rp30 ribu per hari. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga tanpa penghasilan.

VIDEO: Sekretaris KNPI Makassar Orasi Stop Rasis

Gadis 15 Tahun Gagal Nikah Seusai Calon Mempelai Pria Diperiksa Bidan, Kasus di Sulawesi Lebih Parah

Tak Terima Pernyataan Pengusaha Taksi Malaysia, Driver Ojol di Makassar Kepung Kantor Gubernur

Aisyah tercatat sebagai warga Galung Paara, Desa Pamboborang, Kecamatan Banggae, Majene.

Gadis yang dalam masa pertumbuhan itu masih duduk di kelas III Sekolah Dasar (SD). Ia merupakan anak yang periang dan cukup cerewet.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved