Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

Kecewakan Fans Batal Tampil di Hodgepodge Superfest 2019 di Jakarta, Ini Profil Snow Patrol

Awalnya sebuah band rock indie, band ini menonjol pada awal pertengahan 2000-an sebagai bagian dari gerakan pasca-Britpop.

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Ina Maharani
instagram.com
Snow Patrol 

Tidak lama setelah itu, drummer Michael Morrison meninggalkan band setelah mengalami kerusakan dan kembali ke Irlandia Utara.

Pada pertengahan 1997, Beruang Kutub merilis EP tiga trek, Starfighter Pilot, pada label Electric Honey.

Band ini berganti nama lagi, kali ini menjadi Snow Patrol pada tahun 1997, [1] karena konflik penamaan dengan band lain dengan nama yang sama digawangi oleh mantan bassis Jane's Addiction Eric Avery.

Pada titik ini, Jonny Quinn, dari Irlandia Utara, bergabung sebagai drummer permanen.

Lagu untuk Polarbears dan When It's All Over We Still Have to Clear Up (1997–2001)

Snow Patrol bergabung dengan label independen Jeepster pada tahun 1997, rumah Belle & Sebastian.

Jeepster memiliki ide yang sama untuk Snow Patrol dengan pendekatan yang mereka miliki dengan Belle & Sebastian, yang menjadi populer dari mulut ke mulut, tanpa promosi yang besar.

Band ini senang dikaitkan dengan label indie, karena memberi mereka independensi yang lebih besar daripada label besar. Pada saat itu, mereka dikutip mengatakan mereka berharap Jeepster tidak akan mengharapkan mereka memiliki etos kerja yang ketat atau terlalu fokus pada upaya promosi.

Album debut Snow Patrol adalah Songs for Polarbears, dirilis pada 1998 setelah band ini mulai tinggal di Glasgow.

Lightbody kemudian bekerja di Bar Nice n Sleazy's di Sauchiehall Street. Album ini sukses besar, tetapi tidak berdampak secara komersial.

Pada tahun yang sama, band ini hampir tampil dalam iklan di seluruh dunia untuk Philips. Gomez akhirnya ditandatangani.

Pada tahun 1999, band ini memenangkan "Phil Lynott Award untuk Best New Band" oleh majalah musik Irlandia Hot Press.

Pada tahun 2001, masih tinggal di Glasgow, band ini melanjutkan dengan When It All Over Kita Masih Harus Bersihkan. Seperti pendahulunya, album ini dipuji oleh para kritikus, tetapi tidak laku.

Band mulai bekerja lebih keras dengan tur lebih banyak, tetapi terus memegang kendali. Mereka tidur di lantai penggemar setelah konser dan berpura-pura menjadi anggota Belle & Sebastian untuk masuk ke klub malam.

Fallen Empires (2010–2012)

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved